Hari dimana setiap orang menantikan harinya. Perayaan yang special hanya untuk diri sendiri dan di meriahkan dengan kawan dan keluarga menjadi hari paling di nantikan setiap tahunnya bagi setiap orang namun terkadang tak semua orang bahagia dengan harinya karena ada sebagian orang mendapat luka pada hari yang seharusnya penuh sukacita. Tanpa terasa luka itu memudar tahun demi tahun dengan berjalannya waktu luka itu menjadi bagian dari kehidupan sampai pada saat dimana hari itu yang biasanya penuh luka masa lalu terasa biasa saja dan tinggal kenangan yang mengingatkan bahwa kita pernah terluka.
Setiap tahun di satu hari ketika matahari kembali menyapa bumi, ucapan syukur dan kesedihan kembali bagai membuka kotak lama yang usang dan berdebu. Pagi aku terbangun dengan uacapan syukur dan ucapan selamat dengan harapan pada hari dan bulan dan tahun yang akan datang nantinya, mungkin setiap orang mengharapkan hal yang ingin mereka raih tapi aku hanya meminta 2 hal kepada Tuhanku agar aku diampuni atas segala dosaku dan rahasiaku dengan dia, orang – orang yang sudah terlanjur tahu, dan Tuhanku bisa tersimpan selama selamanya jika Tuhan ijinkan.
Mereka sudah mulai melakukan perkerjaan mereka dan aku hanya bermalas malasan, aku tahu itu salah. Aku bangun dan memulai hari dan mengerjakan yang bisa kukerjakan. Memori itu kembali, luka yang di dapat seorang anak remaja itu tak mudah untuk dilupakan tapi yang terukir di wajah ini sebuah senyuman haha ternyata itu tinggal memori yang sekarang menjadikan memori tiu bukan lagi ada apa-apa. Yahh butuh waktu lama untuk itu dan kubersyukur karena Tuhan telah melepaskannya dariku.
Setelah sekian lama aku hidup di dunia ini yang hari demi harinya terasa kelabu. Aku tersadar bahwa hari – hari yang kelabu itu memberi pelajaran. Malam dimana aku lari dan bersembunyi dari keadaan dan mendatangkan bencana dalam kehidupanku sampai aku bertanya 'tak ada gunanya kah aku meminta hikmat dan berseruh kepada Tuhan untuk petunjuk jalan?' karena langkah yang aku ambil setelah aku berbicara memohon kepda Tuhanku malah mendatangkan malah petaka dalam kehidupanku. Kemudian sekarang aku tersadar mungkin kejadian itu memberiku jawab tentang apa yang akan terjadi dari apa yang aku rencanakan setiap malam ketika air jatuh dari mata dan setiap awan kelabu menghampiri hidupku. Syukur kepada Tuhanku karena membiriku jawab sebum aku memutuskan hal yang lebih jahu untuk dilakukan.
Tidak selamanya Tuhan berbicara denganmu melalui firman yang di sampaikan pendeta ataupun hal baik yang terjadi dalam hidupmu, maupun ucapan yang teman atau sesama manusia ucapkan, terkadang Tuhan memberi jawab dengan cara yang menyakitkan dan itu tak mudah untuk kita pahami, butuh waktu lama untuk tersadar bahwa peristiwa menyakitkan itu adalah cara Tuhan berbicara menjawab tanyamu. Butuh waktu untuk menjadi tenang dan berpikir jernih. Karena mungkin jawab dari tanyamu 'alasan mengapa ada di dunia ini?' itu karena Tuhan ingin kau menjadi alasan seseorang dapat berubah dan mengenal-Nya ataupun memberi saran dan menjadi pendengar dan pemberi semangat dan perhatian walau hanya sepenggal kata bagi seseorang yang mungkin tanpa kau sadari sangat membutuhkan kata – kata itu untuk tetap bertahan hidup di dunia ini. Itulah cara Tuhan berbicara dan menjawabmu dengan perantara mereka sesama manusia dan menjawab mereka dengan perantara kamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADAKAH ALASAN KU TINGGAL DI DUNIA INI?
Historia Cortasetiap manusia pasti punya cerita dan ini cerita tentang seorang manusia yang kehidupannya terlihat baik - baik saja tapi kenyataannya manusia ini sedang tidak baik - baik saja