Menurut Mingyu, tak ada yang lebih baik dari berkumpul bersama teman-temannya saat di kampus. Lupakan soal kelas yang harus ia hadiri saat ini. Lupakan soal absen yang sudah ia titipkan pada orang lain. Juga lupakan soal tugas yang harusnya dia kumpulkan hari ini.
Jelas semua itu tidak ada yang bisa mengalahkan obrolan menyenangkan dari temannya.
Setidaknya begitu menurut Mingyu sebelum matanya menangkap rombongan orang yang berjalan masuk ke dalam kantin fakultasnya. Mingyu mengenali salah satunya. Minghao, teman hang-outnya sekaligus pacar Jun.
Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya. Melainkan sosok tinggi kurus berkacamata bulat yang kini mengikuti langkah Minghao. Matanya melihat sosok itu berjalan menunduk.
Minghao berjalan melewati meja yang diduduki Mingyu. Sempat menyapa sekilas lalu berlalu cepat. Masih diikuti sosok itu. Saat lelaki itu melewatinya, Mingyu dapat melihat dengan jelas pahatan wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingyu mengernyit. Dua tahun menuntut ilmu di sana, aneh rasanya melihat wajah yang belum menyapa penglihatannya, walaupun hanya sekali. Apalagi kini sedang berdiri memesan makanan bersama Minghao.
Matanya memincing. Tetap mengikuti sosok itu. Lalu berdeham pelan.
Mingyu tak pernah tahu kalau lelaki berkacamata bulat bisa begitu menarik.