mashiho dan asahi––si upin ipin versi jepang––mondar-mandir di tangga dekat ruang bk, sementara jaehyuk sendiri duduk anteng sembari menyeruput pop ais vanilla blue yang baru dia beli di warung bu mengli.
mereka lagi nungguin ryujin yang mendadak di panggil ke ruang bk. mashiho yang disuruh manggil pun nggak tau alasan cewek itu dipanggil. padahal tadi mashiho lagi ngebucin sama nako di kantin. ah, merusak suasana deh.
"aduh kalian bisa diem gak sih?" seru jaehyuk. dia pusing sendiri ngeliat satu robot dan satu hamster bolak-balik ngintip ke dalem ruangan lewat lubang kunci.
"kali aja konsultasi masalah nilai. ryujin kan sering dispen." ceplos jaehyuk. "gausah dikaitin ke yuri juga."
"tapi guru bk kelas 12 itu bukan bu irene, jae." balas asahi, membuat jaehyuk nyengir kuda.
"hehehe iya juga."
"kalo ryujin kenapa-kenapa gimana?" asahi bertanya sambil mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai.
"hah? gak bakal lah. paling ditanya-tanya doang kayak nako." jawab jaehyuk. "iya kan, mashiho?"
mashiho yang merasa namanya dipanggil menoleh, lalu tersenyum kikuk ke arah jaehyuk. "iya kayaknya."
cklek!
pintu ruang bk terbuka, menampakkan sosok ryujin dengan bibir tertekuk dan wajah masam. cewek itu jelas sekali tidak dalam mood yang bagus.
"diapain aja lo sama bu irene?" jaehyuk langsung nyosor ryujin dengan sebuah pertanyaan setelah gadis itu menutup pintu.
ryujin menghela nafas. ia melirik mashiho dengan sinis. "gara-gara cewek lu nih."
mashiho melongo. "hah?"
"dia ngasih tau kejadian di bioskop."
"pas lo bilang ke nako kalau yuri udah meninggal?" tanya jaehyuk memastikan.
ryujin mengangguk pasrah. "iya."
"terus lo jawab apa?"
ryujin diam, netranya berpaling ke arah asahi yang masih bergeming di tempatnya semula, seolah pemuda itu tampak tidak peduli mengenai perkara ini.
"lo gak mau nanya apa-apa?" ryujin menautkan alisnya, bertanya pada asahi.
asahi menggeleng.
"as expected, robot. huft." ia menghela nafas, kemudian menarik jaehyuk dan mashiho untuk turun ke bawah. "ayo temenin gue!"
jaehyuk dan mashiho yang ditarik secara paksa hampir terjatuh karena tidak siap. tenaga ryujin bisa dibilang KUAT BANGET untuk cewek seumuran dirinya.
"pelan-pelan dong anjrit gue baru dari klinik." protes jaehyuk.
"tau nih bar-bar banget jadi cewek!" sungut mashiho. "mau ngapain sih?"
"JAJAN!" seru ryujin heboh.
—
karena ditinggalin, asahi ujung-ujungnya end up duduk sendirian di lapangan sambil mainin hp. berasa nolep banget tapi yaa bodo amat, asahi kan cuek bebek.
cowok itu terlalu fokus mainin wormzone dan ngasih makan cacing alaska-nya sampe nggak sadar kalau seseorang duduk di sebelah dia.
"oit,"
asahi noleh, membuat si cacing nabrak dan berujung mati. ia menghela nafas lalu melirik sosok di sebelahnya.
bang yedam
asahi dan yedam = bukan kombinasi yang bagus. walaupun yedam baik dan pinter––nggak kayak dua temen satu angkatannya yang rada-rada, asahi masih merasakan adanya batasan kalau ditaruh di tempat yang sama dengan yedam. atau dalam kata lain, mereka masih awkward.
"sendirian aja?" tanya yedam.
asahi ngangguk. "lo juga." ia melirik yedam dari atas sampai bawah.
yedam terkekeh, lalu menyodorkan makaroni yang berada di tangan kanannya pada asahi.
"mau nggak?"
asahi menggeleng, "makasih."
see? obrolannya gitu-gitu doang.
"temen-temen gue abis gibahin kak yuri tadi." yedam membuka suara sambil masukin makaroni ke dalam mulutnya. ia lalu melirik asahi yang belum memberikan respon apa pun. "kata bang jae, kalian lagi nyari tau tentang yuri kan?"
asahi mengangkat bahu. "udah ngga lagi."
"kok enggak?"
"kata aa junkyu gak baik."
"ya elah nurut amat lo sama si aa." ceplos yedam.
asahi hanya diam, tidak menjawab. sedikit membuat keadaan menjadi canggung sampai akhirnya yedam kembali membuka suara.
"eh iya, kenapa gak tanya mashiho?"
"mashiho gak deket sama yuri."
yedam tampak menautkan alisnya, ekspresi pemuda itu bingung ketika mendengar jawaban asahi.
"kayaknya lo gak nangkep maksud gue."
"hah?" ujar asahi.
lagi-lagi, yedam mengernyit bingung. "lo beneran gak tau? atau mashiho gak pernah cerita sama lo? dia diem-diem aja selama ini?"
"cerita apaan?"
"WOAH!" yedam berseru. "dia gak ngasih tau lo?"
"ngasih tau apa?" asahi menatap yedam dengan alis tertaut, ia mulai penasaran dengan topik kali ini.
"berarti yang tau masih anak-anak lama dong, ya?" monolog yedam. "gue, bang hyunsuk, aa junkyu, bang jihoon, kak yoshi, doyoung, haruto..."
pemuda bermarga bang itu tiba-tiba mengetukkan tangannya ke bangku. "gue kira cuma jeongwoo dan junghwan yang nggak tahu."
"tahu apaan sih?" tanya asahi.
"lo mending tanya mashiho, gue gak punya hak buat ngasih tau."
oke, bang yedam, lo bikin gue penasaran.
—
"gue cerita tentang buku di perpustakaan." ujar ryujin sesaat setelah bokongnya menempel ke kursi di kantin.
mendengar pernyataan ryujin barusan, jaehyuk tiba-tiba bangkit, mengundang tatapan aneh dari ryujin dan mashiho yang terheran-heran dengan sikapnya.
"lah mau kemana lo?" tanya ryujin.
jaehyuk menoleh. "gamau ikut-ikutan lagi gue. kata aa junkyu ga baik."
"ELAHHH!" seru ryujin ganas. "gue udah keciduk, gak asik banget lo malah ninggalin. iya gak, mashi?"
mashiho tersenyum kikuk. "e-em.. kayaknya jaehyuk bener."
"TUH KAN!" pemuda yoon itu berseru. "kasih aja lah bukunya ke polisi, abis itu kita bisa bobo dengan tenang."
"NAH GUE MAU NGAJAKIN JUGA ANJIR!" balas ryujin gak kalah kenceng, berasa kantin private padahal orang-orang udah ngeliatin mereka dengan risih.
"ngasih buku ke polisi?" mashiho bertanya.
ryujin ngangguk. "gue udah ngasih tau letaknya ke bu irene, paling nanti penulisnya dipanggil."
"nah, problem solved. yuri gak bakal gentayangin kita lagi karena penulisnya bakal ketemu! yey!" jaehyuk bersorak heboh.
ryujin ikut bersorak, mengajak pemuda itu untuk melakukan high-five. mereka terlalu asik sampai tidak menyadari raut wajah mashiho yang berubah masam.
—
## p. s :
jangan lupa cek ceritanya aa junkyu, bang jihoon, sama kak yoshi di sebelah ayow ayowww !! 💌
KAMU SEDANG MEMBACA
treasure: (1) shadow
Fanfic[ starring: treasure's 01s ] tentang mashiho, jaehyuk, dan asahi yang terus dihantui oleh bayang-bayangnya. + mystery au! + lowercase, semi-baku © lilscaredy, 2020