Yang Terjadi di Kamar

5.2K 597 72
                                    

Jaehyun menurunkan satu koper besar dan satu tas kecil dari mobilnya. Setelah itu ia bergegas menaiki lift menuju lantai 17 di mana unit apartemen Taeyong berada.

"Oh? Cepat juga. Barangmu tak banyak?" Tanya Taeyong yang membukakan pintu.

"Aku menyicil membawanya. Untuk sekarang ini dulu yang penting."

"Hm... Tata saja di kamar. Sudah kubereskan."

Karena saran dari Doyoung, mulai hari ini Jaehyun akan tinggal bersama Taeyong. Bukan tanpa alasan, Doyoung menyarankan begitu agar Jaehyun bisa membantu saat Taeyong mengalami kesulitan tidur di malam hari. Juga agar ada seseorang di sisi Taeyong apabila ia mengalami kontraksi tiba-tiba.

Kehamilan Taeyong sudah memasuki usia 35 minggu. Itu artinya hanya kurang lebih satu bulan lagi sebelum bayi kembar mereka bisa melihat dunia. Mereka harus selalu waspada.

"Ah, aku lupa membawa sikat gigi. Kau punya persediaan?"

"Hu-um... Ambil saja di rak."

"Thanks."

Jaehyun memasuki kamar mandi Taeyong dan mencari apa yang ia butuhkan.

"Whoa! Kau mengagetkanku!" Jaehyun terkejut saat Taeyong tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Kau bisa menata skin care-mu di sebelah sini. Punyaku agak banyak, jadi sedikit makan tempat."

Jaehyun bisa melihat produk perawatan kulit Taeyong yang berjajar rapi di depan cermin. Ia meringis melihat miliknya hanya sabun cuci muka dan face toner.

"Tak masalah, aku cuma punya ini."

Taeyong memandangi wajah Jaehyun serius. "Tapi kulitmu bagus? Ei...kau pasti perawatan."

"Tidak juga. Aku terlahir dengan kulit flawless." Jaehyun membanggakan diri, membuat Taeyong kesal karena iri.

"Baguslah, semoga nanti menurun ke anak kita."

....

Setelah selesai beres-beres di kamar. Kini mereka berkumpul di meja makan. Taeyong bilang ia ingin menunjukkan kemampuan memasaknya yang sudah meningkat pesat. Jaehyun sangat menantikan itu. Sejujurnya masakan Taeyong tak enak pun ia tetap akan memakannya. Ia adalah seorang pecinta makanan. Uhuk pecinta Taeyong uhuk.

"Mm... Ini sungguh tidak buruk. Kau benar-benar sudah mahir."

"Benar kan? Aku memang cepat belajar."

"Ya sudah cepat duduk dan ikut makan juga. Nanti aku yang cuci piringnya."

Taeyong tersenyum mendengar Jaehyun mau membantunya. Dengan riang ia mengambil sumpitnya dan mulai memakan hasil masakannya sendiri.

"Akh!"

"Ada apa?" Jaehyun menghentikan makannya mendengar ringisan Taeyong. Tapi yang ditanyai hanya menggeleng.

"Tidak apa-apa. Hanya babies menendang terlalu keras. Atau menyundul? Sepertinya mereka sudah demo ingin makan."

"Hmm... Nanti setelah makan abeoji akan marahin babies supaya sabar. Papa juga mau makan dengan tenang. Dasar, anak siapa sih?"

Taeyong tertawa mendengar candaan Jaehyun yang sesungguhnya tidak lucu. Yah, tapi jadi lucu saja kalau hanya didengar mereka berdua.

"Bagaimana posisi mereka? Aman untuk melahirkan normal?" Tanya Jaehyun di sela-sela kunyahannya.

"Hu-um... Terakhir USG dengan dokter Johnny posisinya sudah bagus. Kepala di bawah, tapi yang satu masih suka berputar-putar. Semalam kepalanya ada di dadaku. Membuatku sesak."

OURS [JaeYong version]Where stories live. Discover now