Isi galeri foto Deri

12 2 0
                                    


Sungguh fakta yang mengejutkan.

Gery mengerjabkan matanya beberapa kali.
"I ini serius koleksinya si Deri?" gumamnya tak percaya, dengan tangan yang terus men-scrol.

Begitupun dengan Rani yang ikut menimpali.
"Sumpah nih ya gue gak percaya." Rani mencubit pipinya sendiri "beneran kok. Wah-wah wah ternyata ada yang diam-diam menghanyutkan nih."

Lain halnya dengan Eva yang menyaksikan fotonya terpampang jelas ada di dalam galeri ponsel cowok, dan itu Deri? yang notabenenya sangat acuh dan cuek pada perempuan.

Saat Rani me-noel noel tangannya, Eva justru menggigit bibirnya gugup, ini sungguh di luar dugaan semua orang. Termasuk dirinya.

"Ternyata tuh anak diem diem menghanyutkan yah, tapi seleranya oke juga." seakan tak sadar bahwa yang menjadi objek gumaman nya adalah Eva yang ada di sampingnya saat ini.

Refleks Rani menempeleng tangan Gery untuk menyadarkan cowok itu akan ucapnya.
"Lo ngomong, seakan-akan gak ada orangnya tau gak!. Copas ucapan gue segala lagi huh."

Gery yang tersadar pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, seraya nyengir kuda.
"E eh sorry Va, gak maksud gue."

Rapat sudah selesai, kini hanya menyaksikan beberapa orang saja yang masih mendiami ruang OSIS, termasuk Eva, Rani, Gery, Deri dan beberapa anak lain yang sedang merapikan peralatan di ruangan tersebut.

Cowok bernama lengkap Deri Nanda Fahreza itu benar-benar merutuki kebodohannya, yang tidak mengingat bahwa dalam ponselnya terdapat foto seorang gadis yang sudah disukai nya sejak lama. Akhirnya rahasianya selama ini terbongkar dan itu langsung oleh sang do'i, benar-benar ceroboh batinnya tak terima.

"Khem khem." Gery dengan sengaja berdehem menggoda temannya yang baru saja tertangkap basah, mengenai perasaannya.

Sedangkan Rani yang peka terhadap raut wajah Eva yang sudah memerah tomat itu mempercepat gerakannya untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, agar mereka bisa segera meninggalkan tempat itu.
"Cie cie Eva punya fans nih yeee." goda Rani tak kuat melihat mimik wajah Eva yang sangat menggemaskan.

"Apaan sih Ran, bisa jadi dia gak sengaja kan nyimpen foto gue terus lupa di hapus!" Kilahnya mencoba menampik fakta.

"Hahha mana ada gak sengaja sebanyak itu. Gak sengaja yang diniatkan kali." balasnya tak mau kalah.

"Ish, udah ah buruan panas nih gue."

"Bilang ae salting, diliatin mulu tuh sama si Deri. Kondisikan komuk lo hahhaha." Tawa Rani pecah, memang dasarnya teman kalo liat temennya ternistakan tuh bahagianya gak main-main.

Eva yang kesal hanya mengerucutkan bibirnya.

"Haredang~ haredang~ haredang panas panas panas~" Gery pun tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk lagi-lagi menggoda Deri yang juga terlihat gemas di hadapannya.

Karena dirasa sudah beres kedua gadis itu lebih dulu keluar dari ruang OSIS yang suasananya sangat canggung, apalagi bagi Eva dan mungkin Deri juga sebagai tersangka utama.

*****

Sesampainya di rumah setelah mandi dan bergganti pakaian, Eva yang merasa perutnya kembali meminta jatah pun langsung turun ke bawah menuju dapur untuk mencari bahan apa saja yang bisa ia makan. Karena di meja makannya tidak ada apa-apa kecuali roti tapi gadis itu sedang tidak ingin memakannya, lantas Eva mendekati lemari dan mencari mie instan di sana.

Karena tak boleh makan mie lebih dari satu Eva kembali mencari bahan lain yang bisa ia campur dengan mie nya di dalam kulkas, sayuran dan beberapa sosis menjadi pilihannya. Oh iya gadis itu juga alergi terhadap telur jadi ia menghindari makanan yang berbahan dasar telur.

Rieval!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang