Part 08 - Gara Haidar Pratama

17 1 2
                                    

Halooo temen-temennn

Apa kabarrr?

Gaisss, maapin gara-gara udah sekitar 2 bulanan lahyaa ga update:'))))) Aku abis ujian dan rentetan kegiatan lainnya (maap sok sibuk heuheuuu)

Mau sempet-sempetin update tapi ada aja kendalanyaa:'))) maapinnn yaaa, hiks. Jangan hujat akuuuuu:")) 

InsyaAllah kedepannya bakalan lebih rajin lagi updatenya yaaa, heheee

HAPPY READING!!!

***

"Punya nyali juga ya lo berani telfon gue" ucapnya tajam

"......"

Teman-temannya saling menatap, penasaran siapa orang yang menelfon bos nya.

"Oke. Kapan?"

"....."

"Oke. Deal" jawabnya langsung memutuskan panggilan.

"Siapa, Ga?" tanya Haykal mewakili pertanyaan yang lain.

"Adrian"

"Terus dia bilang apa?"

"Ngajakin balapan nanti malem"

"Terus lo setuju?" tanya Farel yang dibalas dengan anggukan oleh Gara.

"Emang gaada kapok-kapoknya dia. Udah nantangin ujung-ujungnya kalah lagi. Emang bener-bener dah"

"Biarin aja. Kita liat sejauh mana dia berkembang sekarang" tandas Gara seraya melanjutkan jalannya.

Sementara di kelas XI MIPA 1 sangat gaduh lantaran Bu Nuri, sang guru Matematika tidak bisa mengajar karena sakit. Hal tersebut di manfaatkan oleh penghuni kelas tersebut. Para perempuan langsung bergerombol, mengasah kecakapan speaking mereka dibidang lain sepertinya. Lalu para laki-laki juga sudah mulai berpencar, ada yang bergerombol di pojokan, tiduran, dan ada yang baru saja masuk tapi langsung ikut memeriahkan, seperti yang dilakukan Fahri saat ini.

"Woi woi jamkos nih?" tanya nya ketika tiba di ambang pintu XI MIPA 1 bersama Haykal.

"Yoi, Ri. Bu Nuri ga masuk."

"Tjakeppp. Dre, Nu, ini saatnya kita mengasah bakat kita," ajaknya pada Andre dan Wisnu yang sedang asik tiduran di belakang kelas. Mendengar ajakan dari Fahri, sontak saja kedua laki-laki tersebut melangkah ke depan kelas sembari membawa sapu dan juga kemoceng. Seolah mengerti apa yang akan terjadi, semua anak yang ada di kelas langsung meninggalkan kesibukannya masing-masing, karena menurut mereka akan ada hal yang jauh lebih seru yang akan terjadi.

Melihat teman kelasnya yang tiba-tiba memfokuskan perhatiannya pada tiga lelaki yang sedang berdiri di depan kelas, tak urung membuat Radella heran.

"Ini kenapa jadi fokus sama Fahri, Andre sama Wisnu?" tanyanya heran.

"Lo liat aja, Ra. Ini udah biasa terjadi kalo kelas kita lagi jamkos. Ntar juga lo paham kok," jawab Tika.

"Oke guys. Berhubung kita lagi jamkos. Seperti biasa, ayo kita pupuk kekompakan kita seperti biasa. Siap semuaa?" tanya Fahri yang dijawab dengan sangat amat gaduh oleh teman-temannya, tidak sabar memulai.

"Huuuuuuuuu"

"Siappp, tarekkkkk"

"Wadao yang begini nih gue suka. Lanjutkan saudaraku!!"

"Mulai mulai mulai"

"Oke sabar sabar guys. Gue mau ambil senjata gue dulu," ujarnya sembari mengambil spidol yang di letakkan di meja guru. Melihat itu teman-temannya termasuk Andre dan Wisnu yang juga ada di depan bersiap-siap, karena acara akan segera dimulai.

GARADELLA [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang