Jika orang berfikir dunia adalah keindahan. Maka itu salah. Karena dunia hanyalah kebahagiaan sementara yang akan habis di makan waktu.
Bagi Mina dunia adalah surga yang buruk.
Mina menatap pantulan wajah pucatnya di cermin. Lalu menghela napas pelan.
Satu bulan terkahir semenjak kedatangan Mingyu, Mina merasa lebih hidup. Karena hanya Mingyu yang bisa memperlakukannya lebih baik.
Mina memberhentikan kegiatan melamunnya ketika Sakura -adik perempuan Mina - meneriakkan namanya.
Mina menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Lalu terkejut dengan kedatangan Mingyu yang sudah duduk di sofa ruang keluarganya.
Mina rasanya ingin menghilang saja ketika melihat Mingyu ada di depannya.
Sudah tiga hari Mina mendiamkan cowok itu karena merasa kesal. Mina tak mau menatap Mingyu sedikit pun. "Ngapain kesini?" tanya Mina sarkas.
"Please deh, Min. Lo kenapa?" tanya Mingyu resah. Karena ulah Mina yang mendiaminya tanpa alasan yang jelas. Membuatnya uring-uringan.
Mina tak menjawab pertanyaan Mingyu. Dia hanya mengangkat kedua bahunya tak peduli.
Mingyu kembali mengela nafasnya. Lalu beranjak untuk duduk mendekat ke arah Mina. Menurut Mingyu, Mina bukan tipe cowek manja dan suka ambekan.
Mingyu menatap Mina sebentar. Lalu berkata, "Lo masih marah sama gue? Karena gue nggak pamit pergi waktu itu?"
Mina hanya menggeleng pelan. "Lo lupa sama janji lo MALIKA!!!" ucap Mina kesal menahan emosinya setengah mati.
"Janji apa?" tanya Mingyu tak tahu apa-apa.
"Tiga tahun lo pergi kayaknya udah nggak cocok lagi sahabatan sama gue, ya?" ucap mina menyindir Mingyu dan mendorong tubuh cowok itu untuk menjauh darinya.
"Astagfirullah, Mina. Gue salah apa sih, Min? Sumpah gue nggak ingat apa-apa," ucap Mingyu menatap mata Mina serius.
Mina menatap Mingyu malas. Rasanya Mina ingin melempar sahabatnya itu ke antartika. Mina tersenyum miris. "Kayaknya kita emang udah nggak cocok lagi sahabatan ya?" ucap Mina.
Mingyu terdiam sebentar sebelum kembali berkata, "Iya udah enggak, kita pacaran aja."
Mina mendelik ke arah Mingyu lalu mencubit perut Mingyu. "Jangan becanda mulu, gue serius bangsat!" teriak Mina kesal.
"A-aduh M-min, jangan di cubitin terus, sakit. Iya-iya, sekarang serius." ucap Mingyu mengelus perutnya pada bekas cubitan Mina.
"LO LUPA KAN SAMA JANJI LO YANG MAU NEMENIN GUE BELI SKINCARE!" teriak Mina membuat Mingyu mengelus daun telinganya.
"Astagfirullah, Min. Iya gue lupa, maaf ya?" ucap Mingyu lirih. Berharap mendapat maaf dari cewek yang ada di sampingnya itu.
"Gue lupa banget sumpah. Gue ngumpul sama temen-temen waktu itu. Lo juga kenapa nggak ingetin? Ngechat atau telfon gue?" ucap Mingyu pada Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
FanfictionPetrichor (n) - the smell of earth after rain. Semua orang terlalu sibuk merawat lukanya, sehingga meninggalkan dia sendirian dengan luka pula. Dan berharap ada seseorang yang datang untuk duduk bersamanya, menikmati pahit dan palsunya kehidupan...