Suasana ruang makan keluarga suppasit malam ini sangat tegang, aura kemarahan mendominasi ruangan itu. Gulf yang berada ditengah orang orang dengan aura tajam seketika menciut, nyali nya hilang entah kemana, bahkan untuk menggenggam sendok serta garpu saja rasanya tangan Gulf tidak mampu dan terasa lemas.
"Bisa kalian berhenti saling menatap dan membuat suasana tegang begini, lihat Gulf bahkan sedari tadi tidak berani untuk mengangkat kepala nya."
Purin pun ambil alih berbicara, sungguh dia jengah dengan dua pria dihadapan nya. Sang suami yang sedari tadi berusaha mengintimidasi sang putra sulung beserta putra bungsu nya.
"Honey, berhenti menatap Win dengan pandangan tajam mu, kau tidak lihat, bahwa sedari tadi Win berusaha menahan tangis nya, dia takut."
"Dan kau Mew, berhenti balas menatap Daddy mu dengan sengit, kau sudah dewasa, jika kau salah mengalah, mengaku dan bertanggung jawab lah."
Sunan dan Mew pun hanya ber decih pelan. Ingat mereka ayah dan anak punya sifat dan tabiat yang 1000% mirip.
"Aku sudah katakan dari tadi sejak ada ibu dari bocah sialan itu, bahwa aku tidak terima begitu saja keputusan bodoh ini, mama!"
"Mew suppasit jaga ucapan mu, orang yang kau sebut sialan itu, akan jadi istri mu. Belajar lah bertanggung jawab, turuti perintah Daddy selagi aku sebagai kepala keluarga disini bersikap lembut pada kalian!"
Mew lagi lagi ber decih.
"Sudah Mew katakan, bahwa Mew sudah memiliki kekasih, bagian mana yang dad dan mama tidak paham."
"Segera akhiri hubungan kalian, karna terhitung 3 hari dari sekarang, pernikahan mu akan segera dilaksanakan."
Mew ingin membantah "ini mutlak, dan jika kau membantah semua konsekuensi nya sudah dad jelaskan tadi." Ucap Sunan, Mew kembali diam. Dia kalah oleh ancaman mutlak sang ayah.
"Dan kau Win, hukuman mu, bukan hal main main, Daddy sudah mempertimbangkan ini, Daddy akan mengirim mu ke China, tinggal bersama kakek dan nenek disana. Semua akan Daddy urus, setelah pernikahan phi mu, kamu akan berangkat."
Purin ingin protes tapi ucapan Sunan menghentikan nya.
"Kalian semua ingat, semua ucapan ku mutlak dan tidak ada bantahan"
Setelah itu sang kepala keluarga meninggalkan ruang makan itu. Di ikutin oleh purin yang ingin menenangkan sang suami.
"Gulf, lanjutkan makan nya ya, mama, akan menyusul Daddy dulu."
Gulf hanya mengangguk lemah, dia merasa seperti penjahat yang seketika bisa membuat berantakan satu keluarga.
"Semua karna kau bocah sialan."
Gulf tersentak saat sebuah sendok berdenging kuat dihadapan nya. Mew sang pelaku yang melempar sendok itu tengah menatap tajam sosok manis Gulf.
"Kau dan anak sialan yang tengah kau kandung sungguh merusak semua rencana indah ku. Ku pastikan setelah ini kau tidak akan tau apa itu rasa bahagia."
Setelah mengucapkan itu Mew pergi meninggalkan Gulf dengan rasa takut yang semakin mendominasi.
"Gulf, kenapa datang kemari dan membuat semua nya rumit. Kamu membuat aku harus jauh dari kedua orang tua ku, keputusan malam itu sudah kita buat bersama, kenapa kamu tidak bercerita masalah mu terlebih dahulu kepada ku, kenapa tidak memberi tahu bahwa p'mew melecehkan mu, kenapa tidak berdiskusi terlebih dahulu, kamu membuat aku harus pergi jauh dari negara ini."
Win menatap Gulf dengan pandangan sendu, setelah itu pergi meninggalkan remaja manis itu dengan hati yang semakin hancur berantakan, apakah keputusan nya datang kemari ini salah. Disini dia korban kenapa seolah olah dia tersangka yang keji dan membuat kekacauan.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Night
RandomMereka hanya dipertemukan satu malam, namun mampu mengubah kehidupan panjang satu sama lain dimasa mendatang. menimbul kan banyak masalah rumit di hari yang akan datang. Gulf kanawut,, pemuda berusia 16 tahun yang baru memasuki masa remaja nya, Di...