Downfall 19 ; Shadow

795 177 2
                                    

Warning! Untuk typo beserta antek-anteknya.

06 September 2020

..

Dalam situasi genting seperti saat ini, seharusnya tidak satu pun dari mereka yang berpikiran sempit seperti berebut senjata atau memaksa seseorang menyerahkan pertahanannya hanya karena sebuah alasan yang menurut Mark, agak sedikit konyol. Alasan demi mereka semua bukanlah sesuatu yang Mark pikir bisa segera begitu saja ia percayai, dan kemungkinan Mark mencurigai sesuatu. Mark menduga, jikaㅡ karena alasan tersebut menjadi penyebab  Lami dan Shuhua menjadi dua orang yang tersisa sementara yang lainnya telah mati sia-sia.

Teriakan memekakan telinga yang lebih dalam mendekat pada kerumunan di bawah sana. Mark dan Jaemin melirik melalui Jendela kaca di waktu yang bersamaan. Mata keduanya membulat lebar saat melihat beberapa infected dengan tinggi lebih dari dua meter menyerupai monster menerobos kerumunan dengan cepat.

"Kondisi di luar sana benar-benar mengerikan." Hyunjin yang sempat melirik sekilas ke arah jendela, benar-benar dibuat tak bisa berpikir. Isi kepalanya dipenuhi akan rasa ragu yang makin tinggi bagai timbunan  mayat undead yang pernah ia lihat di depan gerbang shelter dulu.

Di lain sisi, Lami dan Shuhua sedari tadi berusaha sebisa mungkin mengurangi intensitas menembak agar amunisi yang tersisa bisa mereka gunakan untuk melarikan diri. Mau tak mau keduanya harus segera memisahkan diri dari kelompok itu karena demi apa pun, Lami tak pernah menyangka jika Mark bukan orang yang bisa dibuat percaya pada seseorang dengan mudahㅡ tidak seperti yang ia duga sebelumnya.

Jika dilihat dari jarak saat ini, sangat kentara sekali jika Mark menjaga batasan dan melindungi Haechan yang seingatnya memiliki persediaan amunisi lebih dari cukup untuk bisa meratakan kerumunan infected yang menghalangi jalan mereka saat ini. Namun sayang, bahkan mereka tak bisa mendekat karena Jaemin dan Felix terus mengawasi gerak-gerik keduanya. Terlebih Hyunjin dan Jeongin yang akan menodongkan senjata jika mereka berdua berusaha mendekati Haechan.

Pilihan mereka saat ini hanya tinggal mempertahankan amunisi dan melarikan diri sejauh mungkin. Bagi Lami sendiri, tak masalah jika sekelompok pemuda itu mati satu persatu selagi berusaha melindungi satu sama lain. Ia sudah terbiasa mengorbankan orang lain demi tujuannya. Ia ingin jadi pemimpin, pun ingin menjadi sosok yang disegani seperti mendiang kedua orangtuanya. Namun, ia tak ingin repot mengorbankan dirinya sendiri ,karena ia tak yakin akan bisa  mencapai hal tersebut dengan berkorbanㅡ ia tak akan bisa merasakan pencapaian jika itu terjadi.

"Apa kau yakin?"

Bisikan Shuhua membuatnya tersadar. Lami mengangguk. Mau bagaimana lagi? Mereka harus segera memisahkan diri setelah semua usai dan juga setidaknya melihat kesempatan saat salah satu di antara sekelompok pemuda itu ada yang tumbang. Lami sendiri berencana untuk mengambil senjata dari salah satu yang tumbang terlebih dahulu sebelum pergi.

 Lami sendiri berencana untuk mengambil senjata dari salah satu yang tumbang terlebih dahulu sebelum pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「Infected」Undead 4 : Downfall | JenJaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang