Chapter 9

9 2 1
                                    

   Jam menunjukan pukul 06.57 am ketika kami sampai ke rumahku. Keheningan terus menyelimuti kami hingga aku keluar dari mobilnya

"Terima kasih sudah mengantarku" ucapku sambil membungkuk kepadanya

"Ini rumahmu?" Tanyanya sembari memperhatikan lingkungan tempat tinggalku

"Ya, ini rumahku" jawabku

"Aku harus pergi sekarang" sambungnya yg akan segera berlalu dari hadapanku

Aku hanya mengiakannya...

"Oh ya... Jangan mencampuri urusan orang lain jika kau tidak ingin berakhir seperti kemarin malam" ucapnya secara tiba² ketika aku mengira dirinya yg akan segera berlalu

"Ahh.. tentang itu.. aku hanya ingin membela wanita itu, dia diperlakukan kasar oleh kekasihnya sendiri, bukankah itu tidak adil bagi wanita itu?" Aku mencoba membenarkan diriku

"Aku tahu.. kau bermaksud baik, tapi tolong jangan samakan lingkungan disini dengan lingkungan mu" apakah sekarang dia memarahiku? Atau mengancam ku? Wahh pria ini benar² semakin lama seperti semakin menyebalkan saja, tapi perkataannya ada benarnya juga aku tidak bisa membuat setiap sisi tempat itu sama

   Tanpa basa basi lebih lama, Miracle berlalu, entah dia akan kemana sekarang. Aku masuk ke kamarku dan memberi waktu beberapa menit untuk merenung hehe.. aku duduk di sofa sambil mengingat kembali apa yg telah terjadi.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa aku bisa berakhir dibantu oleh Miracle?" Sahutku pada diriku sendiri

"Ahh.. sudahlah lupakan saja" sahutku lagi sambil berdiri menuju kamar mandi untuk segera bersiap ke sekolah..

    Jam menunjukan pukul 07.30 am ketika aku selesai bersiap siap, aku merasa ini sedikit lebih cepat, biasanya aku baru bisa berangkat ke sekolah pukul 07.45, mungkin karena aku bangun lebih cepat dari biasanya.
     Hari ini aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju kesekolah karena waktu yg terbilang aman hmm. Ditengah perjalanan aku terus memikirkan mengenai perubahan Mark, bukannya aku ingin membuat seolah aku sudah begitu dekat dengannya, namun aku sudah mengenalnya dalam beberapa waktu, awalnya sikap Mark tidak seperti sekarang, dulu Mark pria yg ramah namun sekarang dia pria yg sangat dingin, sifat introvert nya tiba² muncul, bahkan ketika di kelas yg dia lakukan hanyalah mendengar musik dan memandang keluar jendela, teman teman sekelasku tidak ada yg berani mendekatinya karena sifat dinginnya itu, terkecuali para gadis di sekolahku, menurut mereka pria tampan dengan sikap dingin itu begitu menarik perhatian.

"Apakah hanya ini yg bisa kau perlihatkan pada orang tuamu?..!!!!" Tiba tiba aku mendengar suara yg tak jauh dariku, suara tersebut terdengar begitu jelas seperti sedang bertengkar

   Aku tidak sengaja melihat dua orang yg sedang berbicara didepan mobil yg tak jauh dari sekolahku, pria yg kulihat seperti seumuran dengan ayahku, dia sedang memarahi seorang pemuda yg sepertinya pemuda itu adalah anaknya, pemuda itu mengenakan seragam sepertiku. Tapi tunggu, bukankah itu Mark? Ya mataku tidak mungkin salah melihat.. dia benar² Mark.

"Lihatlah saudara²mu, mereka sangat bisa untuk diandalkan, bagaimana denganmu, ayah berusaha untuk mendidik dirimu agar bisa menjadi seperti saudara²mu namun kau terus saja membuat kesalahan" ucap kembali lelaki tsb yg ternyata benar adalah ayah dari Mark.

"Yg selalu ayah lakukan padaku hanyalah terus membandingkanku dengan anak² ayah yg lain... Bagaimana aku harus melakukannya jika ayah terus saja menelanku seperti ini..!!!" Mark benar2 terlihat berbeda, dan aku menyadarinya bahwa dia sedang tertekan dengan segalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRAVE  -SeoulKorea2009-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang