Part 09

17 1 1
                                    

Jangan lupa vote and comment ya temen-temen.

Happy Reading!

***

Saat sedang asik bercanda dengan teman-temannya. Tiba-tiba ada yang menghampirinya.

"Gue kira lo gak bakalan dateng," ucap orang tersebut dengan nada meremehkan.

Mendengar suara itu, Gara langsung mengalihkan pandangannya orang yang saat ini berdiri di sampingnya.

"Cihhh, harusnya gue yang bilang gitu sama lo," desisnya malas.

"Halah, lo kalah mulu juga sok nantangin Gara," ucap Fahri malas.

"Kita lihat aja nanti, siapa yang bakalan kalah malam ini," ucap orang tersebut sembari meninggalkan Gara dan teman-temannya.

"Busettt dahh si Adrian, kagak ada bosen-bosennya ya kalah mulu"

Iya, orang yang tadi menghampiri Gara adalah Adrian, orang yang sama dengan yang menelfonnya tadi siang. Musuh bebuyutannya, anak SMA Bima Sakti. Jika bertanya bagaimana bisa mereka bermusuhan, semua berawal dari geng Oscar yang merupakan geng yang diketuai oleh Adrian mencari gara-gara dengan The Kings. Mereka iri dengan kejayaan The Kings yang sudah ditakuti dan dihormati oleh geng lain.

"Iya, mana sok kecakepan pula bocahnya. Cakepan juga gue," sontak kepala Fahri langsung menjadi sasaran teman-temannya setelah menjawab celetukan dari Surya.

"Udah udah. Lu mah lawak mulu dah, Ri. Cabut aja yuk bos, ini udah mau mulai deh keknya," lerai Haykal karena merasa sedikit kasihan melihat Fahri yang meringis kesakitan karena di toyor habis-habisan oleh teman-temannya.

"Ayo, cabut" ajak Gara dan diikuti oleh anggota The Kings menuju arena. Gara langsung menaiki motornya yang sudah dipindahkan oleh salah satu anggota The Kings.

Gara melirik sinis pada lawan di sampingnya. Selalu seperti itu, Adrian tidak pernah lelah selalu menantang Gara untuk balapan, meskipun dia sendiri yang malu nantinya karena selalu kalah.

Tidak lama kemudian, seorang wanita berbaju minim melangkah menuju tengah-tengah arena sembari memegang kain.

"Are you ready, guys?" tanyanya yang langsung di sahuti dengan suara dengungan motor, menandakan bahwa semuanya sudah siap.

"1...2...3....GO...!!"

Kedua motor tersebut langsung melaju dengan kecepatan penuh. Gara langsung melajukan motornya meninggalkan Adrian di belakang, dia berdecih melihat Adrian yang jauh tertinggal lewat spion motornya. Setelah memastikan bahwa lawannya tertinggal jauh, Gara kembali fokus melajukan motornya, tidak membiarkan Adrian bisa mengejar.

Melihat Gara yang sudah jauh di depan, membuat Adrian tidak berhenti mengumpat. Selalu saja seperti ini, padahal ia sudah mengerahkan segala kemampuannya untuk melawan Gara malam ini.

Saat Gara terlihat hampir sampai di garis finish, sontak saja semua anggota The Kings ricuh memanggil namanya, sengaja ingin membuat anak Oskar yang berdiri tidak jauh dari mereka panas sebenarnya.

"Woiiii, ayo bos. Dikit lagi sampe," teriak salah satu anggota The Kings.

"Ga apa bos, nyantai aja. Musuh lo ga keliatan juga kok," timpal Fahri yang sontak saja di sambut dengan tawa membahana oleh anggota The Kings yang lain.

Tak lama setelah itu, Gara sampai di garis finish, lalu di susul oleh Adrian setelahnya. Melihat Adrian yang baru tiba di garis finish membuat Gara menghampirinya sembari terkekeh sinis.

"See, kali ini lo kalah, lagi" ujarnya menekankan pada kata 'lagi'. Hal tersebut sontak membuat Adrian geram, dia langsung maju memegang kerah baju Gara, bermaksud menonjoknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARADELLA [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang