Downfall 15 ; No Wonder

962 178 16
                                    

Warning! Typo dan antek-anteknya.

12 Juli 2020

..

Jingga keemasan di atas sana memudar. Digantikan gelap yang perlahan menutup semua terang. Sore itu, kelompok Mark berhasil menemukan sebuah tempat untuk berlindung.

"Watch your step."

Hyunjin menghentikan langkahnya yang terburu-buru berada di depan empat orang lainnya. Kepalanya menoleh ke belakang dan berpaling cepat ketika menemukan tatapan datar dari Mark yang di arahkan kepadanya.

Hyunjin agak kesal  dengan Mark. Ia merasa tak mampu membuat keputusan dengan cepat, padahal dalam kelompok iniㅡ Mark adalah orang baru bagi mereka berempat. Dan pemuda yang seumuran dengan Eclair itu tanpa sadar menjadi pemimpin dalam kelompok, setelah Jaemin, Felix dan Haechan mengikuti arahan darinya dengan suka rela.

"Kalau kau mau memimpin, silahkan Hyunjin."

Mark berjalan mundur ke belakang. Ia berusaha bersikap sebiasa mungkin, walau terkadang ia tiba-tiba saja berjalan di depan dan memimpin perjalanan.

"I will stand guard in the back row," ucap Mark lagi.

Felix dan Haechan menatap horror ke arah Hyunjin. Mereka memikirkan hal yang sama, mengenai si jangkung yang akan memimpin perjalanan.

"Are you sure, Mark?"

Haechan mengangguk setuju dengan pertanyaan Felix. Sejujurnya, ia pun merasa ragu dengan Hyunjin sebagai pemimpin. Setahu Haechan, Hyunjin tidak memiliki intuisi yang tajam, terkadang dia hampir membahayakan nyawanya sendiri.

Mungkin beberapa kejadian terlupakan oleh Haechan, tapi ia masih ingat sebagian ketika bagaimana Hyunjin pulang dengan tim yang hanya tersisa dua orang, juga Eclair yang sebelumnya pergi menyusul mereka.

Haechan sendiri seharusnya tidak pantas untuk mencela kecerobohan Hyunjin. Hanya saja, jika situasi berada di antara hidup dan matiㅡ Haechan tidak ingin jika Hyunjin yang memimpin misi ini.

Hyunjin mungkin ceroboh, dan membiarkan lima orang teman mereka mati sia-sia. Akan tetapi, dia juga manusia dan memiliki perasaan. Haechan tidak ingin menyinggung semua itu di hadapannya.

Tch!

"Kalian tidak percaya padaku?"

Felix dan Haechan terdiam. Sementara Mark menghela napas dan menggeleng pelan. Namun, jawaban Jaemin membuat Hyunjin membeku di tempatnya berdiri.

"Tidak!"

"Actually I never trust you again."

Mata Hyunjin terbuka lebar ketika kalimat itu terlontar dengan mudah dari mulut Jaemin.

"Kau pernah membuat sebuah kesalahan dua kali, dan kau ingat? Siapa yang menanggung semua kesalahanmu?"

Hyunjin menunduk dalam. Kalimat Jaemin dan satu pertanyaannya memukul keras wajah Hyunjin.

"Eclair disalahkan karena kecerobohanmu. Padahal gadis itu hanya ingin kau memiliki pengalaman sebagai pemimpin."

Jaemin berusaha bersikap tenang, agar emosinya yang menumpuk di dalam dada tidak meledak keluar dan menuntut Hyunjin untuk meminta maaf atas kepergian salah satu temannya yang meninggal dalam tim Hyunjin.

Jaemin mendongak. Tatapan tajamnya bertemu dengan ekspresi syok Hyunjin.

"Jika kau tidak ingin suatu hal yang buruk terjadi pada kami lagi, maka biarkan Mark yang memimpin."

「Infected」Undead 4 : Downfall | JenJaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang