🌱54. Kita

947 108 21
                                    

Seungcheol tau, kesempatan itu sudah hilang.

Mungkin harusnya dia sadar dan memutuskan berhenti dari dulu.

Suatu hal yang sangat nggak mungkin dan bodoh, kalo dia masih berharap buat jisoo datang menemuinya malam ini.

Berdiri dua jam kayak orang bodoh, dengan nekat melawan angin pantai yang demi apapun ternyata dingin banget. Si ketua cogan squad itu menatap dalam diam deburan ombak di depannya.

Rasanya Seungcheol pingin ngetawain dirinya sendiri.

Jisoo gak akan pernah datang.

Lagi pula Seungcheol mungkin bisa disebut orang tergatau diri di dunia kalo masih berharap jisoo bakal datang menemuinya malam ini. Setelah semua sikapnya yang sudah melukai hati cowok manis itu. Dan sekarang Seungcheol masih berharap kesempatan lagi.

Cowok berambut legam itu menutup matanya lelah.

Jadi kita udah beneran selesai ya?

Seungcheol tersenyum kecut. Selesai bahkan dengan belum sempat saling mengucap kata pisah.

Serius kadang Seungcheol pernah bertanya bodoh dengan menyalahkan takdir. Mengapa harus dirinya? Dari sekian milyar orang di dunia ini, kenapa harus dia sama jisoo.

Cowok itu kembali menarik napas dalamnya. Menghirup sebanyak mungkin oksigen di sekitarnya. Mengingat lagi kalimat Jeonghan yang dikatakan sahabat cantiknya itu sebelum dia kesini.

"I'm oke, just go."

Seungcheol tau, Jeonghan cuma berusaha sok tegar di depannya, memberinya kesempatan untuk sekali lagi mengejar cintanya. Membiarkan Seungcheol untuk malam ini memilih jalannya sendiri, buat mengejar Jisoo.

Jadi, dirinya Cuma berharap pada takdir. Untuk malam ini saja, meskipun dia nggak menerima jawaban "iya" dari Jisoo. Setidaknya Seungcheol hanya berharap untuk bertemu dengan cowok manis itu. Malam ini saja, untuk menyelesaikan segala perasaannya. Sebelum dia mantap buat mengambil pilihan buat pergi ke Amerika.

Seenggaknya, ini kesempatan terakhirnya, kan buat bertemu sama Jisoo?

"Stil waiting?"

Seungcheol segera mengangkat wajahnya, menolehkan kebelakang. Tepat arah suara lembut yang menginstrupsi keheningan malamnya.

"jisoo?"

Entah dirinya harus merespon apa, rasanya semua persendian Seungcheol mendadak terasa begitu kelu. Ketika Jisoo perlahan mengalungkan tangan rampingnya di leher tegap miliknya. Menautkan kedua tubuh mereka dalam satu pelukan hangat. Dan membiarkan Seungcheol mengecup pelan bahu kecilnya.

•••••

Seungcheol dan Jisoo akhirnya memutuskan buat jalan berdua, beriringan. Kaki mereka dibiarin telanjang buat menapak pasir pantai. Kata Jisoo biar lebih meresapi aja. Dan menurutnya lucu karena setelah mereka berdua melangkah bersama, pasir pantai di belakangnya akan mencetak jejak kaki mereka.

"lain kali bawa jas atau jaket. Kemeja tipis banget gitu gak layak pakai." Seungcheol melepas jas hitamnya, lantas memasangkannya ke bahu kecil cowok manis di sebelahnya. Bikin Jisoo merengut, karena dia jadi kaya anak kecil yang agak tenggelam dikasih jas berat itu. Walaupun nggak memungkiri kalo tubuhnya terasa menghangat.

"di sini dingin banget, kenapa nggak kita sewa hotel atau resort dekat sini?" Tanya Jisoo jail.

Membuat Seungcheol menatapnya heran. Terus langsung mengganti ekspresi wajahnya nggak kalah menggoda. "udah legal emang?" cowok ganteng itu masih tersenyum miring. Natap Jisoo yang keliatan jadi malu sendiri.

(✔) Author Hentai ●《cheolsoo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang