Panas!!!
Satu jam lebih dia berada di sini. Di parkiran motor depan kafe yang biasa dikunjungi kaum kaum berdompet tebal
Seorang pemuda, tinggi, tampan rupawan. Duduk di atas motor. Dia mengernyit kepanasan. Tangannya tak henti-henti menarik kerah bajunya
Wajahnya merah layaknya kepiting rebus. Peluh juga menetes di mana-mana. Wanita yang ditunggu tak kunjung keluar juga
Dia bangkit dari motor berencana membeli es di penjual kaki lima seberang jalan, tapi belum jauh langkahnya, dia berhenti ketika wanita yang ditunggu keluar dengan air mata berjatuhan, menangis tersedu-sedu
Seorang gadis dengan perawakan tinggi semampai berjalan dengan kaki yang terus dihentak-hentakan. Dan langsung duduk di atas motor bagian belakang
Si pemuda mengurungkan niatnya membeli es dan langsung menghampiri gadis tadi
"Tzu! AKU PENGEN MAKAN AYAM GORENG!" ucap si gadis ditengah tangisnya
"Nangis mulu ih. Malu aku, diem napa" balas pemuda yang dipanggil Tzu tadi
"kamu tuh ngga tau ya rasanya kaya gimana"
"rasa ayam goreng?"
Si gadis mengangkat kedua tangannya. Meraih kepala pria di depannya dan tanpa ragu menjambak rambut pendek si Tzu
"ampun san!! lepasin!! iya ya ayo makan ayam goreng!!! ampun Sana!!!" si Tzu merengek memohon ampun
Gadis yang dipanggil Sana tetap menjambak sekuat tenaga seakan tak mendengar permohonan orang yang sedang disiksa
Sana tidak sekadar menjambak. Dia menarik, mendorong, bahkan memutar kepala si pria
"prittttt!!!!! stopp!!! mbakk jangan kdrt!!" seorang security menghampiri mereka
si Tzu berjalan mundur sembari mengusap kepalanya yang perih tak tertahankan. Kepalanya pusing dan pinggir matanya memerah akibat Sana menjambak terlalu keras
"enggak pak, kita cuma bercanda" balas si Tzu
Meski nampak tak percaya, namun akhirnya security tadi pergi meninggalkan mereka
--
"tzu.."
"tzuu..."
"TZUYU!!!"
"hah?" Tzuyu membuka kaca helmnya, sedikit memundurkan badannya untuk mendengarkan suara gadis yang sedang dibonceng
"kok lurus sih! aku pengen ayam goreng!!" Sana berteriak. Karena kalau tidak Tzuyu tidak akan mendengar. Selain karena angin dan juga helm, pendengaran Tzuyu memang sedikit agak kurang
"Iya tahu, mcd mahal, olive ajalah, aku lagi nggak punya duit..."
Sana hanya mendengus kesal. Meski tak suka, tapi bagaimanapun dia tak membayar
Sesuai tujuan. Mereka makan siang di olive fried chicken
Seperti biasa Sana hanya mau mau saja, padahal tidak nafsu makan sama sekali. Tentu Tzuyu akan dengan sigap memakan sisa milik Sana, walau dalam keadaan kenyang sekalipun
Hari ini adalah ke tujuh kalinya Sana di sakiti oleh seorang pria selama berkuliah
Kisah cintanya tak pernah mulus, meski sebagai seorang wanita dia tak ada kurang-kurangnya
"Kamu terlalu baik buat aku Sana"
"Aku gapantes buat kamu"
"Maaf aku selingkuh, kamu terlalu baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MiChaeng, Twice
Fanfictionkumpulan cerita pendek twice, terutama MiChaeng uwu up sesuai mood wkw