12. Keluarga yang Lain

161 16 0
                                    

Hari ini merupakan hari pertama Q akan tinggal bersama ayah dan ketiga saudaranya. Jelas ia sangat excited. Semua barang ia siapkan jauh-jauh hari, Taeyeon pun membantunya. Bahkan ketika sebentar lagi Inseong akan sampai untuk menjemput, Taeyeon masih menanyakan kalau-kalau ada barang yang ketinggalan.

Terdengar bunyi klakson mobil. Taeyeon ikut keluar tentunya sekalian bertemu anak sulungnya itu.

"Baik baik di rumah Ayah ya, jangan berantem sama abang abangnya!"

"Siapp...."

"Abang, adeknya juga dijagain ya!"

"Siap siap pasti Bunda!" ujar Inseong.

Taeyeon tersenyum mendengar jawaban Inseong. Kalau biasanya Q memanggilnya dengan sebutan 'Mama' ketiga kakaknya yang lain menyebutnya 'Bunda'. Lama juga tidak mendengar ucapan ini dari anak-anaknya.

Mobil Inseong berlalu pergi, Taeyeon menatap kepergian anaknya. Ini hanya sementara karena bulan depan juga akan bergantian mereka yang akan tinggal di rumahnya.

#####

Kedatangan Q disambut Ayah dan saudara-saudaranya dengan meriah. Kamar untuk Q pun sudah siap dan jelas akan membuatnya takjub.

"Wah..."

"Gimana dek?"

"Dijamin betah sih ini bang."

"Jangan gitu juga! Kasian Bunda ntar gak ada temennya," celetuk Dongheon.

"Ya kan nanti gantian, abang abang juga bakal tinggal sama Mama."

Yang lain pun mengangguk, kemudian Doyoung melanjutkan,

"Makan dulu ayo, Ayah udah nunggu di meja makan."

"Kalian duluan aja, gua ada yang mau diomongin sama Kyu," ucap Inseong tiba-tiba.

Jelas Dongheon dan Doyoung bingung, tetapi mereka langsung keluar kamar tanda setuju.

"Kenapa bang?"

"Besok berangkat balik bareng abang ya. Abang mau ngajak Kyu ke suatu tempat."

"Oh... Oke. Bang Doy sama Bang Dongheon gak diajak ya?"

"Iya..." ujar Inseong mengangguk cepat sambil terkekeh.

#####

Rupanya tempat yang didatangi Inseong bersama Q adalah sebuah kosan. Jelas Q bingung. Sebelum mereka turun dari mobil, Inseong menjelaskan sesuatu.

Q jelas terkejut mendapati hal baru lagi yang harus ia ketahui.

"Harusnya sih Ayah yang cerita, tapi ntar Ayah bakal cerita kok, biar lu gak kaget banget sih."

"Hmm... Tetep aja gini aja gua juga kaget bang."

"Ya iya sih pasti. Gua mohon lu jangan benci dia ya. Yuk kita masuk."

"Oke..."

Mereka berdua pun memutuskan untuk masuk ke dalam kosan tersebut.

#####

Midam yang dipanggil oleh teman di sebelah kamarnya pun langsung keluar mendapati Inseong bersama dengan seseorang.

Sebelumnya Inseong memang sudah mengabarinya untuk datang bersama seseorang dan untuk tidak terkejut.

Midam kira mungkin ini salah satu diantara Dongheon atau Doyoung, rupanya ia salah. Siapa anak yang dibawa Inseong sekarang? Sepertinya Midam pernah melihatnya di suatu tempat.

Benar sekali, Midam yakin pernah melihatnya di kampus. Tetapi ada apa?

"Dam kenalin, ini Kyu anak Ayah, adik gua dan lu juga. Kyu, ini Midam."

Mendengar perkataan Inseong, Midam jelas tambah heran. Apa maksudnya? Dia, mempunyai saudara lain? Bagaimana bisa? Apa cerita soal ibunya dulu kembali terulang atau bagaimana?

Inseong pun kemudian menjelaskan semuanya.

#####

Sepulangnya dari tempat Midam, Q terus tersenyum membuat Inseong bingung.

"Lu kenapa dek?"

"Gapapa kak. Seneng ternyata Kyu punya banyak saudara."

"Lah? Lu gak marah?"

"Kenapa harus marah? Kyu kan taunya dari dulu anak tunggal. Ngerasa sepi, apalagi kalo Mama kerja keluar kota atau balik malem, sekarang ternyata tau kenyataannya punya banyak saudara, empat lagi! Siapa yang gak bersyukur? Ini kan salah satu impian seorang anak tunggal kayak Kyu!" jelas Q panjang lebar.

Inseong pun mengangguk-angguk dengan pelan,

"Syukur deh, gua kira lu juga bakal susah nerima kaya Dongheon sama Doyoung."

"Hmm... Ya pasti awalnya emang ngagetin bang. Tapi kenapa harus marah sama Bang Midam? Dia kan gak salah. Yang salah kan perbuatan Ayah sama ibunya bang Midam dulu. Bang Midamnya gak salah apa apa, dia juga korban, sama kayak kita kita. Lagipula udah terlalu lama berlalu. Mending kita nikmatin masa masa sekarang."

"Wah, gak nyangka ternyata adeknya abang sebijak ini!"

"Hehehe... Gak ah! Abang bisa aja mujinya!"

Setelah itu mereka pun pulang. Benar saja, tidak lama, pada hari itu juga. Key menjelaskannya kepada Q, Q jelas tidak terlalu terkejut lagi karena mendengarkan cerita dari Inseong.

Anipang Brothers - Keluarga KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang