♛. Ospek

66 14 7
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku kuliah di salah satu Universitas di Jakarta. Aku pindahan dari Bandung ke Jakarta, karena ayah pindah kerjaan. Pas aku lulus SMA, aku langsung pindah ke Jakarta dan memilih kampus yang sama dengan kakakku. Aku tertarik dengan jurusan MIPA, matematika dan ipa adalah mata pelajaran yang sangat aku cintai.

Seperti biasa, hari pertama ini adalah ospek di kampusku. Dimana aku disuruh memakai baju kamera putih yang tidak tembus pandang, lalu rambut di kuncir kuda, dan memakai rok hitam lalu name tag.

Didepan cermin aku hanya memakai liptint dan bedak. Lalu kembali membenarkan ikatan ku agar lebih kencang. Mataku terfokus pada kotak kecil yang selalu aku simpan di depan cermin.

Melihat itu, aku langsung memegang kalung yang terdapat di leherku, aku selalu memakai kalung ini. Kalung berbentuk kotak yang indah, didalamnya di hiasi huruf T&D.

Aku tersenyum tipis sambil memasukkan kembali kalung itu yang menyumput pada kerahku.

"Aku kangen..." kepalaku menunduk.

Ceklek~

"Udah siap dek?" tiba-tiba pintuku terbuka lebar, memperlihatkan pria yang bertubuh tinggi dengan pakaian kameja, memakai celana jeans. Dia kakakku, kak Jaemin.

Kak Jaemin adalah kakak terbaikku, dia lembut dan perhatian, kami tidak pernah bertengkar, aku beruntung mempunyai kakak yang baik sepertinya.

Aku menoleh ke belakang lalu berdiri, "Udah kak, ayo berangkat sekarang?" ajakku yang dibalas senyuman manis oleh kakakku.

"Makan dulu ya," jawabnya sambil merangkulku turn kebawah.

Dibawah sudah ada papa dan mamaku. Mereka sedang duduk sambil berbincang, sepertinya mereka menunggu kami berdua.

"Pagi ma, pa," sapaku dan kak Jaemin.

"Pagi juga sayang,"

"Pagi juga cantik dan gantengnya mama" balas mama dengan ceria.

Aku selalu senang ketika melihat mama tersenyum, itu sangat manis, mama punya dua lesung di pipinya.

Kami saling melemparkan senyuman. Keluargaku adalah keluarga yang bisa dibilang harmonis, kami tidak pernah bertengkar, akupun tidak pernah mendengar mama dan papaku bertengkar, aku senang dan aku berharap akan seperti ini terus.

Kami langsung makan tanpa bicara sedikitpun, itulah keluarga kami tidak bicara saat sedang makan.

Hanya ada suara garpu dan sendok yang bergeming di ruangan ini.

"Ini non susu hangatnya," bi Surti, asisten di rumahku, dia baik dan ramah. Dia menaro susu hangat vanillaku pada meja makan.

"Makasih bi," aku segera menyeruput susu hangat ku.

"Dear.. Semangat ya hari ospek pertamanya" mama berjalan ke arahku dan mencium pipi kananku.

Aku tertawa ringan, "Iya ma, makasih"

"Jangan sungkan untuk berkenalan dengan yang lain ya? Kamu harus banyak berkomunikasi dengan mereka." pesan dari papa, aku tersenyum walaupun sedikit ragu.

Lalu papa beralih menatap kak Jaemin yang sedang menyeruput teh hangatnya, "Kamu juga Jaemin. Jaga adik kamu, lindungi dia sebisa kamu, kamu tau kan adik kamu ini polos? Jangan sampai di culik." kata kata terakhir dari papa membuat aku cemberut menatap papa dan kak Jaemin.

Tapi, kata kata itu tidak asing lagi bagiku, hampir setiap orang berbicara itu kepadaku.

Lalu mereka tertawa. Apanya yang lucu?

That Is You√ [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang