Delapan

2.2K 246 7
                                    

Beberapa waktu belakangan, banyak yang Mingyu habiskan bersama si Rubah Manis. Dan bertambah lagi karena saat ini dia akan kembali menghabiskan waktunya bersama Wonwoo.

Ditekannya bel apartemen Wonwoo. Wonwoo membukakan pintu. Dengan tampilan rumahan tanpa kacamata.

 Dengan tampilan rumahan tanpa kacamata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, Wonwoo !"

"Halo juga, Mingyu hyung !"

Beberapa hari ke belakang, Mingyu baru tahu bahwa Wonwoo tanpa kacamata tetaplah mempesona.

Rencananya, hari ini mereka akan menonton. Ada CD film yang baru Wonwoo beli. Jeonghan pergi dengan Jisoo, jadi dia mengajak Mingyu untuk menonton karena dia tak berani menontonnya sendiri.

Wonwoo itu penakut.

Tapi rubah itu bersikeras ingin menonton film bertema psychopath yang baru dibelinya.

"Aku ingin berani makanya aku ingin mencoba menontonnya. " Begitu jawaban Wonwoo saat ditanya alasannya membeli CD itu.

Tapi bahkan belum genap lima belas menit film itu dimulai, Wonwoo sudah berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi bahkan belum genap lima belas menit film itu dimulai, Wonwoo sudah berteriak. Mengecilkan volume suara film.

Menjerit sekali lagi, menutupi wajahnya dengan bantal yang sengaja dia bawa dari kamar.

Tepat saat si psychopath mengeluarkan mata si korban dari tempatnya, Wonwoo meringkuk mendekati mingyu.

Saat kuku jari dilepas satu persatu, Wonwoo mencengkeram kaos yang Mingyu gunakan.

Wonwoo semakin tenggelam dalam dada Mingyu. Mingyu tersenyum, mendekap Wonwoo.

"Kau payah sekali, Wonwoo."

Mingyu tertawa pelan.

Mingyu tak pernah tahu kalau adegan berdarah-darah bisa begitu hangat dan nyaman.

Halo, Wonwoo !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang