Perasaan Dilra sekarang?
Campur aduk.
Dia sedang bingung sekarang, entah senang atau sedih. Dilra ingin sekali menanyakan banyak hal pada pria yang bernama Taeyong, nama itu sama dengan sahabatnya yang hilang begitu saja. Pertemuannya sama sekali tak terduga, harus dengan bentakkan yang membuat hati gadis ini tergores.
Jika itu benar dia, ingin rasanya Dilra berlari, merentangkan lengannya lalu memeluknya erat sama seperti Taeyong memeluknya dulu.
Dia memang selalu berdoa bahkan berharap jika Taeyong kembali, jika Tuhan sudah mengabulkannya dia akan sangat berterimakasih, walaupun dengan cara yang berbeda.
Dia bersyukur bisa bertemu Taeyong walaupun itu belum pasti dia adalah sahabat di masa kecilnya, dia senang ketika melihat Taeyong sudah remaja, dia tampan, sangat.
Setelah tersenyum mengingat wajah tampannya, memori di kepalanya berputar ketika wajah tampan itu memerahinya, membentaknya, menyenggolnya, bahkan mendorongnya.
Dulu dia lembut dan manis. Namun sekarang? Dia terlihat benci atau bahkan jijik melihat Dilra?
Itu bukan sikap Taeyong sama sekali, walaupun memang sikapnya pendiam, dia itu lembut pada perempuan, tidak pernah membentak Dilra, jika Dilra salah dia akan menasehatinya bukan membentaknya.
Namun ini?.
Itu yang dia bingungkan.
Dan.. Wanita yang selalu ada di sampingnya itu yang membuat dia sedikit.... Bertanya-tanya.
Gadis ini bukan malah pergi ke tempat disko lalu meminum minuman keras hanya untuk menenangkan pikirannya, tidak, dia tidak pernah berpikir kesana, ia lebih memilih untuk beribadah.
"Ya Allah... Jika benar itu adalah Lee Taeyong sahabat di masa kecilku, tolong jangan jauhkan aku dengan dia, engkau tau bagaimana rasa sayangku pada dia.. Aku tidak mengerti bagaimana dia berubah secepat itu, yang aku tau dia baik.. Hamba yakin, engkau maha tau segalanya, dan engkau juga maha membolak-balikkan hati seseorang, jika benar itu Tiway tolong ubahlah dia seperti semula, seperti Tiway yang aku kenal.."
"Dan, jaga lah dia, sehatkanlah dia.. Jauhkanlah dia dari marabahaya, lindungi dia dan keluarganya.. Aamiin.."
Setelah selesai berdoa dia kembali membuka mukena berwarna cokelat muda itu, di lipetlah sampai rapih begitupun dengan sajadah nya, lalu dia simpan di lemarinya.
Seseorang melihat jelas bahkan mendengar doa Dilra, dia juga terkejut ketika Dilra sampai menangis ketika berdoa, bahkan Jaemin mendengarkan juga bahwa namanya ikut disebut sebelum dia mendoakan Taeyong.
Sudut bibir Jaemin terangkat ke atas berbentuk senyuman, senyuman yang tulus, tadinya dia ingin sholat berjamaah, namun, Dilra sudah sholat terlebih dulu, itu tidak masalah.
Cekitt..
Jaemin tidak sengaja menyenggol pintu yang membuat Dilra menoleh ke arahnya.
"K.. Kakak..?"
Jaemin diam seribu bahasa.
Begitu pun Dilra.
Lagi-lagi perempuan ini menunduk.
Jaemin paham, Dilra memang takut jika Jaemin sudah marah-marah seperti tadi siang, dia wanita yang tidak kuat di bentak. Jaemin begini karena dia sayang sama Dilra, dia nggak mau ada sakitin Dilra, karena saking emosinya, Jaemin marah-marah di depan Dilra.
Dan Jaemin pun tau bahwa Taeyong adalah pengaruh besar bagi Dilra, dia pun sama terkejutnya ketika pria sialan itu bernama Taeyong, namun dia juga antara yakin atau tidak bahwa itu adalah sahabat masa kecilnya Dilra.
![](https://img.wattpad.com/cover/223448152-288-k571475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Is You√ [HIATUS]
Fanfiction[Slow Update] "Kamu boleh pergi, asal kamu harus berjanji sesuatu sama aku, biar aku yakin bahwa kamu akan kembali.." "Oke, aku berjanji jika kita sudah bertemu kelak, aku akan menikahimu." • Lee Taeyong, lelaki yang terkenal akan ketampanannya, buk...