O

2.8K 133 37
                                    

Rose berlari menuju kamar mandi. Diceknya seluruh tubuhnya,dan benar saja. Banyak tanda berwarna mencolok di bagian atas tubuh rose.

Rose menangis sejadi-jadinya. Ia keluar dengan tangisan yang masih belum reda.

Jimin tidak tega melihat rose menangis. Diraihnya tubuh rose yang bergetar. "Tenangkan dirimu"

"Kenapa kau melakukan ini" ucap rose disela tangisannya

Jimin menepuk lembut punggung rose yang bergetar.

Setelah beberapa saat menangis, rose melepas dekapan jimin. "Aku mau pulang!"

Jimin menahan lengan rose. "Biar ku antar!"

Rose menepis tangan jimin dengan kasar. Ia sedang dalam perasaan yang kurang bagus.

Jimin tetaplah jimin,ia seorang pemaksa. Meskipun rose sudah mengatakan secara tidak langsung bahwa ia tidak ingin diantar.

"Lepaskan tanganku!" Ucap rose membentak

"Kurasa kau lupa pada syarat yang tadi kukatakan,perlu diperjelas nona rose bahwa aku serius mengatakan itu"

Rose berbalik menatap jimin. "Kenapa harus kekasih. Apa kau tidak sadar kalau sudah memiliki istri?"

Jimin tersenyum. "Itu urusanku nona,yang terpenting adalah jawabanmu. Yes or no?"

"Big no!"

"Baiklah,kalau itu jawabanmu". Jimin mengambil teleponnya di nakas. Ia mencari nomor seseorang lalu menelponnya.

Saat yang ditelepon mengangkat,jimin sengaja menyalakan loudspeaker.

"Halo oppa dimana?" Sahut seseorang di seberang sana

Rose yang tadinya ingin keluar dari hotel,sontak menegang di tempatnya.

"Sayang,aku sedang di hotel sekarang" ucap jimin dengan masih menatap rose yang juga menatapnya

"Di hotel? Bersama siapa sayang?" Tanya lisa lagi.

"Aku bersama......" sahut jimin menggantung

Rose menggelengkan kepalanya. Bibirnya mengisyaratkan kata 'No'.

Jimin tidak menghiraukan rose. Ia berniat melanjutkan kalimatnya sampai rose benar-benar mengatakan apa yang ingin jimin dengar. "Aku sedang bersama....."

"Bersama siapa sayang? Katakan dengan jelas" sahut lisa

Jimin hendak mengucapkan nama rose, tetapi tertahan karena rose akhirnya mengalah. Ia berbicara tanpa suara,bibirnya mengucapkan 'ya,aku akan menjadi kekasihmu!'

Jimin tersenyum menang. "Aku sedang bersama klien. Mungkin nanti akan menginap lagi"

"Ah begitu,aku juga akan bersama teman-temanku,jadi oppa tidak perlu cemas padaku. Aku tutup dulu oppa bye"

Rose merasa sangat bersalah karena ia mulai sekarang akan menyandang status sebagai selingkuhan dan itupun juga selingkuh dengan suami temannya sendiri.

"Kemarilah sayang!" Jimin merentangkan tangannya

Rose menatap jijik pada jimin. Ia memalingkan pandangannya kearah lain.

"Apa aku perlu mengancammu lagi nona keras kepala"

Rose terpaksa berjalan mendekati jimin. Hatinya terasa perih karena harus menghianati temannya sendiri.

Jimin menarik rose yang sudah berdiri di dekatnya. Didekapnya tubuh rose sepenuhnya,aroma mawar dari tubuh rose adalah favorit jimin mulai detik ini.

Love Affair✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang