03. Bercanda

872 193 54
                                    

-----

“Ambilin twister dong, Zel.”

Azeela menoleh ke arah Haikal yang sedang selonjoran di sofa depan televisi. Bener-bener kampret bocah satu ini.

Dengan berat hati, Azeela ambil toples berisi twister lalu diserahkan ke Haikal.

“Zel, mau susu!” Haikal nyodorin tangannya kayak orang lagi malak.

Azeela sontak melotot, bener-bener nggak habis pikir sama cowok di depannya. Sabar, Azeela, sabar. Tahan, jangan ngegas.

Tanpa babibu, Azeela langsung berdiri ninggalin Haikal. Kakinya melangkah menuju dapur buat ambilin Haikal sekotak susu kesukaan dia lalu menyerahkannya ke Haikal.

Haikal langsung ngerampas susu itu, dikocoknya pelan sebelum akhirnya menusuknya menggunakan sedotan.

Azeela diam sambil menatap Haikal yang masih asik meminum susu cokelatnya dengan tenang.

“Enak banget, ya. Gue berasa babu lo,” ucap Azeela sarkas.

“Gue kan tamu. Inget, tamu itu harus diperlakukan seperti Raja.”

“Tapi kalo tamunya kayak lo, halal banget buat disuntik mati, anjir!”

Haikal melirik tajam sambil gigitin ujung sedotan dengan bibir yang komat-kamit entah ngomong apaan.

Heran Azeela tuh. Cowok kayak gini kok bisa ya jadi inceran cewek-cewek alay? Asal kalian tahu, ya, Haikal itu cowok yang jauh dari ekspektasi mereka. Sok-sokan bangun image cool boy padahal aslinya manja parahhhh. Contohnya: Kalo tidur lampunya nggak boleh dimatiin, tidur harus ditemenin Tuning—kucing oren kesayangannya, ambekan, apapun yang dia minta harus diturutin, ah, satu lagi, dia itu … Penakut.

Pernah satu malam Azeela terpaksa bermalam di rumah Haikal, ia mendengar suara orang nangis. Pas Azeela bangun, ternyata yang nangis itu Haikal. Tentu saja Azeela khawatir, takut ada apa-apa dengan cowok itu. Tapi pas Azeela tanya ada apa dengannya, Haikal dengan entengnya menjawab kalau gulingnya jatuh dari tempat tidur dan dia nggak berani ngambil.

Wadepak!!!

Rasanya pengen Azeela hajar.

Tapi pas liat komuk Haikal, Azeela jadi iba. Cowok itu nangis sampe sesegukan. Mana tahan?

Pokoknya, ada aja tingkah di luar nalar yang cowok itu lakukan. Jadi bikin Azeela emosi sendiri kalo inget mah.

Kini, Azeela melirik kucing oren yang tengah anteng tidur di meja kaca tepat di samping Haikal. “Awas aja kalo kucing lo berak kayak kemarin. Gue cekek langsung.”

Mendengar itu, Haikal sontak menegakkan tubuhnya sambil menatap Azeela kesal. “Enak aja! Dasar tidak berperikekucingan lo. Kucing imut gini mau lo cekek.”

“Ya makanya, lo bersihin, anjing!”

“Elo lah. Lo kan tuan rumah.”

“Bangsat!”

“Meow …”

“Ah, Azeela! Berisik sih, lo. Bangun, kan, si Tuning,” celetuk Haikal sambil membawa Tuning ke dalam pangkuannya.

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang