03 | Break

36 2 1
                                        

-000-

"Apa tugas yang saya berikan tadi sudah selesai?" ucap Doyoung sambil menatap semua orang yang ada diruangan kelas.

"Sudah, pak." jawab mereka serempak.

Satu persatu mahasiswa yang ada dikelas itu mengumpulkan tugas mereka dan yang terakhir adalah Audrey. Gadis itu berusaha untuk tidak gugup jika dihadapan Doyoung, dengan pelan ia menaruk bukunya diatas meja. Kemudian, Audrey berjalan mundur beberapa langkah sebelum pergi dari kelas.

"Pak, saya izin keluar lebih dulu. Bolehkan, pak?" tanya Audrey ragu. Dia harus segera menemui Mark, kekasihnya baru saja mengirimkan pesan kalau dia sudah ada di halaman fakultas Audrey.

"Hn silahkan," sahut Doyoung tanpa menatap Audrey. Setelah mendapat izin, Audrey tersenyum senang lalu berlari keluar dari kelas.

Audrey lari-lari keluar kelas dengan tergesa-gesa karena Mark sudah menunggunya.

Setibanya didepan pintu masuk fakultas, Audrey langsung mencari keberadaan Mark. Beberapa detik kemudian Audrey menemukan Mark yang sedang duduk anteng diatas motornya sambil ngaca di spion. Senyum tercetak dibibir ranum Audrey.

Namun sedetik kemudian senyum dibibir Audrey luntur seketika saat dia ingat kalau ia akan dijodohkan, setelah itu Audrey lari lagi nyamperin Mark.

Audrey menepuk bahu Mark, membuat Mark menoleh ke arahnya.

"Ehh udah dateng," kata Mark dengan senyum andalannya.

"Udah lama nunggunya?" tanya Audrey tak enak sambil ngambil helm yang diberikan Mark.

"Gak kok, baru tiba aja aku," jawab Mark.

"Ayo jalan," ucap Audrey lagi.

"Yasudah. Ayo," Mark bantuin Audrey naik ke motor sport merah miliknya.

Gadis bertubuh mungil itu mengulus senyum bahagia karena Mark begitu perhatian kepadanya. Tidak dipedulikannya tatapan iri dari para mahasiswa cewek yang lain, karena mereka iri sama Audrey yang berhasil mendapatkan seorang Mark Lee.

Disisi lain

Terlihat seorang pria berpakain jas formal berwarna hitam tengah memandangin Audrey dan Mark datar. Lalu, pria itu berjalan menjauhi pintu masuk fakultas menuju parkiran mobil khusus dosen.

"Ck sial,"  desisnya kesal. Kemudian pria dewasa itu masuk kedalam mobilnya dan memutarkan arah mobilnya menuji gerbang kampus. "Saya tau itu dia." gumamnya.

Ponsel pria itu tiba-tiba saja berdering sehingga membuatnya harus menghentikan mobilnya ke pinggir jalan. Diambil dan dibukanya ponsel itu dan medial tombol hijau yang ada dilayar ponselnya.

"Halo," kata pria itu.

"....."

"Gue bakal kesana. Lo tenang aja, Sejeong." sahutnya. Pria itu mengusap wajahnya kasar, lalu mendesah frustasi.

"....."

"Oke lo tunggu gue, 15 menit gue sampai disana." ucap pria itu lagi.

"Hati-hati, doy."

"Hmm," gumam orang itu. Pria itu lantas mematikan ponselnya dan kembali menyalakan mesin mobilnya untuk pergi ke tempat tujuannya tadi.

"Doyoung bakal jemput mamah pulang," batinnya menyendu.

Pria tampan itu melajukan mobilnya menuju bandara, ia mau menjemput sang ibu tercinta.

♤♤♤♤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dosen | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang