Odelle Carte

1.2K 82 277
                                    

"bisa tidak kamu sedikit lebih tenang? Suara nafas kamu itu sudah sangat mengganggu pendengaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bisa tidak kamu sedikit lebih tenang? Suara nafas kamu itu sudah sangat mengganggu pendengaran."

"Mas Gema ngapain sih ke sini pas aku lagi jelek-jeleknya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Gema ngapain sih ke sini pas aku lagi jelek-jeleknya?"

____

"Kal, kata Mas Gilang, kepala editor perusahaan gue, naskah lo masukin aja ke Odelle Carte."

"ha?"

"iya... kata Mas Gilang, ssshhh... Explora bisa bantu terbitin naskah lo jadi terbitan mayor, secara gratis tanpa biaya apapun. Tapi bukan Explora yang nanganin, ssshhh... tapi anak divisinya, Odelle Carte, yang lagi getol ngerjain proyek-proyek novel teenlit kayak tulisan lo. ssshhh... Makanya dia malah nyuruh lo buat kirim aja ke Odelle."

Ada bulatan buffering yang berputar di kepala Lea. Masih mencoba memahami informasi tambahan dari Sera. Sepertinya bukan itu kesepakatan mereka. Seingat Lea, dua bulan lalu Sera menawarkan diri membantunya untuk menerbitkan kumpulan cerita yang sudah gadis itu tulis sejak sekolah menengah pertama, sebagai hadiah kelulusan katanya. Seharusnya kan memang hanya ada satu buku saja yang dicetak kantor Sera. Kenapa sekarang jadi berurusan dengan kepala editor segala?

"bentar deh, Mbak Ser, kayaknya aku salah nangkep. Mbak Sera gak lagi ngasih tahu aku kalo cerpen-cerpen yang aku bikin dari jaman Jahiliyah bakal dipublish secara mayor sama perusahaan penerbitnya Mbak Sera, kan? Novelku gak mungkin dijual bebas di Gramedia, kan?" gadis itu memastikan.

Mungkin level lima Mie Setan yang perempuan di hadapannya ini tengah makan sedikit banyak sudah mengganggu kerja otaknya. Sehingga ia sedikit kesulitan menyampaikan informasi yang sifatnya sangat krusial.

"Iya, Kalea. ssshhh... Novel lo bakal diterbitin." Perempuan berambut coklat itu tersenyum, meski terlihat kesulitan menjawab di sela kegiatannya mengatur indra pencecapnya agar dapat sedikit bertahan, mengalahkan rasa pedas dari mie pangsit yang ia makan. Bulir-bulir keringat di wajah dan suara ingusnya adalah pertanda.

BitterSweet - Oneshoot CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang