2

1.3K 105 3
                                    

Suara dentuman musik menggema di seluruh ruangan itu, cahaya sangat minim bahkan jarak pandang tidak begitu jauh, 5 remaja tanggung itu tampak linglung dengan apa yang dilihat mereka. Kebingungan tampak jelas diraut wajah kelima nya.

"Mild jadi dimana kita akan duduk, tempat nya sesak dan penuh." Win membuka suara

"Aku juga nggk tau, ayo masuk lebih dalam kita cari meja kosong."

Gulf hanya mengikuti ke empat teman nya itu, nafas nya menderu pendek, ada rasa sesak saat iya menarik nafas.

ini sangat Pengap dan asing. Pikir Gulf.

"Nah disana ada meja ayo duduk." Mild menarik ke empat teman nya ke salah satu tempat kosong disudut ruangan.

Tak lama mereka duduk seorang pelayan menghampiri mereka.

"Ini menu nya tuan."

Lima remaja itu saling pandang, bergantian melihat kearah menu.

"Mild, aku tidak tau mau pesan apa, kenapa minuman nya tidak pernah aku baca di menu kafe biasa." Tommy menyerah membaca menu itu.

"Jelas beda, ini club malam bukan kafe bodoh." Saint menyauti ucapan Tommy

"Jadi kita pesan apa ?" Gulf membuka suara nya.

"Sudah kita pesan apa saja yang namanya menarik." Saran mild, Gulf dan kawan kawan pun mengangguk.

"Mas ini menu nya kami pesan ini saja, 2 botol, dengan gelas kecil nya 5."

"Ditunggu ya tuan minuman nya."

Mild yang memesan pun mengangguk.

"Nah jadi apa lagi mild ?" Saint bertanya, sungguh dia bingung dengan apa yang diucapkan oleh Perth bahwa datang ke club malam itu surga dunia, dia bingung dimana letak menyenangkan nya datang ketempat berisik ini, rasanya ia bahkan ingin keluar dan pulang saja.

"Kita tunggu pesanan nya saja, nanti kita turun kesana, kita ikuti orng orang itu." Mild menunjuk segerombolan orang yang sedang menari dengan bebas.

Mata win membulat, kening nya berkerut "aku nggk mau, kamu nggk liat, bahkan disana orang orang bebas menyentuh siapa saja ih."

"Win justru disana lah letak serunya, hitung hitung kita buang stres dengan menari bebas disana." Mild kembali menanggapi ucapan teman nya itu.

"Gulf kenapa diam saja ?" Mild bertanya karena dia merasa Gulf sangat aneh dari mereka masuk ketempat ini.

"GPP mild aku cuma merasa asing dan bingung aja, gimana cara nya kamu bisa bawa kami kesini, padahal kita jelas jelas masih dibawah umur, kamu bisa mengelabuhi satpam diluar sana."

Mild terkekeh pelan, dia menepuk dada nya bangga. "Aku gitu loh, nih lihat." Mild mengeluarkan satu buah kartu dari saku celana.

"Ini kartu member disini, ini milik phi Hilter, aku mengambil nya secara diam diam kemarin malam, hehehe"

Keempat remaja itu sontak melongo melihat kelakuan sang sahabat, tekad mild sangat kuat untuk mendatangi club malam sampai berani mencuri kartu member sang kakak.

"Permisi tuan ini pesanan nya."

Pelayan pun mengantar kan pesanan mereka, "selamat menikmati."

Setelah pelayan itu pergi, mild dengan tidak sabar membuka minuman dan menuangkan minuman kedalam masing masing gelas.

"Nah ayo kita pesta, cheers." Dengan senyum riang dan bangga nya mild mengajak kelima nya untuk bersulang.

"Eee.. kenapa rasa nya pahit, dan sungguh tenggorokan ku rasa nya perih." Komentar win.

One NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang