Sudah dua menit berlalu sejak Taehyung dan Lisa berpamit untuk pulang lebih dulu, keheningan masih saja menyelimuti di antara kedua nya.
Taehyung yang fokus menyetir, dan Lisa yang menatap lurus ke depan. Menatap hamparan jalan raya yang di lalui nya bersama sang kekasih.
Keheningan yang tercipta di karenakan kedua nya sedang di landa dilema besar yang cukup membuat kedua nya saling menjaga lisan hingga saat ini.
"Jika kau keberatan, kau tidak usah terlalu memikirkan perkataan ibu ku." terang Taehyung tiba-tiba.
Membuat Lisa terkesiap dari lamunan nya, dan menoleh.
Merasa di tatap, Taehyung ikut menoleh menatap Lisa. Memandangi nya dengan perasaan tidak enak.
"Ibu ku memang seperti itu. Jadi, jika keberatan, aku akan memberi-tahu nya nanti." ucap Taehyung lagi.
Lisa menundukkan kepala nya, mengambil nafas panjang untuk memasok udara pada paru-paru nya yang terasa sedikit sesak di karena kan rasa gugup yang masih menyelimuti nya sejak tadi.
"Tidak apa, aku memaklumi nya." tegas Lisa, membuat Taehyung yang semula menatap ke depan, kini kembali menatap nya penuh tanya.
"Lisa, kau tidak benar-benar harus memutuskan keputusanmu secepat itu. Kita bisa memberi-tahu ibu ku nanti."
"Tidak apa-apa oppa, aku mengerti perasaan ibu mu. Sudahlah, kau tidak usah mengkhawatirkan ku."
"Lisa---"
Terlihat, Lisa menghela nafas nya pelan seraya menundukkan pandangan nya.
"Aku akan meminta izin pada agensi ku." setelah mengucapkan kalimat nya, Lisa dapat melihat tangan Taehyung yang menggenggam tangan nya, membuat nya kembali mengangkat pandangan dan menatap Taehyung yang sesekali menatap nya dan ke arah jalan di depan. Secara bergantian.
"Jangan. Belum saat nya." ujar Taehyung.
"Kenapa?"
"..." Taehyung terdiam, lalu melepaskan genggaman tangan nya pada Lisa. Kembali berfokus menyetir.
Membuat Lisa menatap nya penuh tanya, "Kenapa oppa? Oppa tidak mau hubungan kita diketahui semua orang?"
Taehyung tidak menggubris, masih berfokus pada jalanan di depan nya hingga Lisa kembali memanggil nya.
"Oppa~~"
"Kenapa kau tidak mau mereka semua tau tentang hubungan kita? Apa oppa akan terus merasa baik-baik saja dengan hal ini? Ini hak kita oppa. Seharus nya sejak dulu kita mengkonfirmasi hubungan kita."
Bersamaan dengan ucapan nya yang selesai, Taehyung memarkirkan mobil nya di bahu jalan.
Menatap lekat ke dalam manik gadis yang telah menjadi pelabuhan hati nya beberapa tahun belakangan.
Dapat ia tangkap keraguan, dan kecemasan yang tersirat dalam manik indah sang kekasih hingga ia tersenyum yang membuat raut gadis itu seketika berubah kebingungan.
Tangan nya terangkat, mengelus lembut permukaan pipi chubby yang begitu di sukai nya.
"Dengarkan aku---"
Lisa menatap Taehyung lekat dengan saliva yang perlahan di telan nya dengan susah payah.
Taehyung menggerakan ibu jari nya perlahan, mengelus permukaan pipi gadis nya dengan lembut. Menyalurkan ketenangan dan kehangatan.
"Karir mu masih panjang sayang. Bukan nya tidak mau, tapi-- Aku, tidak pantas untuk merasa egois untuk menghancurkan semua nya yang telah susah-payah kau dapatkan hanya untuk mengungkapkan hubungan kita pada publik."
Lisa masih terdiam, menyimak dengan baik setiap perkataan Taehyung.
"Kau, sudah datang jauh-jauh kesini untuk meraih mimpi mu, berada jauh dari keluarga sejak kau masih kecil, menjalani masa pelatihan yang begitu panjang. Mengingat itu, aku tidak bisa berpikiran untuk melakukan tindakan yang hanya akan merusak semua nya dalam sekejap."
"Kau selalu bercerita pada ku tentang mereka yang sulit menerima mu disini, kau di jadikan bahan rasis, mereka bahkan menutup mata pada mu. Jadi, jika kita benar-benar mengungkapkan hubungan kita, apa itu akan membuat mereka menjadi baik pada mu? Atau setidak nya menerima keberadaan mu disini tanpa melakukan rasis? Sayang---"
Taehyung memperbaiki duduk nya sebentar. Menyamping agar ia dapat menangkup wajah mungil Lisa dalam tangkupan tangan kekar nya.
"Kita semua tau kehidupan Idol sangatlah berat. Bahkan suatu hubungan antara sesama Idol seolah menjadi kesalahan terbesar jika itu diketahui publik. Negara ini sedikit unik sayang, kita mau bahagia pun, mereka yang menentukan, mereka yang memutuskan. Kita di hakimi. Yang berujung akan menghancurkan diri kita sendiri."
Tanpa sadar, bulir air mata Lisa terjatuh membasahi pipi nya.
Taehyung ada benar nya juga.
Korea sangat berbanding terbalik dengan negara nya, yang dimana menjalin hubungan saja akan menjadi kesalahan fatal yang akan berimbas pada keberlangsungan karir.
Taehyung menyeka jejak air mata itu, menatap teduh kedalam manik Lisa.
"Sayang, pengakuan dari publik atau dari siapapun itu tidak penting. Mereka tau atau pun tidak tentang hubungan kita, toh hanya kita yang menjalani nya kan? Hanya kita yang terlibat di dalam nya. Yang jelas, kita sama-sama tau kalau kita saling mencintai. Aku milikmu, dan kau milik ku."
"Tapi---"
"Apa?" tanya Taehyung.
Lisa mem-pout kan bibir nya.
"Tapi, banyak sekali diluar sana yang menjodoh-jodohkan mu dengan Idol lain oppa---"
"Kau juga sayang. Bahkan, mereka menjodoh-jodohkan mu dengan adik ku sendiri. Lucu kan? Sakit sekali rasa nya."
Mendengar itu, membuat Lisa mengatupkan kedua belah bibir nya, menjadi bahan perhatian Taehyung sejenak lalu kembali menatap manik nya.
"Mereka tidak tau saja, disini yang menjalin hubungan adalah hyung nya, bukan adik nya."
Senyum Lisa perlahan tersungging, Membuat Taehyung ikut tersenyum.
"Akan ada waktu yang tepat. Dimana kita akan mengungkapkan nya pada mereka. Jadi tolong, untuk kebaikan kita berdua, terutama untuk mu--- sebaik nya begini saja dulu. Aku tidak mau kita berakhir sebagai bahan cacian dan penyerangan kebencian mereka hanya karena kita saling mencintai. Cukup kita bisa saling menghubungi, saling bertemu jika rindu disaat senggang, dan saling mendukung. Itu sudah cukup sayang. Yang penting, kita saling percaya."
"Oppa."
"Hum?"
"Bagaimana aku bisa mempercayai oppa? Oppa begitu terkenal di kalangan idol wanita."
Mendengar itu membuat Taehyung terkekeh seraya mengacak-acak rambut Lisa dengan gemas.
"Aku membawa dan memperkenalkan mu pada kedua orang tua ku itu bukan tanpa alasan sayang."
Lisa terdiam, membuat Taehyung yang menyadari keraguan dalam benak sang kekasih, kini menarik gadis itu ke dalam pelukan nya.
Membuat Lisa sedikit terkejut.
Pelukan Taehyung terasa begitu erat, dan hangat. Lisa merasakan nyaman di dalam dekapannya.
"Lisa, aku mencintai mu."
"Oppa..."
"Aku benar-benar mencintai Lisa." ucap Taehyung lagi seraya melepaskan pelukan nya dan mengecup kening Lisa lembut.
Membuat hati Lisa menghangat seketika. Ia memejamkan kelopak mata nya.
Menikmati rasa nyaman yang tersalur dari ciuman Taehyung.
"Lisa juga mencintai Taehyung-oppa." bisik nya pelan.
Membuat senyuman indah mengukir di garis bibir Taehyung yang masih menciumi kening Lisa.
To be continued
________________________Be a good human 💞
Meninggalkan apreasi dengan cara tekan icon bintang, atau meninggalkan feedback di kolom komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
a World That is You | Taelice
FanfictionPerjuangan dua member dari dua grub Idol terkenal yang menjalani hubungan dengan Lowkey tanpa ada siapa pun yang tau. Di balik sikap cuek dan tidak saling mengenal yang di tunjukkan oleh kedua nya saat di depan publik, terkadang menjadi tantangan te...