Anipang Brothers - Keluarga Kelinci

18. Happy Family

"Dateng ya lu pada."

"WIHHH MANTEPPP!!!"

"Selamat bro!"

"Bukan gua yang nikah woy!"

"Iya tau, maksud gua selamat, bokap nyokap lu berhasil rujuk lagi," ujar Juyeon.

"Thanks thanks, awas aja pada gak dateng!"

"Temen temen lu di kelas juga dateng?" tanya Kevin kemudian sambil melirik teman disebelahnya.

"Iyalah jelas!"

"Bawa cewek masing masing ya nih berarti?" tanya Juyeon.

"Heh! Semena mena ya lu! Sadar dong, temen disini belum punya cewek!" protes New.

"Ya cari cewek dong lu! Juyeon aja udah ganti lu masih betah aja ngejomblo," sahut Kevin.

"Lah gimana gimana?"

"Eunseo gak cerita?"

New dan Q langsung menggeleng.

"Juyeon cewek baru, udah lama padahal, namanya kembang."

"Apaan nama cewek gua diganti ganti!"

"Kok bisa?" tanya Q.

"Bisa apaan? Putus atau pacar baru?"

"Kapan putusnya?" tanya New.

"Hampir dua bulan kayaknya."

"Lama juga..."

"Makanya emang lama. Gua malah kaget kalian kok bisa bisanya gatau padahal sekelas Eunseo. Sekarang si Juyeon sama minyak wangi," ujar Kevin kemudian.

"Minyak wangi apaan lagi anjir! Tadi kembang!"

"Miyawaki woy!" protes Juyeon.

Q hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja.

Benar-benar lucu. Disaat ia sudah bersama orang lain, dua gadis yang dulunya sempat ia sukai malah telah berpisah dengan kekasihnya masing-masing.

Mungkin cerita akan berubah kalau dia menjomblo sekarang? Atau juga tidak karena bisa saja hubungan teman-temannya masih awet. Entahlah, Q lebih menyukai kehidupannya sekarang.

Mempunyai keempat kakak yang menjaganya, pacar yang cantik dan setia beserta kedua orangtua yang lengkap.

#####

"Gua kira lu yang nikah," celetuk Dawon.

"Yakali, calonnya aja mana? Kuliah belum selese."

"Kali aja dijodohin," celetuk Johnny.

"Serah lu pada deh," sahut Dongheon.

"Pasti dateng kok kita kita, tau aja kan lu anak anak suka makan gratis," ujar Bobby.

"Bawa cewek boleh kan nih?" tanya Taeyong.

"Boleh kok, mau ngajak siapa lu?"

"Jisoo..."

"Heh enak aja! Gua mau ngajak Jisoo," protes Bobby.

"Yak gelut gelut, gausah baikan," ucap Dawon sambil bertepuk tangan.

"DONGHEON!"

Panggilan tersebut membuat laki-laki yang duduk di satu meja yang sama itu langsung menoleh, menghentikan aktivitas random mereka.