Manifest Soulmate
.
.
.Luna dan Lauren sudah berdandan cantik dengan balutan seragam sekolah mereka, usai sarapan kedua bocah cilik itu bersiap menuju ke sekolah diantar oleh pengasuh mereka yakni Luna appa, Choi Hyukjae.
“ Nanti jangan lupa bekalnya dimakan, jangan sampai ada sisa seperti kemarin ya sayang?”. Luna kecil mengangguk ringan untuk membalas nasihat pagi dari sang ibu,
“ Oppa kau bisa lebih cepat tidak! Lihat sudah hampir pukul tujuh!”. Seru Hyeo menginterupsi suaminya yang masih sibuk memakan nasi goreng kimchi di ruang makan.
“ Ayo appa!”.
“ Samchoon ayo kita berangkat!”. Luna dan Lauren berteriak kompak menyuruh pria bertubuh kurus itu agar bergerak cepat. Mereka bosan jika terus –terusan telambat ke sekolah akibat manusia yang lelet satu itu.
“ Haishh tidak ibunya tidak anaknya sama saja menyiksaku!”. Umpat Hyukjae lirih namun masih terdengar jelas ditelinga Seokyu karena memang dua insan tersebut berada di samping Hyukjae yang sedang sarapan.
“ LET’S GO NOW!!”.
Setelah kepergian Hyukjae dan dua bayinya tertinggalah Kyuhyun dengan Seohyun yang masih sibuk berdua. Pagi ini Seohyun mengalami mual kembali sehingga Kyuhyun mengurungkan diri untuk bekerja.
Yeoja dengan rambut panjang tergerai itu mengaduk-aduk bubur buatan nampyeonnya dan menatap kosong area meja makan. Tampaknya Seohyun sedang tidak bersemangat hari ini.
“ Jangan melihat aku seperti itu. matamu seakan mau memakanku__”. Kata Seohyun yang sadar jika suaminya sejak tadi melirik kearahnya tanpa bertanya apapun.
Dan Kyuhyun hanya tersenyum mendengar wanitanya berkata spontan namun benar adanya itu.
“ Aku memakanmu?”. Ada seutas senyum evil Kyuhyun keluarkan karena begitu tertarik dengan pembicaraan yang istrinya buka saat ini.
“ Memang bagian mana yang bisa aku makan sayang?”. Kyuhyun merapatkan tempat duduknya dan dengan gencar memberikan kalimat rayuan pada istrinya yang mudah malu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manifest Soulmate ☑️
Fanfiction--- Seokyu Story --- Kita berjalan melalui jalan berangin dalam kehidupan.. Cinta yang terletak diantara penerimaan dan penolakan ini sanggupkah kita jalani?? Untuk seberapa jauh kita bisa pergi melaluinya... Hati ini akan selalu yakin, asalkan ada...