Suara isak tangis mengiringi rintik hujan di tempat penuh duka itu. Tak ada sedikitpun senyum di sana. Hanya kesedihan yang terpampang nyata
Seorang wanita dengan gaun pengantin menangis terisak. Kehilangan bukanlah hal yang mau dirasakan oleh siapapun
Mengikhlaskan? tidak akan semudah membalikan telapak tangan
Tapi mau tidak mau, dia dipaksa rela, dia dipaksa melepaskan. Menanggung luka sendirian karena orang yang dicintainya telah pergi meninggalkan untuk selama-lamanya
Semakin sore semakin sepi makam ini. Menyisakan wanita yang sedari tadi masih menangis dan beberapa kerabat keluarga saja
Rintik hujan berhenti menetes. Sebuah payung telah menghalanginya
"istirahatlah, dia sudah tenang di sana" seorang wanita paruh baya menghampiri wanita tadi
Wanita dengan paras cantik luar biasa. Matanya bulat dengan hidung bangir dan bibir mungil, tampak begitu sempurna. Siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta pada visualnya
Bahkan dalam kondisi hancur seperti saat ini, basah seluruh tubuhnya karena air hujan, wajahnya yang merah sembab dan penuh air mata masih terlihat mempesona
Dia memakai cincin permata, begitu indah menghiasi jemarinya. Sudah berkali-kali sang ibu bahkan keluarga lainnya menyuruh untuk tenang dan beristirahat. Tapi itu sama sekali tidak dia hiraukan
Dia memilih tertunduk di depan makam seorang pria yang baru saja meninggalkan dunia ini, meninggalkannya
Yang dulu berdua kini hanya sendiri. Kata bersama kini tak ada artinya lagi
Hari bahagia berubah secara mendadak menjadi kesedihan yang pasti berujung kesengsaraan
Sengsara karena harus mencintai sendirian
--
Wanita cantik yang masih mengenakan piyama itu berdiri di dekat jendala kamarnya
Merasakan sinar matahari pagi yang bercampur air hujan
Matanya terpejam. Jendela yang sedikit terbuka membuat cipratan air hujan mengenai wajahnya
Sana, namanya. Perempuan 26 tahun yang memiliki ketertarikan pada hujan
"sayang.." seseorang memeluknya dari belakang
Sana tersenyum tanpa membuka matanya dan berbalik untuk membalas pelukan itu
"aku merindukanmu.." ujarnya sembari menenggelamkan wajah pada dada lelaki yang dipeluk
"kan aku di sini" balas lelaki itu
Menjalin hubungan bertahun-tahun dengan seorang lelaki bukanlah hal yang mudah. Tapi setidaknya semua itu mengajarkan banyak hal bagi Sana. Dicintai dan mencintai. Tak ada yang bisa menjelaskan perasaannya. Bahagia, teramat bahagia
Lelaki itu mungkin memiliki usia yang lebih muda, tapi bukan berarti perbedaan itu menghalangi kisah cinta mereka. Karena sejatinya, cinta bukan perkara usia
Son Chaeyoung, pria 24 tahun yang berhasil merebut hati Sana yang terkenal sedingin es. Pribadinya yang lembut dan penuh kasih jelas membuat siapapun jatuh cinta. Bahkan wanita sedingin Sana tak bisa menolak pesonanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MiChaeng, Twice
Fanfictionkumpulan cerita pendek twice, terutama MiChaeng uwu up sesuai mood wkw