Ex-Husband's Call [BL Terjemahan]

Chapter 2

Dont Forget To Click Star ✰
✧✧✧

Tong Qiu belum pernah hidup sendiri sebelumnya.

Sebelum menikah dengan Huo Zhixing, dia tinggal bersama orang tuanya, dan setelah menikah dia tentu saja tinggal bersama Huo Zhixing. 

Tak satu pun dari keluarga mereka yang mampu - mereka kelas menengah, mungkin sedikit di atas rata-rata. Terus terang, mereka berdua menjalani kehidupan yang nyaman dan biasa. Sebelum mereka menikah, Huo Zhixing telah membeli apartemen dua kamar yang sederhana dan harus melunasi hipotek setiap bulan, tetapi meskipun demikian, itu adalah tempat ia bisa memanggilnya sendiri.

Ketika Tong Qiu pindah, dia berencana membantu Huo Zhixing dengan pembayaran hipotek tetapi Huo Zhixing mengatakan, "mari kita tunggu satu tahun."

Itu masuk akal pada saat itu dan begitu Tong Qiu setuju. Jika mereka benar-benar bercerai, akan sulit untuk menghitung tab.

Tidak masalah bagaimana pun caranya bagi Tong Qiu, tetapi jika Huo Zhixing menemukan pasangan lain dan pertanyaan diajukan, akan aneh jika harus menjelaskan 'ekuitas' yang dimiliki Tong Qiu di properti itu. (Arnel : Mungkin maksudnya, jika TQ membantu HZ membayar apartemen nanti saat mereka bercerai pasti harus menghitung harta gono gini.)

Sudah larut dan pikiran Tong Qiu terus berdengung saat dia pulang. Ketika dia tiba, dia berdiri di depan pintu dan mencari-cari beberapa saat sebelum dia menemukan kuncinya. Dia bahkan tidak punya kesempatan untuk memasangnya di gantungan kunci yang tepat.

Dia membuka pintu - di dalamnya gelap gulita.

Tong Qiu berdiri di ambang pintu dan mengeluarkan 'ahhhhh'(hela nafas) yang panjang tapi tidak ada orang di dalam untuk menjawabnya. Menghasilkan tawa yang merendahkan dirinya sendiri, dia menyalakan lampu dan menutup pintu, lalu berganti ke sandalnya dan menatap banyak kotak dengan jengkel.

Dia sebenarnya sangat benci membersihkan.

Saat menikah dengan Huo Zhixing, dia telah berusaha menjaga penampilan seorang suami yang baik dan memaksa dirinya untuk membersihkan apartemen mereka setiap hari. Dia bahkan meminta ibunya untuk mengajarinya beberapa resep.

Tapi sebenarnya, Tong Qiu bukan tipe pria seperti itu. Keberadaannya seperti kaset dengan dua sisi, A dan B. Ketika dia berada di sekitar orang lain, dia selalu menunjukkan sisi 'A' tetapi ketika menghadapi Huo Zhixing, dia secara otomatis membalik ke sisi 'B'.

Seolah-olah dia adalah idola berwajah segar yang harus terus-menerus menjaga citra publik mereka.

Tahun terakhir pernikahan mungkin merupakan tahun yang paling rajin dan rajin dari seluruh kehidupan Tong Qiu. Ketika tidak ada masalah di tempat kerja untuk ditangani, dia akan membersihkan seluruh apartemen setiap hari Sabtu dan selama dia bebas, dia secara pribadi akan memasak makanan untuk Huo Zhixing. Bahkan ketika Huo Zhixing sedang bertugas, dia akan turun dari tempat tidur dan menyiapkan camilan tengah malam untuk Huo Zhixing begitu dia kembali.

Tentu saja, Huo Zhixing melakukan tugasnya juga dan mereka berdua bahkan akan berjuang untuk melakukan tugas yang lain.

Begitulah, orang akan berpikir hari-hari mereka sebagai pasangan menikah tidak terlalu buruk. Sejujurnya berbicara, Tong Qiu cukup lelah, tapi itu bukan jenis kelelahan fisik yang berkaitan dengan tugas-tugas hari Sabtu atau bangun untuk membuat makanan. Seolah-olah dia dan Huo Zhixing hanya memasang bagian depan, dan hanya bersatu dalam penampilan tetapi tidak di hati mereka.

Tidak ada keraguan bahwa mereka adalah pasangan yang sudah menikah dan mereka bahkan memiliki surat nikah untuk membuktikannya, namun, mereka hampir tidak berpegangan tangan dan hanya intim secara fisik ketika mereka berhubungan seks. Ketika mereka pertama kali menikah, Huo Zhixing akan memberi Tong Qiu ciuman perpisahan asal ketika dia pergi bekerja, seolah-olah itu semacam formalitas. Kemudian, bahkan ciuman selamat tinggal berhenti. Segala sesuatu yang ada di antara mereka terasa seperti sebuah kepura-puraan, itulah yang mendorong Tong Qiu untuk membicarakan masalah perceraian.