PART 7 : Pernyataan Cinta

348 29 1
                                    


Kai mengemudikan mobilnya dengan santai ditemani Krystal disampingnya. Krystal memejamkan matanya karena masih mengantuk, bayangkan saja ini masih jam lima pagi, tapi Kai memaksa untuk pergi sangat pagi agar tak terlambat.

Krystal terus menguap, membuat Kai tertawa kecil.

"Kau tidurlah, Krys, perjalanan akan sangat panjang"

Krystal hanya mengangguk dan tidur dengan bersandar.

Kai kembali fokus ke jalanan. Dia terus tersenyum.

***

"Jongin, bangunlah. Apa kau tak bosan tidur terus disini? Aku datang Jong, kekasihmu telah datang. Naeunmu telah datang Jongin buka matamu"

"Jongin, ku mohon bangunlah. Aku sangat mencintaimu, Jong"

Dia menggengam erat tangan Jongin, mencium punggung tangannya.

Dia menangis melihat kondisi Jongin yang masih belum sadar dari komanya.

***

"Indah sekali, bukan?" seru Kai.

Krystal tersenyum membentangkan tangannya.

"Uhuuuuuuu" teriaknya.

Kai hanya tertawa.

"Kau menyukainya?"

Krystal hanya mengangguk.

"Darimana kau tau mengenai tempat ini, Kai?"

Kai hanya tertawa "aku tau semua hal yang tak kau ketahui".

Krystal mengerutkan dahinya.

Kai tertawa melihat ekspresi Krystal.

"Kau masih mencintai Kai?"

Krystal menatap Kai heran.

"Apa maksudmu?"

"Tidak, aku hanya bertanya saja"

Krystal melangkahkan kakinya, menelusuri jalan di depannya.

"Kai, aku ingin kita mendaki sampai ke puncak sana"

Kai menatap arah yang dituju Krystal.

Dia tersenyum.

"Apa kau yakin jika kau kuat untuk mendaki gunung itu?"

Krystal mengangguk.

"Aku sangat yakin"

Krystal berlari untuk menaiki gunung itu.

"Krystal, tunggu aku" teriak Kai sambil berlari mengejar Krystal.

Krystal mengulurkan tangannya,  Kai menyambut uluran tangan Krystal.

"Sejak kapan kau menyukai alam?"

"Sejak mengenalmu"

Kai hanya tersenyum.

"Tidak, aku hanya bercanda. Sebelum aku kenal dengan Jongin aku sangat suka dengan alam, aku hobi naik gunung, panjat tebing, berenang dan lainnya"

Kai tak menyangka jika Krystal yang dulu berbeda dengan yang sekarang.

"Lalu setelah kenal Jongin kau menjadi sosok yang berbeda? Jadi sok serius" ejek Kai.

Krystal memanyunkan bibirnya.

"Ayo buktikan jika memang dulu kau mencintai alam, apa kau kuat untuk mendaki gunung ini hingga ke puncak?"

Krystal hanya mengangguk, dia berlari meninggalkan Kai.

"Hei Krys, jangan curang. Aku kan belum memberikan aba-aba tapi kau sudah memulainya"

Krystal hanya tertawa, menoleh menjulurkan lidahnya meledek Kai.

Kai tersenyum dia berlari mengejar Krystal.

***

"Ah. Capek sekali, kakiku terasa mau patah" keluh Krystal.

Kai masih mengatur nafasnya, dia melirik ke arah Krystal.

"Ternyata kau masih tangguh"

Krystal hanya tersenyum bangga.

Krystal merebahkan tubuhnya di atas bebatuan, dia tak merasa risih dan takut bajunya akan kotor.

Kai lalu merebahkan dirinya di samping Krystal.

"Krys"

"Hmm"

"Jika ada seseorang yang mencintaimu saat ini, apa yang akan kau lakukan?"

Krystal menatap aneh Kai.

"Mana ada pria yang jatuh cinta kepada wanita yang sudah bersuami. Pasti pria itu sudah kehilangan akalnya" jawab Krystal dengan tertawa.

"Berarti aku adalah pria tak waras itu" ucap Kai pelan.

Krystal melirik Kai, dia benar-benar tak menyangka dengan ucap Kai barusan.

"Aku mencintaimu, Krys. Benar-benar mencintaimu"

Krystal sangat terkejut, dia langsung bangun dan duduk. Kai mengikutinya.

"Kau sudah gila, Kai, perasaanmu itu salah, Kai. Tidak benar"

"Memang ada cinta yang waras? Jika waras itu bukan cinta, aku benar-benar jatuh cinta kepadamu, cintaku ini memang sangat gila" ucap Kai dengan tertawa.

Krystal menatap bingung kepada Kai.

"Masih banyak gadis di luar sana yang bisa kau cintai Kai, aku rasa banyak gadis yang juga mencintaimu"

Kai hanya terkekeh.

"Jika hatiku telah terpaut padamu, aku bisa apa?"

Krystal benar-benar kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Kai.

"Kita jalani saja, jika kau merasa nyaman berada di dekatku" saran Kai.

Krystal tak menjawab, dia menundukkan kepalanya.

"Waktu itu saat aku menciummu, aku merasa jika kau juga memiliki perasaan yang sama seperti yang aku rasakan saat ini" tebak Kai.

Hati Krystal terasa sangat berdebar, entah mengapa dia seolah menyetujui perkataan Kai.

"Kau diam, berarti benar jika kau memang mempunyai rasa yang sama sepertiku, kan?"

Krystal masih tak menjawab, Kai mendekatkan bibirnya untuk mencium Krystal. Krystal hanya terdiam saat bibir Kai bersentuhan dengan bibirnya. Dia malah memejamkan matanya.

Kai tersenyum melihat ekspresi Krystal. Dia melanjutkan ciumannya hingga terasa sangat dalam. Mereka hanyut dengan dunianya sendiri.

To be continued...

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang