"Katanya 2 itu kakel sisanya lagi angkatan kita"
Aku adalah siswa kelas XI jurusan IPA tapi sepertinya aku salah jurusan. Mendengar kabar bahwa akan ada dua murid baru diangkatan ku rasanya semakin membuatku malas berada di jurusan ini
Semoga saja murid baru itu tidak masuk jurusan IPA atau bila perlu tidak masuk dikelas ku. Kelasku memang termasuk kelas unggulan dan masih tersisa 3 bangku kosong lagi tapi jika mengingat bagaimana kelakuan teman teman kelasku rasanya akan semakin parah jika menambah siswa
Kelas unggulan identik dengan murid pintar, iya memang hampir setiap teman temanku pasti pintar dalam satu bidang pelajaran termasuk aku dan Rossa yang sangat bodoh matematika ini
Aku sangat suka pelajaran Bahasa Inggris dan tidak jarang juga mengikuti beberapa kompetisi Bahasa Inggris disekolah
Sedangkan Rossa sangat unggul dalam pelajaran Seni Budaya karna bakat menari nya. Rossa pernah ditunjuk untuk menjadi anggota osis untuk seksi kesenian namun dia menolak karna tidak mau ribet
Aku telah melewati jam pelajaran terkahir dengan sangat antusias karna mengingat sehabis sepulang sekolah aku dan Kak Jae akan pergi ke Panti Asuhan untuk menyumbangkan buku buku milikku
"Aku duluan ya!"teriak Rossa sambil mengendarai sepeda miliknya
Aku tersenyum sambil mengangguk, Rossa sebenarnya adalah anak dari keluarga yang cukup berada sama seperti ku
Tapi disisi lain Rossa adalah anak yang sangat sederhana dan manis jika kita tidak melihat sisi bodohnya yang menjengkelkan
Aku berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari sekolah. Sudah menjadi rutinitas setiap hari aku selalu menaik angkutan umum padahal Kak Jae sudah membelikan sebuah motor untukku tapi karna aku tidak bisa mengendarai motor jadi aku simpan saja motor itu dan terkadang digunakan oleh bibi
Bus yang ku tunggu sudah tiba. Banyak siswa siswi dari sekolah ku yang juga menaiki bus sepertiku
Aku tidak terlalu dekat dengan adik atau kakak kelasku, bahkan teman sekelas hanya beberapa yang sangat dekat denganku termasuk Rossa
Aku memang tidak pandai bergaul, entah kenapa tapi sebenarnya aku sangat ingin memiliki banyak teman seperti yang lainnya
Aku mendorong sedikit jendela kaca yang ada di bus lalu memejamkan mataku sambil merasakan angin menyentuh kulit wajahku
Rasanya sangat tenang dan menyenagkan seakan semua beban pikiranku ikut terbang terbawa angin
Tak lama aku turun di halte yang tidak jauh dari rumahku. Aku hanya perlu berjalan sedikit saja menuju rumah
Langit sudah berwarna oranye yang menandakan malam akan tiba. Aku bergegas mengganti pakaian dan bersih bersih lalu memasak agar ketika Kak Jae pulang makanan sudah tersedia. Begitulah aku setiap harinya
Suara mobil yang baru saja terparkir membuat senyum di wajahku terukir. Aku membuka celemek yang sebelumnya aku ikat dipinggang lalu keluar menuju garasi
"Kakak!" aku memeluk Kak Jae yang baru saja keluar dari kursi kemudi
"Tumben, ada apa nih?"
"Kok tumben sih?"ucapku kesal
"HAHA, ayo masuk Kakak laper" aku mengangguk lalu mebawakan jaket dan dan tas milik Kak Jae
Karna aku belum bisa menghasilkan uang setidaknya aku harus membalas jasa Kak Jae yang telah merawatku sampai saat ini
"Habis ini kamu siap siap ya, biar gak kemaleman takut anak anak panti udah tidur"
Aku mengangguk semangat sambil menyuapkan nasi dan lauk kedalam mulut. Saat ini kita sedang makan dan sebentar lagi akan berangkat ke Panti Asuhan

KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME
Fiksi RemajaAyara begitu jatuh cinta dengan Rama tanpa ia sadari hal itu membuat goresan luka lama nya kembali terbuka Rama merasakan hal yang sama tetapi ia tidak ingin terlalu dalam menyakiti wanita nya Perjalanan kisah mereka selalu dibuahi dengan hal manis...