"Kau yakin mengajaknya ke pesta Bonney?" tanya Sabo yang sedang duduk di ranjang sambil memperhatikanmu yang sedang menata rambut. Kini kamu sedang bersiap-siap untuk ke pesta ulang tahun sahabatmu itu, tidak lupa pula kamu menyiapkan kado untuknya.
"Yakin, lagian Bonney yang mengundangnya jadi... yah begitu. Kalian datang?" tanyamu sambil tersenyum puas melihat pantulan dirimu dari cermin.
"Aku dan Ace pasti datang, tapi tidak sekarang. Kau bisa pergi duluan." Katanya yang kamu balas dengan bergumam.
"Bagaimana penampilanku?" tanyamu setelah berbalik menghadap si pirang itu. Sabo menatapmu dari bawah hingga ke atas sambil tersenyum, "Cantik seperti biasa." Balasnya yang membuat hatimu berdesir, "Kau baik sekali!" kamu mengecup pipinya dengan senang, lalu tiba-tiba kamu menerima pesan dari Shanks kalau dia sudah ada di depan rumah.
"Jaa sampai bertemu di pesta, bro!" kamu mengacak rambut Sabo yang sedikit panjang itu, dengan begitu kamu pergi dari rumah dan menuju ke pesta Bonney.
"Hei, merah!" sapamu ketika memasuki mobil Shanks, pria itu langsung mengecup bibirmu ketika kamu mendekatkan wajahmu ke arahnya.
"Kau tau, aku sangat jarang melihatmu berpenampilan seperti ini." Kata Shanks setelah menjalankan mobilnya menjauhi rumahmu.
Kamu tersenyum miring mendengar perkataan Shanks, "Ini pesta, Shanks."
"iya aku tau, tapi gara-gara penampilanmu ini aku harus menahan diri untuk tidak mengambil rute ke apartemenku, (Y/n)." Bisiknya dengan nada seduktif membuat pipimu memerah dan kamu memalingkan wajah ke arah jendela untuk menyembunyikan itu.
Saat sampai, kalian berdua langsung menuju halaman belakang yang luas di mana tempat pesta itu diadakan. Terlihat sudah ramai yang tiba dan aroma daging panggang memasuki rongga hidung bagi siapapun yang berada di sini.
"Oi, (Y/n)!!" Bonney tiba-tiba muncul dari belakangmu dan langsung memelukmu dengan erat, hal ini membuatmu hampir kehilangan keseimbangan untung saja ada Shanks yang langsung menahan tubuh mungilmu ini.
"Perhatikan sikapmu, Bonney! Aku bisa berantakan gara-gara kau." Gerutumu dengan nada marah yang dibuat-buat, si rambut pink itu hanya tertawa sambil memukul punggungmu. "Kau datang membawa si seksi ini juga pada akhirnya." Bisik Bonney yang membuatmu langsung menyikut perutnya.
"Selamat ulang tahun!" ucapmu dengan nada ceria sambil menyerahkan kado yang dibungkus dengan cantik ke pada Bonney, pun ia menerimanya dengan senang hati sambil kembali memelukmu. Setelah mengecup pipimu, pun ia menegakkan tubuh dan pandangannya mengarah ke Shanks yang sejak tadi masih saja terdiam melihat kalian berdua.
"Ah, perkenalkan aku---"
"Kau adalah Shanks, pacarnya si aneh ini dan kau sangat seksi dan aku bingung kenapa kau mau sama manusia jala-AW!" sebelum Bonney menyelesaikan perkatannya kamu langsung menjitak kepala wanita yang malang itu. Shanks yang melihat tingkah kalian hanya bisa menahan tawa, lalu dari balik bahu kalian dia melihat seseorang yang ia rasa tidak asing di matanya.
"Aku mau bertanya, apakah itu Rayleigh?" tanya Shanks yang membuat pertengkaran kalian terhenti sejenak, Bonney melihat arah tatapan Shanks.
"Ah iya. Dia adalah pamanku. Kau mengenalnya?"
"Iya, aku mengenalnya. Kalau begitu aku ingin bertemu dengannya..." pandangannya mengarah kepadamu, meminta persetujuan pun kamu mengangguk sambil tersenyum dengan begitu dia menghilang dari pandanganmu.
"Kau harus menikmati pesta ini, aku pergi sebentar untuk menghampiri yang lainnya." Dan akhirnya kamu sendirian. Pandanganmu menelusuri seluruh sudut pesta, terlihat di pintu masuk Bonney memeluk beberapa orang yang baru tiba dan kamu melihat ada Ace dan Sabo di sana, lalu di tengah ada sekumpulan orang yang sedang memanggang daging, di setiap sisi ada berbagai macam hidangan dan minuman, kemudian pandanganmu mengarah ke pacarmu yang sedang meminum minuman alkohol dengan beberapa pria yang seumuran dengannya sambil tertawa bersama. Pun kamu memutuskan untuk mengambil beberapa cemilan dan segelas jus dan duduk di bangku panjang kosong yang berada di dekat kolam ikan.
Baru saja kamu hendak memakan macaron yang ada di piring plastikmu tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahmu, "Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini, (Y/n)-ya."
"L-Law? Ha-hai..." Kamu menyapanya. Memang kalian masih berteman setelah berpisah tapi tetap saja kamu sedikit gugup setelah sekian lama tidak melihatnya secara langsung. Diam-diam kamu mengutuk Bonney karena tidak memberitahumu kalau ia mengundang pria bertato ini.
"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Law setelah meneguk minumannya.
"Seperti biasa, tapi semenjak bekerjasama dengan perusahaan Akagami bisa dibilang sedikit lebih sibuk. Bagaimana dengan klinikmu? Oh bagaimana kabar Bepo?" tanyamu antusias. Kamu sangat senang jika bermain dengan Bepo, ia adalah anjing yang sangat lucu dan bulunya seputih salju menambah keimutannya itu tapi tentu saja dibandingkan dengan Chopper, anjingmu tetap yang terbaik.
Law tersenyum tipis mendengar nada ceriamu, "Klinikku juga seperti biasa dan Bepo, dia sudah semakin besar kau tau?"
Kamu mengepalkan kedua tangan di hadapan wajahmu sambil mengerang merasa gemas membayangkan tubuh bulat bepo yang kian membesar, "Aku jadi gemas sendiri!" kamu masih saja fangirling terhadap bayanganmu tentang anjing lucu itu dan hal ini mengundang tawa kecil Law.
"Kau tidak berubah, (Y/n)-ya." Gumam Law. "Andaikan aku tidak bertindak bodoh waktu itu..." tambahnya lagi yang membuatmu terdiam dan menghela nafas. Jika diingat kembali, hubunganmu berakhir dengan pria ini dikarenakan kesalahannya sendiri. Kamu melihatnya sedang bercumbu dengan seorang wanita yang kamu ketahui nama panggilannya adalah Baby 5 di klinik itu. Dulu kamu selalu sakit hati jika mengingat hal ini, tapi sekarang tidaklah lagi, kamu sudah move on dan sedang bersama dia yang mencintaimu.
"Yang sudah berlalu biarkan ia dibelakang, nee?" kamu tersenyum dengan tulus.
Pria berambut hitam itu tertegun melihat senyumanmu, sudah lama ia tidak melihat senyum itu. Apakah ini pertanda ia sudah menjadi puing-puing memori yang tidak berguna di hidupmu? Pun ia tersenyum pahit dengan pikirannya sendiri. Ia berharap, meskipun itu hampir mustahil, apakah ia memiliki kesempatan lagi untuk yang terakhir kalinya? Karena jujur saja perasaannya terhadapmu tidaklah berubah. Entah kerasukan setan apa hingga ia berani bermain di belakangmu dengan sahabat wanitanya itu. Saat pria itu hendak membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tiba-tiba seorang pria berambut merah melingkarkan lengannya di lehermu lalu mengecup pipimu dan terlihat kamu tertawa sambil melingkarkan tangan ke tubuh besar pria tersebut.
"Maaf, aku ingin berbicara dengannya sebentar..." kata pria itu dengan nada sopan yang dibuat-buat. Law yang paham akan keadaan ini pun menghela nafas, lalu bangkit. "senang bertemu denganmu lagi, (Y/n)-ya." Law pun berjalan menjauhi kalian.
"Ada apa, big baby?" tanyamu dengan nada mengganggu. Kamu tau pria besar ini merasa cemburu ketika melihatmu berbincang dengan Law, semenjak dia tau siapa Law itu.
"Aku bukan big baby, dan aku hanya ingin bersamamu saat ini..." bisiknya di telingamu kemudian dia menciumnya yang membuatmu tertawa geli.
"Kau mabuk, Shanks." Katamu sambil menjauhkan mulutnya yang berbau alkohol itu darimu.
"Aku tidak mabuk..." balasnya sambil menenggelamkan wajahnya ke lehermu dan menghirup aromanya dalam-dalam, kamu tertawa sambil mencoba menjauhkan diri darinya tapi ditahan oleh tangan pria ini yang sudah melingkar di pinggangmu. Kamu masih tertawa menahan geli dari kelakuan si merah ini hingga matamu tiba-tiba bertemu dengan Ace yang sedang tersenyum miring menatapmu dari kumpulan orang yang sedang memanggang daging, di mana ia langsung pergi dari situ sambil terus tersenyum menggoda kamu yang sudah mati kutu.
Aku akan tewas....
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. SHANKS || Shanks x Reader
FanfictionMenceritakan tentang (Y/n) yang merupakan anak adopsi dari Edward Newgate di mana ia jatuh cinta dengan Shanks, pemimpin suatu perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaan ayahnya tersebut. WARNING !!! - KONTEN SEKSUAL - PERBEDAAN UMUR ***...