“1 kru pesawat tewas, 1 tentara komando tewas, bersama dengan 3 orang teroris.
Peristiwa itu terjadi tepat pada 29 Maret 1981, beberapa tahun silam. Pada sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Palembang menuju Medan dengan pesawat DC-9 Woyla.”Itu bukan kejadian perdana, bukan.
Jauh sebelum itu Islam seolah telah durjana.
Semua pasang mata melihatnya tidak lagi bermakna,
Banyak pasang bibir pun telah membicarakannya tidak lagi beguna.
Dengan senapan mesin dan granat para mahluk terhina telah merusaknya.
Mereka rangkul nama besar Islam demi kepetingan gologan mereka.
Mereka ikat gerakan busuk mereka dengan sucinya agama kita.
Saat ini Islam yang bagi rahmat di hidup saya menjadi menjijikkan di hidup mereka.
Bagaimana dengan anda ?
“16 Mei 2018. Sekelompak orang yang menamakan mereka Jamaah Ansharut Daulah,
Memporak-porandakan Markas kepolisian daerah Riau. 1 abdi Negara tewas dan dua diantaranya luka-luka.”Sangat dekat dengan kita, beberapa juta detik silam.
Sebuah kepongkahan telah membinasakan.
Tidak terelak lagi, seolah tepat mengenahi dahi.
Islam lagi-lagi ternoda-i.
Mereka terlalu pintar berspekulasi atau aku telalu bodoh berintuisi.
Islam bagi ku hanya menjadi alat untuk sekelompok para pembenci,
Mereka mencoba menutup ruang gelap, ruangan apa ? aku juga tidak tertangakap.
Masa itu aku belum Islam. Belum.
Tapi bagiku Islam sangat melindungi, tapi menjadi penyakit bagi sekelompok orang.
Bagaimana dengan anda ?