Downfall 17 ; Truth and Answer

913 166 20
                                    

Warning! Typo dan antek-anteknya

18 Agustus 2020

..

Sebuah cerita lucu datang dari mulut seorang gadis bernama Lami pada malam itu. Beberapa gurauan dan cerita komedi yang ia bawakan dengan santai, menjadi hiburan tersendiri bagi sebagian orang. Sementara di sisi yang sedikit berjarak dari sekumpulan orang-orang, terlihat Jaemin dan Mark yang sedang membicarakan sesuatu. Namun tak ada rasa penasaran yang mengharuskan Haechan untuk mendekat dan mendengarkan percakapan kedua orang tersebut.

Sementara itu, Mark beberapa kali menghela napas. Pikirannya masih tertuju pada kenyataan yang menghantam kesadarannya beberapa saat lalu. Sahabat sekaligus keluarga satu-satunya yang ia miliki menghilang dengan kondisi keselamatan yang tak terjamin. Sejujurnya Mark tidak yakin bahwa Jeno bisa bertahan seorang diri di antara luasnya ruang terbuka yang terbengkalai.

Berbekal pengalaman menembak yang tidak seberapa dan acap kali  meminta pendapatnya. Mark tidak bisa tenang begitu saja mengetahui bahwa Jeno tidak berada dalam jangkauan penglihatannya. Beberapa kali pikiran akan keterbatasan Jeno dalam menggunakan senjata membuatnya menghela napas. Ia sama sekali tidak yakin dengan ketegasan yang coba Jeno pamerkan kepadanya, sekilas itu terlihat hebat tapi tak membantu sama sekali.

"Pasti Jeno?" Jaemin menebak.

Mark menggeleng pelan sembari menundukkan kepalanya dalam. Ia tidak tahu harus mengatakan hal apa ketika hatinya resah. Kondisi seseorang yang berusaha ia jaga seperti seorang adik kandungnya sendiri yang ia tak tahu kepastian keberadaan sosok itu, membuatnya dibayangi perasaan takut yang tiba-tiba muncul.

Ia merasa takut sekaligus gagal dalam peran sebagai seorang kakak. Kemarin ia mencoba membicarakan hal ini kepada Haechan dan Jaemin, tapi keduanya tidak bisa memberikan solusi untuk isi pikirannya yang menakutinya dari waktu ke waktu.

"He will be fine." Jaemin berusaha menghibur dirinya, tapi sulit untuk pikiran seperti itu teralihkan secepatnya.

Huh!

"No, you are wrong. He's a terrible gun user." Mark tersenyum miris ketika mendapati reaksi Jaemin terhadap pernyataannya barusan. Tidak jauh berbeda dari Haechan sebelumnya.

"Dia terlihat tegas dan pandai melindungi diri menurut penilaianku, tapi kenapa?" Jaemin masih dengan wajah terkejutnya.

"Hanya kelihatannya saja begitu. Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu." Mark menunduk.

"He tried hard to make me think he deserves to be independent."

Pembicaraan malam itu berakhir dengan Mark yang masih memikirkan Jeno di luar sana. Bahkan ia sampai lupa jika fokus perhatiannya juga harus terbagi untuk satu orang lagi yang juga tidak diketahui keberadaannya. Mark tidak bisa menjamin bahwa keduanya selamat atau tidak, hanya dengan menerka-nerka.

 Mark tidak bisa menjamin bahwa keduanya selamat atau tidak, hanya dengan menerka-nerka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「Infected」Undead 4 : Downfall | JenJaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang