PART 1 : Kabar Buruk

350 31 2
                                    


"Jongin, lihat sini! Senyum" ucap fotografer.

Jongin masih menunggu tamu di depan altarnya, dia tersenyum menyapa setiap tamu yang datang.

"Nak, sebentar lagi calon istrimu akan segera tiba"

Jongin merasakan ada gejolak yang sangat berdebar di hatinya.

Tak lama matanya tertuju kepada sosok Krystal yang sedang berjalan menuju altar dengan gaun berwana putih dan veil yang menutupi wajahnya semakin mempercantik dirinya. Make-up tipis namun terlihat sangat natural di wajah Krystal, membuat mata siapa saja yang memandangnya pun sangat takjub akan kecantikan yang dimilikinya. Jongin tak berkedip memandangi wajah cantik istrinya itu, bibirnya menyunggingkan senyuman penuh arti. Krystal yang melihatnya hanya tersipu malu saat bola matanya beradu dengan manik mata Jongin.

Kini mereka berdua sudah berdiri di  altar. Jongin tak henti memandangi wajah Krystal dengan senyuman. Membuat seluruh tamu yang hadir hanya tersenyum dan meledek Jongin.

Setelah selesai mengucap janji suci pernikahan, Jongin membuka veil yang sedari tadi menutupi wajah cantik istrinya. Dia mendekatkan wajahnya dan mengecup lembut bibir tipis Krystal. Suara teriakan dan riuh tepuk tangan membuat kedua pasangan pengantin itu tersenyum sekaligus tersipu malu.

Jongin sedih karena di hari pernikahannya dia tak didampingi dengan kedua orang tuanya karena kedua orangtuanya sudah terlebih dahulu menghadap Tuhan. Saat Jongin ingin meneteskan airmatanya, Krystal menggengam erat tangan suaminya itu, memberikan kekuatan untuk Jongin. Jongin benar-benar merasa sangat beruntung memiliki istri seperti Krystal.

Kini tiba waktunya Krystal meninggalkan rumah orang tuanya dan menuju ke apartemen Jongin.

Krystal berpamitan kepada kedua orang tuanya menatapnya dengan penuh haru saat mereka harus berpisah. Jongin mengenggam erat tangan istrinya dan tersenyum.

***

"Silakan masuk, istriku" ucap Jongin.

Krystal benar-benar bahagia, diperlakukan seperti ini oleh suaminya.

Jongin mengunci pintu apartemennya dia lalu menggendong tubuh Krystal menuju kamarnya.

Krystal menatap kamar Jongin yang sudah dihias dengan banyak bunga mawar, dia menatap takjub. Suasana kamar dibuat seromantis mungkin hanya ada cahaya lilin yang menerangi mereka. Jongin meletakkan tubuh Krystal di ranjangnya, dia lalu mencium bibir Krystal dan menarik selimutnya. Mereka melakukan malam pertama mereka dengan sangat romantis.

***

Krystal membuka matanya saat dia merasakan silau cahaya yang menembus dari gorden kamarnya. Dia tersenyum melihat Jongin yg sedang tidur di sampingnya, dia membelai pipi Jongin dan menciumnya.

"Pagi" sapanya lembut.

Jongin hanya tersenyum.

"Pagi juga istriku"

Jongin mencium lembut kening Krystal.

"Ayo bangun, bukankah hari ini kau bekerja?"

Jongin menguap, dia mengangguk.

"Iya sayang, hari ini aku ada meeting ke luar kota"

"Jongin, kenapa kau baru mengatakannya?" kesal Krystal.

"Hanya sebentar sayang, hanya tiga hari"

"Jongin, kita baru saja menikah tapi kau malah ingin meninggalkanku" rajuk Krystal.

"Hei siapa yang bilang aku akan meninggalkanmu? Secepatnya aku akan kembali kepadamu"

Jongin mendekap tubuh Krystal dari belakang.

"Apa kau ingin mandi bersamaku?" tanya Jongin menggoda.

Krystal menyikut tubuh Jongin. Tapi Jongin langsung menggendong tubuh Krystal.

"Jongin, lepaskan"

"Tidak sayang, aku ingin merasakannya sekali lagi sebelum aku harus berpuasa selama tiga hari"

***

Krystal melirik jam tangannya, entah mengapa hatinya merasa sangat gelisah. Dia memainkan ponselnya.

Dia mondar-mandir dan menggigit bibir bawahnya.

"Kenapa Jongin belum juga menghubungiku?" gumamnya.

TOK.. TOK.. TOK..

Krystal menoleh saat mendengar suara ketukan, dia lalu membuka pintu. Dia terkejut saat melihat segerombol polisi datang.

"Apa benar ini kediaman Kim Jongin?"

Krystal mengangguk "iya benar, saya istrinya".

"Nona, kami ingin memberitahukan jika mobil yang ditumpangi suami anda mengalami kecelakaan, sekarang kondisinya sangat kritis. Dia sedang dirawat di rumah sakit Seoul di pusat kota" jelas polisi itu.

Tubuh Krystal langsung ambruk, dia menangis sejadi-jadinya. Baru sehari dia merasakan kebahagiaan dalam berumah tangga, kini dia harus mendapatkan kenyataan pahit tentang kondisi suaminya yang kecelakaan.

To be continued...

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang