Setelah libur selama satu hari dan pergi dari rumah rasanya cukup untuk Mina menenangkan diri dan hatinya. Dan selama tiga hari ini sepertinya Mingyu semakin memperhatikan Mina apalagi sahabatnya itu sering termenung memikirkan sesuatu.
Hari ini Mina menunggu Mingyu di taman Fakultas Teknik, karena cowok itu baru akan keluar kelasnya seperempat jam lagi.
Mina membuka handphone-nya dan menggulir layar benda persegi panjang tersebut. Dia berusaha menyibukkan diri meskipun baginya menunggu itu tidak pernah menyenangkan. Namun, kegiatan Mina terusik ketika dia merasa seseorang berdiri di depannya.
Mina mendongakkan kepalanya melihat seorang perempuan sepantarannya yang berdiri dan menatapnya penuh arti. “Gue pikir lo bakal pindah rumah” ucap perempuan bernama Kim Jiho itu.
Mina tak membalas perkatannya, mencoba mengabaikan Jiho. Cewek itu memutar bola matanya dan melihat Mina dengan jengkel.
“Lo ngapain ke Fakultas Teknik? Bukannya lo anak FISIP?” tanya Jiho membuat Mina terkejut. Kenapa cewek itu tau.
Jiho tertawa sarkas. “Semua alumni SMA kita juga tau kali, Min.” Mina berusaha menahan emosi dan sesak di dadanya ketika melihat Jiho kembali.
Melihat Jiho seperti membawa Mina terbang ke masalalu. Dimana dia merasa sangat pahit untuk dikenang. Mina mengingat kembali apa saja yang terjadi dulu pada dirinya. Ditinggalkan, dikucilkan dan dikhianati tak pernah enak bukan?
Mina mengingat bagaimana Jiho memperlakukannya di sekolah dulu. Bagaimana pengkhianatan-pengkhianatan yang dilakukan cewek itu.
Mina merasa sesak di dadanya dan ingin sekali menangis. Dihantui kenangan buruk memang sekejam itu.
Karena semakin buruk kenangan itu. Akan semakin lama bertahan di hatimu.
Namun, kedatangan Mingyu menyelamatkan Mina. Bayangkan saja jika Mingyu tidak datang, sudah pasti Mina ataupun Jiho membuat keributan.
“Min, ayo! Eh?” ucap Mingyu terkejut ketika melihat Jiho ada disebelah Mina. Begitu pula sebaliknya, Jiho juga terkejut melihat kedatangan.
“Lo Kim Jiho, kan?” tanya Mingyu setelah mereka terdiam beberapa saat.
“Iya, lo Mingyu, kan? Kapan balik ke Indo?” tanya Jiho pada Mingyu.
Mina menatap Jiho tak suka. Kenapa perempuan itu seperti pura-pura baik di depan Mingyu.
“Awal semester ini gue baru di Indo. By the way, lo fakultas apa?” ucap Mingyu tanpa melihat Mina yang sudah berdecak malas ke arahnya.
“Gue Fakultas Sastra,” jawab Jiho.
Mingyu mengerutkan dahinya. “Terus kenapa lo nyampe sini?” Mingyu menatap Jiho bingung. Karena kenapa cewek itu sampai ke sini sedangkan letak Fakultas Sastra lumayan jauh dari Fakultas Teknik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
FanfictionPetrichor (n) - the smell of earth after rain. Semua orang terlalu sibuk merawat lukanya, sehingga meninggalkan dia sendirian dengan luka pula. Dan berharap ada seseorang yang datang untuk duduk bersamanya, menikmati pahit dan palsunya kehidupan...