CHALISTA

8

"suara hati emang perlu didengar tetapi logika juga harus tetap sadar."

Aroma pagi yang khas masuk kedalam Indra penciuman Chalista, burung-burung yang berkicau,suara hembusan angin,udara yang dingin.sangat menyegarkan.Chalista sudah rapi dengan seragam sekolahnya,karena ia merasa terlalu pagi untuk sekolah Chalista pun memilih berjalan kaki agar ia dapat sekalian olahraga.

"Hem,enak banget bangun pagi ya,karena gue udah siap juga buat ke sekolah mending gue naik bus aja ".

Disaat Chalista mulai berlari kecil Chalista melihat ada seseorang yang berseragam mirip seperti dirinya.dan ia pun menghampirinya.

"Hai,kenalin gue Chalista".ucap Chalista dengan tangan menjulur seperti orang bersalaman.

"Oh hallo,gue Anna".

"Lo sekolah di SMA CAKRAWALA juga ?".

"Heheh iya,eh Lo juga ya ".

"Lo jurusan apa,kok gue ga pernah lihat Lo".

"Oh tentu,gue IPS sedangkan Lo IPA kan"

"Bagaiman Lo tau ?".ucap Chalista penasaran setaunya ia bukan seleb disekolah nya.

"Siapa sih yang gatau Lo". sedangkan Chalista hanya bisa tersenyum.

" lo tinggal di mana ?".

"Gue tinggal di jalan mawar no 56".

"Wah serius,berarti kita tetanggaan dong".

"Hahah benerkah kok bisa ya ".

Disaat Chalista ingin melanjuti cerita hari pun mulai siang,dan bus yang ia tunggu pun sudah datang.

"Yaudah yuk".

"Yuk".

-0-0-0-

Sesampainya ia di gerbang sekolah Chalista tidak sengaja melihat Adnan, dan tanpa ia sadar sekarang Adnan sudah didepan hadapan nya saja.

"Minggir".

"Nggk".

"Minggir ga ".

"Nggk".

"Awkh,,mau apa Lo ?".ucap Chalista tanpa basa basi.

"Ga mau ngapa-ngapain ".

"Yaudah minggir".karena kesal Chalista pun mendorong sangat keras sehingga Adnan menjauh dari dirinya.

"Nantik siang gue tunggu Lo dilapangan basket" .ucap Adnan disaat Chalista jalan menuju kelasnya Aksa pun datang untuk menyapa Chalista.

"Hallo sayang".

"Sayang sayang pala Lo peang ".

"Ih baru pagi juga udah marah-marah ni kenapa".

"Gatau ah kesal".

"Kesal kenapa sih".

Teng....teng....