Bagian 2: NEW PAGE WITH OLD WOUNDS

141 23 6
                                    

Mina menatap Mingyu dengan wajah cemberutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina menatap Mingyu dengan wajah cemberutnya. Lalu, masuk ke dalam mobil putih susu milik Mingyu itu dengan kesal.

"Ngapain pake jemput-jemput coba?" tanya mina pada Mingyu.

"Biasanya juga bareng gue kan lo?" ucap Mingyu yang mulai menajalankan mobilnya menuju kampus mereka.

"Gue mau pergi main tau!" kesal Mina pada Mingyu.

"Bareng gue nanti, sama yang lain juga" ucap Mingyu menatap Mina sebentar. Lalu kembali fokus pada kemudinya.

Mina menghela nafasnya dan menatap keluar jendela. "Kalau sama yang lain, gue nggak ikut."

Ucapan Mina hampir membuat Mingyu memberhentikan mobilnya secara mendadak. Migyu menghela nafas lalu menatap Mina sebentar. "Min, sampai kapan mau kayak gini hm?" tanya Mingyu dengan tatapan teduhnya.

"Gyu, please ngertiin gue. Kalau sama mereka gue nggak ikut." ucap Mina pelan dengan wajah cemasnya.

"Lo udah janji kan mau sembuh? Yaudah, kita bareng-bareng. Gue bantuin, mau sampai kapan emang lo takut sama orang?" ucap Mingyu menggenggam tangan Mina dengan sebelah tangannya. Mingyu mengelus tangan cewek itu lembut menyalurkan ketenangan.

Mina menghela nafas, menatap Mingyu dengan tatapan ragu. "Gue nggak takut orang! Gue cuma terlalu overthinking sama pengkhianatan, Gyu" ucap cewek itu pada Mingyu.

"Banyak banget ya cerita yang nggak gue tahu?" tanya Mingyu pada cewek yang masih saja termenung dengan pikirannya.

Mina menghela nafas untuk ke sekian kalianya. Lalu perempuan itu berkata, "Tiga tahun nggak sebentar."

Mingyu merasa tersindir dengan jawaban yang diberikan Mina. Namun, sebisa mungkin dia meredam sakit hatinya. Karena menurutnya untuk saat ini dia harus menenangkan Mina.

"Gue paham Mina. Kita coba bareng-bareng buat memperbaiki semuanya, oke?" ucap Mingyu memberikan senyum manisnya. Mina ikut tersenyum melihat Mingyu tersenyum. Lalu dia menganggukkan kepalanya pelan.

*****

Setelah selesai kelasnya, Mina berjanji pada Mingyu untuk menemui cowok itu di kantin Fakultas Teknik. Untung saja Fakultas Teknik tidak jauh dari FISIP jadi Mina bisa berjalan kaki kesana.

Langkah Mina terhenti ketika ada dua orang perempuan yang berjalan disebelahnya dan menepuk bahunya pelan. "Hai, Mina. Mau ke kantin ya? Bareng aja yuk" ucap Rose pada Mina. Sebenarnya Mina mengenal siapa Rose. Cewek yang punya badan ideal dan berwajah bidadari itu satu jurusan dengannya. Juga dengan seorang perempuan di sebelah Rose, Chaeyeon. Namun, Mina berusaha tak peduli sebenarnya tentang dua perempuan tersebut. Karena Mina begitu pesimis untuk menjalin pertemanan dengan perempuan.

Mina membalas perkataan Rose dengan anggukan pelan. Mencoba menerima ajakan Rose, yang sebenarnya Mina ingin menolaknya.

Begitu sampai di Kantin Mina mendengar suara Mingyu yang meneriaki namanya. Langsung saja Mina melangkah menemui Mingyu. Di meja itu sudah ada Mingyu dan tiga temannya.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang