Jeonghan sudah berjanji akan makan siang bersamanya. Setelah sedikit 'memancing', Jeonghan setuju untuk mengajak Wonwoo bersamanya. Mengenalkan kepada Mingyu. Padahal jelas kini Mingyu telah 'mengenal' adik temannya itu.
Mingyu menatap pantulan dirinya pada aplikasi kamera ponselnya. Memastikan dirinya cukup menarik dilihat oleh orang lain. Terutama Wonwoo. Tentu saja.
Jeonghan hyung : Kami sudah dekat
Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Itu dari Jeonghan. Mingyu terus menerus menoleh ke arah pintu masuk cafe setelah mendapat pesan tersebut.
Tepat pada tolehan kepala yang kesekian, Jeonghan bersama adiknya masuk. Mingyu tersenyum lebar melihat penampilan Wonwoo saat itu.
Dengan sweeter berwarna hijau dan kacamata bertengger di hidungnya, Mingyu sekali lagi memuji betapa manisnya adik Jeonghan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara deritan kursi yang ditarik menyadarkan Mingyu dari keterpesonaannya terhadap lelaki tinggi kurus yang kini duduk di depannya.
Untuk pertama kalinya, Mingyu benar-benar bisa memperhatikan dengan jelas pahatan wajahnya.
Ia baru menyadari bahwa lelaki yang beberapa hari ini menyita perhatiannya memiliki mata yang cantik.
Seperti rubah.
"Nah, Wonwoo. Dia teman hyung namanya Mingyu." Jeonghan membuka pembicaraan.
Wonwoo hanya menatap Mingyu sekilas dengan seulas senyum tipis.
Mingyu suka melihatnya.
"Halo, Wonwoo. Namaku Mingyu. Kim Mingyu." Dia tersenyum, memperlihatkan kedua taringnya.
"Halo, Mingyu hyung." Wonwoo menyapa. Memberikan senyum yang lebih baik. Matanya sedikit menyipit.
Dan,
Mingyu tak pernah tahu kalau rubah bisa begitu memikat.