Manifest Soulmate
.
.
.Kyuhyun menutup layar komputer pc miliknya seraya merengangkan otot di kedua lengannya untuk memperoleh tenaga kembali setelah dua jam sibuk mengerjakan tugas kuliahnya tersebut,
Namja itu bahkan membantu menyelesaikan rangkuman dari dosen agar bisa dipelajari oleh Seohyun yang beberapa hari ini tidak bisa masuk kelas akibat morning sickness.
“ Dia sudah tidur pulas rupanya”. Gumam Kyuhyun saat melihat istrinya berbaring tanpa selimut dengan tangan yang memegangi perut bagian atas, guratan senyum di bibir Kyuhyun tersirat jelas.
Betapa dia sangat senang dengan kehidupan rumah tangganya sekarang ini. bukti bahwa kesabaran akan menuai hasil terbaik adalah hal yang terjadi saat ini padanya.
Namja itu menatap begitu dalam namun sesaat kemudian sadar jika istrinya tidur tanpa menggunakan kain penutup alias selimut tebal yang biasa ia gunakan. Kasihan bayi dan istrinya pasti kedinginan jika begini.
Lalu Kyuhyun mencari stok bedcover di almari miliknya dengan cepat,
Ia mengobrak-abrik setiap rak pakaiannya dari atas sampai bawah namun sayang sepertinya benda yang dia butuhkan tidak ada. Helaan nafas beratnya mulai terdengar.“ Huftt apakah Hyung mengambil selimutku, kenapa bisa tidak ada disini__”.
“ Dan kenapa juga kau harus tidur diatas coverbed itu sayang? oh jika aku mengangkat tubuhnya dia pasti akan bangun”. Kyuhyun bermonolog cukup lirih dan memikirkan cara untuk melindungi istri dan anaknya dari hembusan angin malam yang membuat udara semakin ekstra dingin.
Akhirnya Kyuhyun yang genius itu melipat sebelah sisi selimut tebal yang tidak ditindih oleh Seohyun guna membungkus tubuh wanitanya tersebut, dia mengalah tidur tak berselimut apapun.
Sambil berbaring Kyuhyun terus menatap praupan wajah istri cantiknya yang damai, terus kegiatan itu dilakukannya sampai dia memiringkan tubuhnya kesamping supaya puas memandang yeoja kecintaannya itu.
Cantik! Dan sungguh menarik!
KAMU SEDANG MEMBACA
Manifest Soulmate ☑️
Fanfiction--- Seokyu Story --- Kita berjalan melalui jalan berangin dalam kehidupan.. Cinta yang terletak diantara penerimaan dan penolakan ini sanggupkah kita jalani?? Untuk seberapa jauh kita bisa pergi melaluinya... Hati ini akan selalu yakin, asalkan ada...