PART 2 : Kembar

715 38 0
                                    


"Sayang, kau bersabarlah, ibu yakin kau bisa melewati semua ini" ucap ibu Krystal memberikan semangat.

Krystal hanya mengangguk, dia lalu pergi meninggalkan rumahnya. Dia melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Sudah tiga bulan setelah kecelakaan yang dialami oleh Jongin, membuat Krystal harus hidup terpisah dengan suaminya. Jongin terbaring koma di rumah sakit. Krystal bahkan menggantikan posisi Jongin di perusahaannya.

Dia bolak-balik rumah-kantor-rumah sakit tanpa jenuh. Dia sangat mencintai suaminya itu, maka dari itu dia selalu menjaga suaminya, walaupun kini Jongin terbaring lemah di rumah sakit.

Krystal terus memperhatikan wajah tampan suaminya itu, rambutnya yang terpotong rapi dan sedikit kumis tipis di wajahnya membuat wajah Jongin terkesan maskulin. Itu membuat Krystal jatuh cinta dengan Jongin saat pertama kali bertemu.

Krystal menatap wajah suaminya dan tersenyum, dia mengingat kenangan indah yang pernah mereka lalui bersama.

Krystal lalu beranjak, dia mengelus pipi Jongin dan mencium keningnya.

"Aku pulang dulu sayang" bisik Krystal di telinga Jongin.

Krystal masuk ke ruangan dokter yang menangani suaminya itu.

"Nona, sudah tiga bulan tapi tak ada tanda jika pasien memberikan respon yang baik. Tubuhnya tetap kaku tanpa merespon apapun, saya pikir akan sangat sulit untuknya terbangun dari koma"

"Berhenti dokter! Bukankah seorang dokter harusnya memberi motivasi bukannya malah menyerah? Lakukanlah yang terbaik"

Krystal lalu keluar dan pergi.

Tak terasa airmatanya menetes, hatinya benar-benar terluka.

Dia hanya berharap suatu saat nanti suaminya akan terbangun dari komanya.

***

"Nona, ini berkas yang harus kau tandatangani" ucap seorang sekretaris.

Krystal melihat dokumen itu dan menandatanganinya.

"Nona, ponsel anda bergetar" ucap sekretaris itu.

Krystal langsung mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa nama orang yang menelponnya.

"Hallo"

"Hallo kakak ipar"

Krystal langsung mengerutkan dahinya, dia mengecek siapa yang meneleponnya namun tak ada nama kontaknya.

"Kau siapa?" tanya Krystal bingung.

"Aku Kai, adik iparmu. Masa kau tak ingat? Apa Jongin tidak memberitahukannya kepadamu?"

Krystal berpikir, Jongin memang pernah mengatakan jika dirinya mempunyai seorang adik bernama Kai.

"Hei kakak ipar? Apa kau masih mendengarku?"

Krystal langsung tersadar.

"Iya ada apa, Kai?"

"Kak, saat ini aku sedang berada di bandara. Bisakah kau menjemputku?"

Krystal melirik jam di tangannya.

"Kita akan mulai meeting sebentar lagi nona" ucap sekretarisnya.

Krystal mengangguk.

"Bisakah kau menunggu setengah atau satu jam disana?" tanya Krystal.

"Baiklah kak, secepatnya jemput aku disini ya"

Krystal memutuskan panggilan di teleponnya.

***

Kai berjalan-jalan mengitari bandara, dia memegang perutnya yang sangat lapar.

"Astaga, aku sangat lapar. Sebaiknya aku makan dulu, sejam lagi dia akan datang, bukan? Aku akan mengulur waktuku untuk makan"

Kai lalu menuju restoran dan memesan banyak makanan, sengaja biar dia semakin lama berada di restoran itu sambil menunggu Krystal datang.

***

Krystal melajukan mobilnya dengan sangat cepat, dia melirik jam di tangannya.

"Astaga aku terlambat setengah jam" ucapnya.

Sementara itu di bandara...

Kai sudah merasa sangat kekenyangan, dia mengelus perutnya.

"Astaga! Benar-benar sangat mengenyangkan" ucapnya sambil menepuk-nepuk perutnya itu.

Ponsel Kai berdering dia langsung mengangkatnya.

"Kau dimana, Kai?" tanya Krystal.

"Kak aku sedang ada di restoran Delicious, bisakah kau kesini?"

Krystal celingak-celinguk mencari restoran yang dimaksud Kai. Dia langsung berlari saat melihat restoran itu.

"Kau dimana?" tanya Krystal sambil masih memegang ponselnya.

"Kak, aku disini"

Kai melambaikan tangannya. Krystal membulatkan matanya. Dia seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Kai menghampiri Krystal dan menarik tangannya.

"Sini kak, kau pasti sangat lapar. Makanlah kak, aku telah memesan banyak makanan untuk menyambutmu" ucap Kai.

Krystal masih terdiam, dia memperhatikan wajah Kai dengan seksama.

"Kau dan Jongin—"

"Iya, aku dan Jongin adalah saudara kembar" jawabnya singkat.

Krystal bingung karena selama ini Jongin hanya mengatakan jika dia memiliki seorang adik laki-laki yg tinggal di luar negeri. Tapi dia tak menyangka jika Kai adalah saudara kembarnya. Mereka kembar yg sangat identik. Hanya bedanya wajah Kai lebih tirus dengan rahang yang tajam dan tanpa kumis tipis di wajahnya.

"Kak, apa kau tidak lapar? Maaf kak, aku sangat lapar. Aku habiskan dulu makanan ini ya, mubazir kalau dibuang"

Krystal menganggukkan kepala.

"Kak, maaf aku waktu itu tak bisa langsung pulang ke Seoul saat mendengar kabar Jongin kecelakaan, aku masih harus menyelesaikan studiku. Sekarang studiku sudah selesai dan aku putuskan untuk menetap disini" jelas Kai.

Krystal hanya terdiam.

"Kakak ipar? Apa kau mendengarku?"

Krystal langsung membuyarkan lamunannya.

"Jika kau sudah selesai makan ayo kita pergi dari sini"

Kai hanya tersenyum.

"Antar aku ke rumah sakit tempat Jongin dirawat ya" pintanya.

Krystal hanya mengangguk.

To be continued...

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang