Aku tidak begitu mengerti, kenapa aku dilahirkan seperti ini.
Dilahirkan dengan fisik cacat, bahkan nyaris mati—tidak, aku sudah mati karena keteledoran ibu kandungku 250 tahun yang lalu.
Namun entah mengapa aku hidup kembali dan bahkan hidup sehat sejahtera hingga diumur ke-250 tahun, tepat hari ini.
Sebuah kue tart stroberi dibelah menjadi beberapa bagian, kalian pasti tahu istilah 'potongan kue pertama' dan aku lantas memberikannya pada ibu angkatku, Kim Joohyun.
"Sengil chukkae, anak ibu yang tercantik!" Joohyun menerima dengan senang hati potongan kue tart dari tanganku setelah mengecup pucuk kepala cukup lama.
"Tentu saja cantik, dia bahkan anak angkat kita satu-satunya."
Aku tertawa, Eun Namjoon menatap Joohyun sengit karena kesal tidak mendapat 'potongan kue pertama' dariku. Well, yeah ... dia memang selalu begitu.
Untuk mengurangi rasa irinya, kuelus pelan pipinya lalu memberikan potongan kue tart ke dua untuk Namjoon, alias ayah angkatku.
"Ini untukmu, ayahku yang paling tampan sedunia."
Ia tertawa setelah menerima sodoran kue dariku. Kemudian berucap, "kupikir pamanmu, Seokjin akan marah kalau kau memanggilku begitu."
"Ayah mengundang 'mereka' kemari?!"
Belum sempat dijawab, kedua mataku membulat tatkala pintu jati itu didobrak kuat dan Oh Seokjin adalah pelakunya.
——————————
Happy birthday, Jungkook-ie!💜
Pontianak, 1 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Clandestine
FanfictionBahkan ketika Jisoo memberi disparitas mengklaim domain agar tak satupun orang terlibat di dalamnya, Taehyung tetap teguh pendirian dan membiarkan dirinya sendiri masuk ke dalam lubang nasib buruk hingga mungkin bentala tak sudi untuk menerima eksis...