My CEO, My Love Ever After

125 4 4
                                    


Namanya Betran, pastinya cowok lah ya. 25 tahun, postur tubuh yang mampu memalingkan pandangan setiap wanita. Kulit sawo matang nan eksotis, dengan tatapan mata bikin meleleh siapa pun yang menerima tatapannya. Ga berani balas natap, tapi kepengennya ditatap terus. Tinggi, atletis dengan otot lengan yang, ga gede-gede amat, tapi bikin jantung bekerja tiga kali lebih cepat dari normalnya. Busana apa pun yang digunakannya, selalu mampu memancarkan kesan maskulin dan lelaki tanpa berlebihan. Jangan tanya berapa banyak cewek-cewek yang ngantri untuk jadi pasangannya.

Sudah punya pasangan dong sekarang? Belom lah. Betran tercatat hanya sekali punya kekasih, pada saat tahun kedua dia merasakan bangku kuliah, sekian tahun yang lalu. Enam bulan pacaran, Betran memilih menyudahi hubungannya. Bosan? Bukan itu sih, cuma si cewek sangat posesif. Sementara Betran lebih memilih menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-temannya. Jadi ga nyaman lah.

Dinda namanya, satu angkatan beda jurusan dengan Betran. Jadi inceran para senior sejak masa perkenalan mahasiswa baru. Tapi Dinda lebih tertarik dengan Betran yang terkenal ramah, namun tertutup. Betran sendiri merasa suka dengan sifat ceria Dinda. Senyumnya yang manis dan terkesan ramah. Dan yang pasti, Dinda mampu mengambil hati Mama, Papa dan dua adik Betran. Sayangnya itu semua cuma cara Dinda yang berambisi mendapatkan Betran. Setelah jadi pacar, sikap posesif Dinda justru makin terlihat. Jelas lah buat Betran tidak nyaman, jika setiap saat harus lapor lagi dimana dan dengan siapa. Tidak boleh telah balas whattsapp. Waktu untuk keluarga pun sering diusik oleh Dinda.

Ditahun ke-3 masa kuliahnya, saat Betran berusia 21 tahun, papanya menyerahkan salah satu perusahaan pengembangan properti untuk dikelolah Betran. Sebenarnya papa menawarkan salah satu perusahaannya, dari 6 perusahaan dibawah satu holding, yang sudah berkembang, sudah jadi. Tapi Betran lebih memilih PT. Bintang Properti yang baru tiga tahun berdiri dan masih butuh banyak perjuangan sebelum bisa berkembang seperti 5 perusahaan lainnya dibawah bendera PT. Jayadi & Co sebagai holding.

"Aku maunya bikin perusahaan sendiri aja, Pap. Pengen tau susahnya," begitu alasan Betran ke papanya saat berdisikusi tentang perusahaan yang akan diberikan papanya ke Betran.

"Ga ada jeleknya meneruskan yang ada kok. Tantangannya juga ga kalah menarik dengan merintis perusahaan baru. Ingat, nak, sering sekali mempertahankan dan mengembangkan jauh lebih sulit dari pada memulai.

"Iya, pap."

"Bilang ke papa kalau kamu sudah siap buat memimpin lebih dari satu perusahaan kita ya. Papa pengen banget kamu segera memimpin holding kita."

"Kan papa masih ok. Papa aja. Aku masih harus belajar banyak dari papa."

"Ya," balas papa tersenyum. Senyum yang menggambarkan sayang sekaligus bangganya terhadap anak laki-lakinya ini.

Terlahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dan kedua adiknya perempuan. Otomatis Betran menjadi harapan papa meneruskan kerajaan usaha yang dibangun sang Papa dari sangat kecil, dimasa papa masih dibangku kuliah.

"Makasih ya, Pap." Ucap Betran sambil mengecup kening papanya. "Aku ada kuliah siang ini. Nanti sore jadikan kita ngopi ditempat biasa?"

"Iya."

"Bye, pap. Sampe nanti sore ya." Papa melambikan tangan sebagai jawaban dari pamitnya sang anak.

************* 1

************* 1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KISAH ROMANTISWhere stories live. Discover now