"Yaa.. emang aku ini bukan anak orang kaya, kalo mau sama yang kaya sana cari yang laen 😒" . . Kesel kan akunya, masih pagi loh ya ini. Dibuat seneng aja.
"Dek ini aku buka sekarang apa nanti ya?" tanyanya sok gak ada apa-apa, mungkin dianggap angin lewat kali ya (wusssszzzz, ngieng).
"Terserah si bang, tapi saran aku ntar aja sih pas udah sampai disana, biar surprizenya tuh nambah point WOW gitu bang hehe" jawabku serasah gak ada apa-apa juga, padahal tadi udah mau debat.
"Iya juga sih dek, tapi aku pengen tau loh, seriusan gak boongan😅" jawabnya nyengir sambil senyum apalah itu, gak bisa diungkapin dengan kata-kata soalnya.
"Loh kok gitu, yaudah deh abang buka kalo udah sampai sana, dah jangan ngambek" sambil meraih tanganku.
"Dek, ini buat kamu.." . .jeng jeng, seketika berdegub hatiku, dan merasa gak kebayang gitu kalo dikasih cem ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini buket hijab loh, ada bonekanya juga, lucu dehh emesss banget.
"Bang ini bonekanya kok dikasih topi, aduh apa sih namanya, tau aha gak penting",
"Ya enggak papa, biar bagus😐, kan kamu enggak ada wisuda tuhh, jadi aku taruh dibonekanya aja"
"Oooo... Jadi sekafang yang wisuda bonekanya gitu, oke gak papa😐"
"Ni liat, bonekanya sama kayak kamu"
Aku "😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐😐"
"Lucu maksudnya😂"
"Untung, alasannya logis. Maacih bang😄😄"
Dielus kepalaku, serasa seneng gitu yaa. Dan persaan yang tadinya gelisah jadi membaik. Serasa sudah lama duduk, dan minumannya udah habis, dia berpamitan kepadaku.
"Dek, abang mau kembali. Ini udah jam 7 kurang" dengan nada rendah.
Gelisahpun datang kembali, kenapa waktu tidak berpihak kepadaku. Aku merasa sedih.
"Sebentar, aku panggil ibuk sama ayah" jujur ini serasa sangat down sekali.
Kedua orang tuaku menemuinya, dan bang zaky langsung berpamitan.
"Bu pak, mau pamit dulu" dengan mencium tangan kedua orang tuaku.
"Yak nak zaky, selamat sampai tujuan ya, segera kembali entar yang dirumah galau terus" susanapun mencair, mendengar canda ibu.
"Iya bu, aamiin. Saya titip yang dirumah ya buk, biar gak ada yang ngambil hehe"
Kan bercanda lagi...
"Iya iya" . . .
Dan terakhir aku berpamitan di depan rumah, ya nahan nangis ya nahan gimana gitu ya. Jujur ini pertama kalinya.
"Bang hati-hati loh😣, cepat-cepat kembali" sambil nahan air mata jatuh dan penganggan tangan, ini enggak tau suasana romantis apa enggak.
"Hmm belum berangkat udah suruh cepat-cepat balik, iya iya. Jangan lupa sholat, makan, nulis wpnya juga hehe"
Kan bercanda lagi..
"Hmm enjeh"
Dia menyentuh krudung diatas kepalaku, dan berkata..
"Aku bakal merindukanmu"
Gemetar, air mata juga enggak bsa di ajak kompromi dan seenaknya jatuh.. Dia mengusap air mataku..
"Abang pergi dulu, jaga hati yaa, abang bakal kembali. Assalamualaikum"
Sungguh deras air yang jatuh, dan bang zaky menjauh meninggalkan langkah demi langkah.