Sah

8.2K 381 1
                                    

Waktu terus berlalu dan siapa sangka jika waktu seminggu terasa begitu cepat bagi Farzan dan Zakiyah. Acara pernikahan yang begitu mewah san super wah itu diadakan disebuah gedung terbesar di kota itu milik keluarga Zhafran yang dirancang sendiri oleh Farzan, yang terletak tepat di tengah kota. Acara pernikahan itu diadakan siaran langsung dan tentunya banyak dari berbagai macam media datang untuk menyiatkan berita mengejutkan itu.

Selama yang mereka ketahui, pria yang merupakan CEO dari perusahaan FQ itu tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun kecuali hanya untuk menghilangkan rasa bosan nya.

Seluruh tamu undangan adalah tamu dari kelas atas dan banyak dari kerabat keluarga Zhafran yang datang. Tentunya karyawan dan rekan kerja dari perusahaan FQ juga diundang untuk datang. Bahkan, pria yang menjadi musuh bebuyutan Farzan pun datang, dia adalah Aqmar. Aqmar adalah anak dari adik laki laki Ayah nya Farzan, dan secara garis keturunan Aqmar masih bisa mewarisi perusahaan. Farzan dan Aqmar memiliki perbedaan umur yang tidak jauh, Aqmar berusia lebih muda 2 tahun dari Farzan, yaitu 26 tahun.

Aqmar menghabiskan hari hari nya untuk mengelola restoran milik nya. Restoran itu didirikan nya di kota XXX yang terletak cukup jauh dari kota XXX yang merupakan tempat kediaman Farzan. Membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam dari kota yang didiami Farzan ke kota yang didiami Aqmar.

Farzan sudah mengenakan setelan jas berwarna putih polos dengan speatu berwarna hitam mengkilat yang membuat nya benar benar terlihat seperti seorang pangeran hari ini. Farzan duduk di ruang tunggu sambil menatap wajah nya di kaca, berulang kali Farzan menghelas nafas berat saat memikirkan akan menikah hari ini.

Karena pikiran nya yang mulai kacau, Farzan sempat berfikir untuk kabur dari pernikahan itu dan tidak akan kembali lagi sampai orang tuanya membatalkan pernikahan itu. Farzan mencari kunci mobil di tas nya namun tidak ditemukan, dia mencoba mengecek di laci meja dan sofa namun juga tidak ditemukan.

Plak!!

"Aahh. " Teriak Farzan kesakitan.

"Apa yang kamu cari hah?! Mereka sudah menunggu berjam jam lamanya tapi kenapa kamu tidak kunjung keluar?" Ucap Ibu setelah memukul kepala putra nya itu.

"Apa gadis itu sudah selesai? Kenapa memaksaku untuk cepat." Ucap Farzan.

"Dia sudah selesai dan sudah menunggumu dari tadi. Dan juga, nama dia Zakiyah bukan gadis itu, kapan kamu akan memanggil namanya." Jawab Ibu.

Ibu kemudian menarik tangan Farzan dan membawanya ke pelaminan. Setibanya di samping pelaminan, Ibu melepaskan tangan nya dari Farzan dan membiarkan Farzan menaiki pelaminan sendirian. Tidak lama Farzan duduk di pelaminan, Zakiyah berjalan dari pintu depan untuk menuju pelaminan bersama Bibi nya dengan mengenakan gaun putih polos sampai ke ujung kaki. Zakiyah mencoba untuk tersenyum disaat semua orang sedang menatap nya yang berjalan di tengah keramaian itu.

"Wahh, dia benar benar cantik, aku ingin menjadi Farzan."

"Tentu saja menikah, mereka cocok satu sama lain, cantik dan tampan memang seharusnya berdampingan bersama."

"Aku iri pada nya, aku ingin menjadi pengantin wanita Farzan."

"Akan lebih baik jika aku yang berdiri di samping gadis itu."

Begitulah yang dikatakan oleh para pria dan wanita setelah melihat Zakiyah dan Farzan bersanding diatas pelaminan.

Setelah kedua pengantin sudah berada di pelaminan, penghulu juga sudah duduk di hadapan mereka berdua. Setelah semua nya siap, penghulu menggapai tangan Farzan dan mereka bersalaman.

Farzan menarik nafas berat dan menggenggam tangan kiri nya untuk menguatkan diri nya sendiri.

"Sah."

Kalimat itu akhirnya keluar dari mulut semua orang setelah akad.

Akhirnya Farzan berhasil dan menyelesaikan akad pernikahan nya dengan Zakiyah. Zakiyah menyalami Farzan setelah akad dan kemudian mereka bertukaran cincin. Setelah selesai akad, semua orang berdoa dan turut bahagia untuk kedua pengantin itu.

Setelah menyelesaikan akad, Farzan dan Zakiyah duduk di pelaminan untuk bersalaman dengan para tamu undangan.

"Aku tidak percaya pria itu akan menikah, aku pikir dia akan tetap melajang seumur hidupnya. Aku merasa kasihan dengan gadis yang menjadi istrinya, aku yakin pernikahan ini ada maksud lain." Ucap Aqmar kepada Khansa.

"Huft, aku lebih menginginkan menjadi gadis yang kamu kasihani itu." Jawab Khansa sambil menghela nafas berat.

"Apa kamu masih menyukai nya?" Tanya Aqmar.

"Perasaan ku tidak mudah berubah." Jawab Khansa.

"Lalu kenapa kamu tidak mencoba untuk menggoda nya? dia pria yang tidak menyukai wanita, jadi dia bisa saja melepaskan gadis itu dan bermain dengan mu." Ucap Aqmar.

Khansa menatap tajam ke arah Aqmar kemudian meneguk segelas jus leci yang ada di tangan nya.

***

Jihan menarik tangan Akhtar untuk masuk ke dalam gedung pernikahan Farzan dan Zakiyah.

"Aku tidak mengerti kenapa kamu bisa merusak jas mu, kita jadi terlambat karena harus memilih jas baru untuk mu. Ayo masuk." Ucap Jihan sambil menarik tangan Akhtar.

Akhtar hanya diam dan memasuki gedung bersama Jihan.

Akhtar sengaja merusak jas yang diberikan Jihan kepada nya agar dia tidak bisa melihat Zakiyah dinikahi oleh pria lain. Namun, Jihan bersikeras membawanya pergi dan Akhtar terpaksa ikut agar Jihan tidak curiga pada nya.

Satu per satu kerabat datang ke atas pelaminan untuk memberikan selamat dan bersalaman kepada Farzan dan Zakiyah. Sampai akhirnya paman Nadhif dan Tante Zayba yang merupakan orang tua dari Aqmar dan Aretha datang ke atas pelaminan untuk memberikan ucapan selamat.

"Selamat Farzan, paman sangat bahagia kamu bisa menikah. Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah." Ucap Paman Nadhif.

"Tentu dia akan menikah untuk mempertahankan perusahaan Ayahnya, dia tidak akan membiarkan kita memegang perusahaan nya. Aku merasa kasihan kepadamu gadis kecil." Ucap Tanye Zayba sambil menatap Zakiyah.

Farzan tersenyum miring mendengar ucapan yang keluar dari bibir Tange Zayba dan memegang bahu Zakiyah untuk mendekat ke tubuh nya.

"Tapi kami menikah karna saling mencintai, maaf aku mengecewakan mu karena ini tidak sesuai pemikiranmu." Ucap Farzan sambil tersenyum miring.

Zakiyah langsung menatap Farzan heran. Dia tidak mengerti bagaimana hubungan mereka, tapi Zakiyah terkejut melihat Farzan berbicara seperti iru dengan santai nya kepada Tante nya sendiri.

"Aahhh aku hampir lupa, tentu dia bicara seperti itu. Dia kan tidak punya pikiran sedikit pun tentang tata krama."
Gumam Zakiyah dalam hati.

"Benarkah? Tapi aku tidak pernah melihat kamu mempublikasikan tentang hubungan kalian." Ucap Tante Zayba.

"Karena hal yang berharga itu tidak perlu dilihat oleh banyak orang, cukup aku yang boleh memiliki nya dan mengetahui seberapa berharga nya dia." Jawab Farzan.

"Haha maafkan Tante mu ini Farzan, dia suka berlebihan kalau bercanda. Zayba ayo pergi." Ucap Paman Nadhif sambil menarik tangan istrinya itu untuk turun dari pelaminan.

Setelah melihat mereka pergi, Farzan melepaskan tangan nya dari bahu Zakiyah dan mendorong tubuh Zakiyah untuk menjauh dari nya.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang