Aku tersenyum tulus padanya"iya nih, mau ke koperasi dulu."
"Owh, kok sendiri kak?" Gadis itu melihat ke arah belakangku.
"Teman kakak lagi piket di kelas, ini juga mau beli pelan." balasku seadanya.
"Bentar deh, kakak kelas XII IPA 2 kan?" kok dia inget aja ya padahal aku sama dia aja baru bertemu beberapa kali.
"Ah iya, kenapa memangnya." tanyaku penasaran.
"Kenal sama yang namanya Rieval?" aih, gak ada yang lebih bermutu apa buat di tanyain.
"Iya kenal." jawabku malas.
"Kak, kalo ketemu tolong bilangin sama dia ya, pulangnya jangan ninggalin aku. Soalnya aku gak di jemput sama kakak ku, hp dia gak bisa di hubungi soalnya." hoalah apa aku bilang tuh anak emang bener bener kadal.
"Em iya ntar aku sampein kalo ketemu." bisa-bisanya ya anak semanis ini di PHP-in. Awas lo Ipal gue kerjain lagi baru tau rasa.
"Makasih kak, ya udah kak, aku juga lagi piket aku ke kelas dulu ya." pamitnya dengan senyum yang mengembang.
"Ah iya, hati-hati Tina." Gadis itu mengerutkan keningnya. Apa ada yang salah ya dengan ucapan ku.
"Hati-hati?kelasku ini kak, maksudnya tadi aku mau masuk."aduh kok jadi gak konek gini sini malu kan.
"Maksudnya kamu hati-hati sama si biang kerok itu. Ralat Rieval maksudku. Dia itu playboy geblek yang gak tobat tobat."ucapku sewot, emang bener kok. Aku cuman peduli aja sama adik-adik kelasku yang masih polos, kan kasian kalo mereka terjerat dengan gombalan recehnya si Ipal. Mau jadi apa bangsa ini kalo generasi perempuannya sudah tercemar oleh kadal geblek itu.
Gadis itu malah terkekeh menanggapi nasihat dariku, wah jangan bilang dia gak percaya lagi.
"Tenang kak, udah biasa dia mah emang gitu." ucapnya kembali tersenyum, beuh makin manis aja pantes aja tuh kadal ampe kecaltol.
Yang bikin aku geleng-geleng, punya pesona apa sih dia bisa naklukin anak polos kek gini, aku gak bakal biarin dia nyakitin si Tina awas aja kalo berani.
"Ya udah dek, gue duluan ya kasian temen di kelas sendiri."
"Ah iya kak, tiati."aku mengacungkan jempol ke atas dan melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti barusan.
Kembali berjalan santai sambil sesekali bersenandung dan memejamkan mata mengikuti musik yang mengalun merdu di gendang telinga, itu yang kulakukan.
***
BRAKK
GEDEBUG
"AAAAHH." teriak ku seketika memejamkan mata karena hampir menindih orang yang barusan tak sengaja ku tabrak.
"ANJIR KALO JALAN TUH PAKE MATA!!" teriak suara khas cowok yang tak kalah keras.
Kami jatuh dengan posisi sama-sama terlentang dan kepalaku, harusnya kepalaku kena ubin tapi kok gak sakit, apa aku pingsan ya?enggak deh kayaknya tapi yang sakit banget malah kaki aku. Terus__
Karena aku rasa udah aman aku coba buat buka mata, dan yang pertama kali aku lihat adalah langit langit koridor sekolah.
Aku perlahan gerak-gerikin kepalaku, lah ada yang gak beres nih aku raba rok sekolah yang ku pakai, basah?pekikku. Saat aku menggerakkan kepalaku ke sebelah kanan, ada ember dan saat aku menggerakkan kepalaku ke sebelah kiri apa ini? Aku masih gak percaya dengan apa yang kulihat aku mengulang kembali melirik ke sebelah kanan dan kembali melirik ke sebelah kiri. Tapi tetap sama. Jangan bilang yang barusan aku tabrak itu__
KAMU SEDANG MEMBACA
Rieval!!
Teen FictionEva kecil yang berusia kurang lebih tujuh tahun menangis tersedu-sedu sembari menelungkup kan kepalanya di atas meja, dia menangis karena bekal makanannya di makan habis oleh seorang anak laki-laki yang tidak Eva sukai di kelasnya. Seisi kelas memak...