NASA24

2.9K 221 69
                                    

“Are you lost, baby girl?”—imagine if Jungkook say that to you then kidnap you, then . . . I don’t know what then. Hahaha.

“They say "all good boys go to Heaven
But bad boys bring Heaven to you." It’s automatic. It’s just what they do.”
—Julia Michaels, Heaven—

Jeon Jungkook

Sifra menatap semua sex toys yang ada di hadapannya seperti tidak percaya.

Aku menjentikkan jariku. “Hello! Earth to Sifra!”

(*Earth to someone adalah idiom Bahasa Inggris yang bermaksud ingin menyadarkan seseorang yang sedang melamun)

Sifra akhirnya menatapku. “Kau serius?” tanyanya. “Aku membahas Red Room padamu waktu itu dan sekarang kau mempunyai sex toys sebanyak ini. Are you secretly a Dominant?”

“Um, no.” Jawabku. “Maksudku, aku sama sekali tidak pernah mencoba BDSM sex seumur hidupku. Dengan siapa pun juga tidak pernah. Tapi setelah kau membahasnya di Red Room fotografiku, aku jadi tertarik.”

“Kenapa?”

“Kenapa apa?”

“Kenapa kau tiba-tiba tertarik?”

Aku berpikir. “Um, jadi, sewaktu sebelum keberangkatanku ke Connecticut, di dalam private jet, aku menonton film nya. Fifty Shades series.”

“What—”

“Aku tidak pernah menonton film nya, tapi aku tahu karena pernah mendengar orang-orang di kantor membicarakan film itu. So, I watched it. Dan aku berpikir; maybe I’ll give it a try.”

“With me?”

“Why not?”

Sifra terkejut. “Oh, wow. Sangat tidak bisa diekspektasi.” Katanya. “Sex toys nya sangat lengkap. Persis sama dengan yang di film. Bagaimana kau mendapatkannya?”

“Aku membelinya di Amazon. Karena aku masih dalam lingkup US sewaktu di Connecticut, jadi barang-barangnya sampai padaku dalam waktu satu hari.” Aku menjelaskan pada Sifra. “Jadi, bagaimana? Kau mau mencobanya denganku atau tidak?”

Sifra diam sejenak.

Dia menatapku begitu dalam. Lalu, dia pun mengangguk. “Oke, I’m in. I’ll give it a try too,” katanya.

“Serius?”

“Yeah.”

“Sekarang?” tanyaku.

“Boleh.”

Dan dengan itu, aku pun memerintahkan Sifra untuk berdiri, sementara aku duduk di pinggir ranjang dan mengubah diriku menjadi 180° orang yang berbeda.

Aku memerintahkan Sifra. “Strip.”

Dia mengangguk. “Yes, sir.” And—fuck! Aku hampir gila ketika dia memanggilku seperti itu. Dia pun melepas pakaiannya.

Namun, aku mengatakan lagi. “Slowly. Strip slowly.”

“Yes, sir.”

Dia membuka pakaiannya secara perlahan-lahan hingga akhirnya dia berdiri di sana hanya dengan memakai bra dan celana dalamnya.

Lucu, sih. Dalamannya itu bergambar Pororo. Tapi entah kenapa, hal itu justru membuatku tegang.

“Kemari.” Sifra mendekat padaku. “Berlutut.” Dia melakukannya. “Lepas celanaku,” dan tangannya menurunkan resleting celanaku dan perlahan melepasnya. “Hisap penisku.”

NASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang