Langit senja berwarna jingga di cakrawala.
Saskia menatap matahari yang berlahan terbenam, seakan ditelan hamparan laut di depannya. Semburat jingga mewarnai langit senja itu. Jingga yang berlahan memudar.
Angin laut bertiup tenang, memainkan anak rambut Saskia yang terlepas dari ikatannya. Berdiri tepakur. Sesekali matanya mengikuti camar yang bermain di alunan air, mencari bekal makan malam nanti.
Senyum Saskia mengembang, ada tetes air yang siap tumpah dari sudut matanya. Terbayang jelas dibenaknya, ditempat dan jam yang nyaris sama, irama kehidupan tergambar pun nyaris serupa. Hanya waktu yang berubah.
Tiga bulan yang lalu, dengan posisi yang sama Saskia berdiri menikmati senja. Dibiarkannya angin senja iseng memainkan kain pantai biru muda yang melilit dipinggang, menutupi kakinya yang panjang.
Saskia menatap jam di pergelangan tangannya, meraih handphone dari dalam tas yang disandangnya. Memencet salah satu tuts. Sebuah pesan "Tunggu sebentar, sayangku. Aku sudah di jalan. 10 menit lagi aku sampai." Saskia tersenyum membaca isi pesan itu, dia jawab singkat saja : "ya". Di pelupuk matanya terbayang wajah Romi yang kesal. Dan itu selalu terjadi kalau Saskia membalas SMS atau BBM Romi dengan sangat singkat.
Sepuluh menit lebih 60 detik, saat Saskia memutuskan duduk diatas karang yang agak menjorok ke laut, Romi menghampirinya. Nafasnya tersengal karena setengah berlari, tapi matanya menatap teduh wajah Saskia, terpesona. Berlahan tangannya meraih tangan Saskia, menggenggamnya lembut dan menciumnya.
"Tiga tahun sudah, sayang. Dan setiap hari kamu masih selalu membuatku terpesona. Maha Karya Ilahi terindah." Ucap Romi, matanya fokus menatap wajah bersahaja Saskia. Saskia tersenyum, salah tingkah sejenak. Matanya membalas tatapan Romi.
"Kamu pun membuatku selalu jatuh cinta." Ucap Saskia pelan. Romi merengkuhnya dalam pelukan, mengecup lembut dahi Saskia.
Senja beranjak, matahari nyaris menghilang di garis cakrawala. Jejak cahaya yang tersisa merona dan membuat siluet apik di permukaan laut.
Romi menuntun Saskia menurunin tebing karang. Saling genggam jemari, keduanya meninggalkan pantai. Jejak cinta mereka tertinggal, menularkan romantika tak terkira dihamparan pasir pantai.
"Sebenarnya kita mau kemana sih?" Saskia bertanya saat mobil Romi melaju membelah jalan desa nelayan yang temaram oleh lampu jalan seadanya. Aroma air laut memenuhi indera penciuman keduanya.
"Sebentar lagi. Sabar ya." Romi menjawab singkat, matanya melirik sekilas. Lembut tangannya menggengam jemari Saskia. "Kamu pasti suka, sayang." Lanjut Romi yakin. Endless Love nya Lionel Richi dan Diana Ross mengalun mengisi ruang dengar keduanya.
Mobil berhenti di pinggir jalan desa. Di sisi kiri jalan, mengarah jalan setapak terlihat jajaran obor, sepertinya menunjukan kesuatu arah tertentu. Romi membukakan pintu mobil untuk Saskia. Dan menggandengnya menyusuri jalan setapak. Saskia tertegun menatap liuk api yang bercumbu dengan angin malam di ujung obor-obor yang menerangi langkahnya. Berlahan aroma air laut dan mawar menyapa penciumannya. Tak lama, di depannya terlihat hamparan mawar merah yang ditaburkan berbantuk hati dengan beberapa rumpun mawar putih sebagai pemanis. Di tengah hamparan mewar merah sebuah kursi taman yang ditata apik seperti menunggu. Tiba-tiba Saskia menghentikan langkahnya, membuat Romi pun menghentikan langkahnya.
YOU ARE READING
KISAH ROMANTIS
Cerita PendekTidak ada perjanjian dengan masa depan. apa pun itu adalah kejutan tak terduga. merangkai asa dan mimpi, selebihnya Sang Penentu yang menentukan kau dengan ku atau aku dengan kau di Kisah Romatis ini akan ada beberapa cerita pendek yang, romantis ta...