Bab 05 - Rumah

24 4 0
                                    

Ini cerita pertama aku, jadi maaf kalau banyak kurangnya yaa. Semoga kalian suka :)

 Semoga kalian suka :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sesampainya di rumah, Radella langsung turun dari mobil dan masuk kedalam rumahnya.

"Assalamu'alaikum mamaaaaa, Rara pulaaaaaang" teriaknya begitu memasuki ruang tamu.

"Maaaaa, mamaaaaaa" panggilnya lagi, tapi kali ini lebih keras. Merasa aneh karena mamanya tidak merespon salamnya, karena biasanya mamanya langsung muncul apabila dia memanggil.

"Mbokkk jahhhh" kali ini dia memanggil mbok Ijah, pembantu yang sudah bekerja dirumah ini selama 15 tahun.

"Iya non? Tumben teriak-teriak" jawab mbok Ijah yang muncul dari arah dapur.

"Mama kemana mbok? Kok Rara panggil berkali-kali gaada"

"Oh nyonya lagi ke kantor papa non Rara, katanya udah lama gak main kesana"

"Tumben gak ngabarin Rara. Yaudah deh mbok, Rara mau ke kamar dulu, mau istirahat" jawab Radella sembari menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

Sesampainya di dalam kamar, Radella langsung mengganti seragamnya dan langsung merebahkan dirinya di kasur king size nya.

"Capek rasanya tidur sehari ga nyampe 3 jam. Lama-lama gue penyakitan" gumamnya sembari memejamkan mata, berusaha untuk tidur.

"Hahhhh..... gue gak bisa" ungkapnya sembari menghela nafas lelah

Sudah menyerah setelah mencoba untuk benar-benar terlelap tapi berujung sia-sia, seperti biasa. Lantas Radella langsung beranjak menuju meja belajarnya. Membuka buku yang baru di belinya tadi dan mulai membaca ulang materi yang tadi sempat dijelaskan oleh guru, lalu mulai menggerakkan tangannya untuk menulis jawaban dari apa yang dia kerjakan.

Radella masih berkutat dengan buku, bolpoin serta highlighter warna-warninya lumayan lama, dia tiba-tiba berhenti sambil meringis.

"Sshhhh, kepala gue sakit banget" gumamnya lirih sembari memegang kepalanya yang beberapa hari ini memang sering sakit. Mungkin gara-gara kurang istirahat, kiranya.

Kemudian Radella merenggangkan jari-jarinya yang kaku karena sudah terlalu lama menulis, sembari melirik jam weker berwarna ungu yang ada di meja melajarnya. Sudah pukul 5 sore, pantas saja punggungnya lumayan sakit, sepertinya karena terlalu lama menunduk. Lantas dia beranjak dari tempatnya duduk, kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihan diri.

***

Radella keluar dari kamarnya setelah mendengar teriakan sang mama dari ruang makan. Rupanya sudah waktunya makan malam.

"Mama sama papa baru pulang ?" tanyanya begitu sampai di ruang makan

"Iya sayang, abisnya mama kangen sama kantor papa makanya main. Eh, karena keasyikan ngobrol sampe gak nyadar kalo ternyata udah malam" jawab Dewi, mamanya.

"Kamu tadi sore udah makan sayang ?" Tanya Nathan, sang papa.

Mendengar pertanyaan sang papa, Radella tersenyum sembari menggelengkan kepala.

"Kenapa, nak ? Kamu jangan di biasain kurang sama telat makan kayak gitu dong sayang. Apalagi kamu selalu susah tidur, nanti kamu sakit" ucap sang mama sembari menatap sang anak penuh sayang.

"Rara gapapa kok, mama sama papa tenang aja" ungkap Radella dengan senyum tipisnya dan mulai memakan makanannya.

Setelah selesai menghabiskan makan malamnya, Radella langsung pamit untuk pergi ke kamarnya. Ingin berusaha untuk tidur lagi, semoga saja kali ini berhasil.

***

Bersambung.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GARADELLA [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang