9. meeting

4.5K 1.1K 296
                                    

"mashiho, lo dimana?"

"baru balik, kenapa?" tanya mashiho, bingung. tumben banget jaehyuk nelpon dia sore-sore gini.

"cepet balik, penting!" seru jaehyuk.

"ada apaan emangnya? pantat jeongwoo luka parah?"

di seberang sana, jaehyuk udah nepok jidat. "enggak! ada meeting dadakan! udah cepetan, gak usah ngapel dulu sama nako."

"hah meeting apaan anjrit? bang hyunsuk apa bang jihoon ketuanya?" tanya mashiho. biasanya kalo ada acara kumpul-kumpul pada ribut di grup, lah ini nggak ada suaranya sama sekali. mashiho kan bingung, nggak tau apa-apa.

"aa junkyu!" sosor jaehyuk.

"ya kali? mau jadi acara dakwah dadakan tuh?" mashiho kaget. soalnya junkyu tuh kalo ngomong kayak pak ustad di blok sebelah.

"ISH PERCAYAAN LAGI BLOON!" sungut pemuda yoon itu. "udah cepetan ke rumah asahi! gak pake lama!"

"iyaa sabaar!!"

karena mashiho orangnya nurut, baik hati, menggemaskan, imut, lucu, walau tak terlalu tinggi, doi langsung ngegas motornya sesaat setelah jaehyuk memutuskan sambungan telepon mereka.

nggak butuh waktu lama untuk mashiho sampai di depan rumah asahi, berhubung jarak sekolah dan komplek mereka terbilang sangat dekat. kalo kata haruto sih, ngesot juga sampe, bor.

tapi.. mashiho malah menemukan dua onggok manusia yang menyuruhnya cepat-cepat pulang itu ada di pos ronda bersama shin ryujin. IYA, SHIN RYUJIN YANG  ITU!

"dia ngapain?" tanya mashiho, nunjuk ryujin.

"lepas dulu helm lo, dikata lo kulin di film terlalu tampan apa?!" seru ryujin sambil makan pisang goreng.

dalem hati, mashiho ngebatin. anjir ini cewek dari mana sih?!

"ada apaan sih? meeting apaan?" mashiho mengambil tempat di samping asahi, pemuda takata tersebut mengabaikan celetukan ryujin.

"TENTANG SI *TIIIIT*!"

"AH ELAH RIBET AMAT SIH LU TAT TIT TAT TIT SEGALA?!" ryujin nabok punggung jaehyuk. "tinggal ngomong yuri apa susahnya?"

"ih lo gak tau ya? kalo kita sebut namanya, si arwah bisa denger tau! kan radar mereka cepet, gak kayak manusia!" seru jaehyuk gak mau kalah, dia tetep berpegang teguh pada prinsip bahwa nama hantu itu gak boleh disebut.

"daritadi mereka debat ini mulu, gue pusing. makanya gue suruh ke pos ronda aja." ujar asahi ke mashiho tiba-tiba.

mashiho ngangguk-ngangguk. "jadi kenapa sama yuri?"

"mama ryujin nemu buku." jawab jaehyuk cepat. "lo jelasin sana!" pemuda itu nyenggol ryujin.

ryujin ngangguk, cewek itu ngelap tangannya ke rok lalu ngambil ponsel dari saku seragamnya.

"nih!" ia menunjukkan foto catatan-catatan di buku yang ia temukan. "intinya, gue bukan titisan mama loren. gue tau dari buku ini, yang titisan mama loren itu orang lain!"

"siapa?" tanya mashiho.

"NAH ETA." jaehyuk menjentikkan jarinya. "kita mau nyari tau!"

"emang lo nemu buku ini dimana?"

"perpus lama." bukan ryujin yang jawab, tapi asahi.

"nih," asahi lagi-lagi membuka suara. "mama ryu—"

"KENAPA PAKE MAMA SIH?!" protes cewek itu.

"suka-suka gue." balas asahi. "ryujin nemu buku ini tanggal 11. yang ada di sekolah tanggal 11 itu orang-orang tertentu doang kan?"

mereka mengangguk.

"berarti kita udah punya dua petunjuk tentang siapa penulisnya. pertama, dia panitia mos. kedua, dia punya pulpen ungu." jelas asahi.

ryujin tiba-tiba tepuk tangan, "IH KEREN BANGET LO!"

asahi gak nanggepin. cowok itu cuma diem sambil ngelirik mashiho. "lo kan panitia, kira-kira ada dugaan nggak?"

mashiho mengangkat bahu. "kenapa kita nyari penulisnya? gue gak ngerti."

"BIAR YURI GAK SALAH PAHAM!" seru ryujin. "dia ngira gue anak indigo, padahal enggak! terus, lo emang gak ngerasa aneh kenapa kita dihantuin sama dia?"

"pasti ada yang salah dari kalian juga!" lanjut gadis itu.

"tapi gue gak kenal sama dia, lo juga kan, sahi?" jaehyuk membela diri.

"iya. gue cuma tau nako sama hitomi, gak kenal temen-temennya yang lain."

"oh iya kan mereka saudara sebangsa lo." ceplos ryujin, kemudian ia melirik mashiho. "berarti elo!"

mashiho yang ditunjuk tiba-tiba mengerutkan dahinya panik. "kok gue?"

"karena lo kenal sama yuri." sela asahi tiba-tiba.

"udah udah. intinya yuri minta tolong ke kita." ryujin menengahi.

"tau dari mana?"

"emangnya apalagi? mau bunuh kita? kan gak mungkin!" bantah ryujin.

"bisa aja! buktinya gue sama jeongwoo jadi korban!"

:::







































langit udah gelap. mereka juga udah kelar ngebahas masalah yuri. dan bersamaan dengan itu, trio dumb and dumber alias anak-anak 2000 plus choi hyunsuk ngelewatin pos ronda sambil nenteng-nenteng kresek item.

"lagi kerja kelompok nih?" tanya yoshi sambil lirik-lirik.

"iya, kak." jawab ryujin manis.

jaehyuk, asahi, dan mashiho melotot. buset beda amat jawabnya kalo ke yoshi???

"mau ngapain lo pada?" tanya jaehyuk, tumbenan banget mereka jalan-jalan di sekitar komplek menjelang magrib gini.

jihoon nunjukkin kresek hitam yang dibawanya. "nengokin jeongwoo. kalian gak kesana?"

mereka bertiga menggeleng.

"gue kira kalian udah kesana bareng para tuyul." sahut junkyu, merujuk pada doyoung, haruto, dan junghwan.

"belom sempet, a." balas asahi. "lagi menyelesaikan tugas negara."

"gegayaan lo, sahi." seru hyunsuk. "yaudah gue duluan."

mereka pun pergi, meninggalkan jaehyuk, asahi, mashiho, dan ryujin.

ryujin bangkit, "gue mau balik, anterin dong."

gadis itu melirik jaehyuk, jaehyuk ngelirik mashiho, mashiho ngelirik asahi, asahi bingung.

"apaan?" tanyanya polos.

"anterin ryujin."

"kok gue?"

"kalo gue ntar jatoh lagi gimana? lagian gak berani ah malem-malem gini." jaehyuk memeluk dirinya sendiri, bayang-bayang tadi pagi terputar kembali di otaknya.

"kalo lo mashi?"

"hehe. ryujin kan abis beranten sama nako... masa tiba-tiba gue anterin pulang?" mashiho terkekeh, sementara asahi menghela nafas.

"huft. yaudah ayok, jin."

"YEEEEEEYYYYY!" sorak gadis itu.

treasure: (1) shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang