part 3

39 17 6
                                    

Malam pun tiba,malam di mana geysha akan pergi berkunjung ke rumah neneknya bersama ke dua orang tuanya.

Geysha menatap pantulan dirinya di depan cermin.gaun putih selutut dengan ikat pinggang berwarna red membalut tubuh indahnya.lengkap dengan make up nya yang tipis sehingga terkesan natural yang membuatnya terlihat begitu manis.kini dirinya sudah siap namun,hatinya masih di lingkupi rasa cemas penuh keraguan.dia takut,kejadian seperti sebelum- sebelumnya terulang lagi.kejadian yang membuat hatinya sangat tersakiti.

"Gesyhaa!!"
Seketika lamunan gesyha buyar saat Hendrik__ayahnya memanggil dirinya.

"Iya pah tunggu!!" Jawabnya.
ia pun segera meraih tasnya,keluar kamar lalu, menuruni tangga berjalan menuju kedua orang tuanya.

"Kalian sudah siap??"tanya ayah geysha sembari menatap istri dan putri semata wayangnya secara bergantian.

"Siap pah"jawab ibu Geysha sambil menyungging senyum sedangkan gesyha hanya mengangguk menyetujui karena biar bagaimanapun rasa cemasnya belum bisa terlupakan.

Hendrik pun menyalakan mobilnya,mengendarainya meninggalkan perantaran rumahnya.

...............

15 menit sudah berlalu.

Kini gesyha dan kedua orang tuanya telah sampai di kediaman nenek nya atau lebih tepatnya ibu dari ayahnya.mereka turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu utama rumah tersebut.rumah itu bak istana,bahkan rumah tempat geysha dan kedua orang tuanya menetap pun masih kalah jauh jika di bandingkan dengan rumah itu.hendrik pun membuka pintu.berjalan masuk,diikuti oleh anak dan istrinya yang berjalan dengan rasa was-was.Rumah itu nampak ramai, seperti nya keluarga besar fedderick semuanya datang berkunjung.karena, penghuni tetap rumah itu hanya nenek geysha beserta para pelayannya sedangkan keluarga yang lainnya tinggal di rumah mereka masing- masing bersama keluarga kecilnya.

"Putra ku kau datang?"sapaan lembut nenek Gesyha lalu memeluk putranya.ia sangat merindukannya karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu,apa lagi Henrik adalah putra satu satunya,ia memiliki 4 orang anak namun, diantara nya hanya Hendrick lah yang berjenis kelamin laki- laki oleh karena itu ia memperlakukan Hendrik berbeda dari yang lain dan memberikan kasih sayang lebih.

Ia terus memeluk putranya namun,pelukannya melongar saat ia melihat dua sosok wanita yang berdiri di balik punggung putranya.
2 manusia yang sangat menjijikan di matanya dan yang sangat ia benci melebihi apapun.

"Nak,kenapa kau ajak mereka??"desis nya marah seraya melepaskan pelukannya.

"Bu,mereka kan keluarga kecilku
Menantu dan cucu ibu"jelas papa gesyha seraya memelas berharap ibunya itu luluh dan mau mengakui anak istrinya sebagai bagian dari keluarga mereka.

"Tidak!!
Mereka bukan bagian keluarga kita.
Menantu?? Cucu??
Hah! Sejak kapan mereka jadi bagian keluarga kita?
Asal kamu tau ya mama nggak pernah Sudi dia ada di bagian kita"
Ucap nenek Gesyha dengan amarah yang memuncak.gesyha yang mendengar hal tersebut hanya menundukkan kepalanya,sedangkan mamanya hanya menangis sendu merasa terhina.

"Maah,sabar mah sabar nanti penyakit mama kambuh lagi"ucap salah seorang pria yang duduk di kursi tamu.
gesyha bisa menebak bahwa munkin ia adalah pamannya,suami dari salah satu saudara ayahnya.

"Diam kamu Al,kau tak tahu apa-apa"
Bentak nenek Gesyha sambil menatap tajam pria yang tadi menasehatinya.
Pria tersebut kini hanya terdiam sambil menatap iba kepada gesyha dan keluarga nya.gesyha turut menatap pria itu,sepertinya dia orang yang baik hal itu terlihat jelas dari tatapan dan ucapannya.berbeda dengan yang lain yang hanya tersenyum sinis dan bahkan ada yang mencibir dirinya.

"Rick,pokoknya ibu mau mereka pergi dari sini dan ibu nggak  mau lagi liat gelandang - gelandang seperti mereka.
Mama nggak Sudi mereka menginjakkan kaki di rumah ini"

"Tapi,buu____" belum sempat Hendrik menyelesaikan ucapannya mamanya itu langsung memotong ucapannya.

"Tapi apa? Hah
Tapi kamu mencintai Asti? Ia?
Tapi kamu menyayangi putrimu?begitu?
Hendrik kau itu sudah buta
Entah pelet apa yang sudah di pakai Asti sehingga kau begitu tergila- gila padanya
kau sekarang berubah ,dulu kau adalah anak yang penurut tapi sekarang kau selalu membangkang"

"Bu,aku mohon buu
Terimalah mereka!!
Coba ibu liat mereka sangat tulus menyayangi ibu,mereka juga ingin seperti yang lainnya,mereka tidak ingin tersisihkan buuu,
Aku mohon"ucap ayah geysha memelas,namun ibunya itu terlihat sama sekali tidak peduli.

"Tau dari mana kamu mereka tulus??
Mereka itu cuma menginginkan uang mu hendriiik.
Orang- orang miskin seperti mereka itu dimana- mana pasti gila harta.
Mereka menginginkan jabatan,margat,uang, MATERI
Kau tau kenapa?
Itu karena mereka tidak pernah merasakan kenikmatan harta
Karena mereka MISKIN"ucap nenek Gesyha sadis sambil menatap geysha dan ibunya dengan tatapan jijik.

"Buu,itu nggak mungkin
Asti adalah wanita yang baik
aku sangat mengenalnya tidak mungkin ia akan melakukan hal serendah itu sedangkan gesyha dia adalah putri ku, darah daging ku,Bu"

"Hah
Kau mengatakan itu karena kau belum melihat hati mereka.
Kau tahu?
Selama ini mereka itu hanya memakai topeng untuk menipumu"

"Buu, percayalah mereka tidak seperti itu, setidaknya berilah mereka satu kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka benar- benar tulus"

"Tidak Rick,tidaak
Ibu tidak akan pernah melakukan itu.
Sekarang kamu pergi!!"

"Tapi, buu_____"

"Pergiiiii"ucap nenek Gesyha final.lalu, melangkah kan kaki menuju sofa dan duduk kembali bersama yang lainnya tanpa memperdulikan gesyha dan keluarganya.melihat itu Hendrick akhirnya menyerah ia pun membawa anak dan istrinya meninggalkan kediaman tersebut.

Di perjalanan pulang,hanya keheningan yang melanda mereka
Tidak ada yang berani membuka suara mereka kini hanyut pada pikiran masing- masing
hanya suara deru kendaraan yang mengisi keheningan itu.hal itu tidak hanya pada saat perjalanan pulang karena nyatanya saat mereka sampai pun mereka hanya saling membisu.
Gesyha dan Asti masuk kekamar masing-masing sedangkan Henrik hanya menatap sendu istri dan anaknya ia merasa sangat bersalah.
Dulu, seandainya ia tidak menikahi Asti munkin sekarang wanita itu sudah sangat bahagia dengan pria lain dan munkin keluarga suaminya juga menerimanya .namun,sungguh Henrik sangat mencintai istrinya itulah sebabnya ia tak rela melepaskan nya meskipun ia tau bahwa resikonya akan seperti ini.

Assalamu'alaikum

Kita ketemu lagi di part 3
Gimana?? Disini udah lebih panjang dari part- part sebelumnya kan??

Readers yang semangat ya bacanya meskipun cerita AQ agak Gaje soalnya maklum lah baru belajar

Udah dulu ya,segitu aja

Dadadada makasih buat bintang nya jangan lupa

Wasalam

Memories Of Being TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang